Mohon tunggu...
Ricky Arfiana
Ricky Arfiana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bandung Berisik 2012: Malam yang Tak Terlupakan

3 April 2017   15:06 Diperbarui: 3 April 2017   15:35 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Banyak sekali kesan-kesan yang saya dapatkan ketika mengunjungi festival ini. Mulai dari gesper yang disita, lalu ada seseorang didebat sama tentara gara-gara menagih gesper yang disita tersebut. Seseorang tersebut menagihnya bersama kami, sementara si aa itu terus menanyakan gespernya kepada bapa tentara itu, saya mah angguk-angguk kepala aja ketika si bapa itu berargumen sambil marah-marah biar cepet pulang, ya sudah mah hilang gesper, dimarahi, pulangnya lama gara-gara harus mendengar bapak tentara itu marah-marah dan kampretnya teman saya tidak memberi tahu bahwa kalau nonton konser ikat pinggang akan disita. 

Setelah gesper saya disita ketika pemeriksaan masuk dan kemudian memberi tahukan pada teman-teman, dia hanya “untungnya saya udah jaga-jaga ga pake karena dulu juga gitu diperiksa” kalau tidak salah seperti itu bunyinya. Punya pengalaman kok telat bagi-baginya. Untungya itu gesper sepuluh ribuan kalau enggak salah. Dan satu peristiwa yang pasti teringat adalah ketika kita mau tidur di hari pertama. Sempet tidur direrumputan dekat patung pesawat kemudian diusir. Dapet lagi tempat dekat sampah, bau menyengat terasa sampai subuh. Kemudian pindah lagi ke dekat tempat panitia, disebuah hangar pesawat. 

Dan ketika matahari sudah bersinar, kita pun kembali dibangunkan karena pesawat didalam sepertinya akan dipanaskan. Sementara itu teman-teman cewe pada tidur pulas dirumah saudara dari yang punya mobil APV tadi. Dan ketika bertemu kembali pada pagi harinya mereka hanya bilang kondisi mereka yang seger udah mandi. Dan pikir saya kenapa kita diajak, tidur diteras rumah udah lebih nyaman dibandingkan bergerilya seperti malam tersebut. Oya dan satu lagi yang masih saya ingat. Ada satu keluarga datang kesana. Satu bapa, satu istri, dan satu bayi. Sang bapa dengan happy bermoshing ria sementara sang istri menjaga anaknya yang tertidur pulas diatas rumput beberapa puluh meter dari bibir panggung. Ayah yang terlalu metal untuk seorang anak kecil pikir saya.

Ini adalah pertama kalinya saya mengunjungi festival musik yang terbilang mewah apabila dibanding acara metal kecil-kecilan di desa atau kecamatan. Dan untuk pertama kalinya saya bisa foto dengan artis. Ebenz Burgerkill salah satu legenda hidup dunia permetalan Indonesia dan salah satu Idola saya juga. Berkat ajakan teman satu perbandan saya bisa berpose dengan gitaris kece ini. Selalu menjadi impian saya bisa kaya beliau. Punya band yang solid dan bisa tur kemana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun