Mohon tunggu...
Ricky Andrean
Ricky Andrean Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Apakah Baper = Maaf?

29 Februari 2016   22:20 Diperbarui: 29 Februari 2016   22:32 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.

Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia belasan tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan, maupun itu baik secara fisik ataupun secara pola pikir, tutur kata dan cara berbahasa.

Di Indonesia sendiri sedang maraknya kata – kata “Baper” yang beredar di kalangan remaja, kata baper berarti Bawa Perasaan semacam perasaan yang datang secara tidak sengaja dan bila dilanjutkan bisa menimbulkan komplikasi berkelanjutan, contohnya ketika kita sedang menonton derama yang suasananya menyedihkan, lalu kitapun merasa ikut terlarut dalam kesedihan dari derama tersebut. Kata baper inipun terkadang digunakan orang – orang untuk menggantikan kata “maaf” sebagai contoh ketika kita meledek teman kita lalu dia marah, idealnya kita sebagai teman berkata “maaf ya, aku ngga bermaksud gitu kok, itu Cuma bercanda aja “ tetapi faktanya sekarang dengan adanya kata baper sebagai pengganti maaf menjadi “dah lah jangan baper gitu becanda doing kok”.

Kata baper sendiri ada dampak negative dan positivenya, contoh dampak positivenya , orang yang kita sering di ledek dan di bilang baper ini dapat memperbaiki sikapnya agar tidak terlalu membawa perasaannya dalam suatu candaan, negativenya karena tidak semua orang bisa memperbaiki sikapnya yang “baper” ini akan menimbulkan masalah atau bisa saja saling bertengkar.

Solusinya adalah kita sebagai teman harus bisa memahami betul bagaimana sikap teman kita, apakah dia sosok yang dapat di diajak untuk bercanda atau yang tidak bisa, bila ia sosok yang tidaki bisa maka kita tidak boleh menggunakan kata – kata baper ini sebagai pengganti maaf selalu dan setiap saat, lebih baik kita meminta maaf dari pada timbul pertengkaran dalam persahabatan, jika ia adalah sosok yang dapat di ajak untuk bercanda maka tidak apa – apa namun bukan berarti kata maaf dapat kita gantikan begitu saja, namun kita harus tahu betul dimana kita dapat menempatkan diri kita dan dimana kita bisa menggunakan kata – kata “baper” ini

Kesimpulanya adalah Baper itu berbeda dengan maaf namun kata baper yang biasa digunakan para remaja ini bisa digunakan sebagai pengganti maaf namun, kata - katan baper yang selalu di ucapkan tanpa memperhatikan kondisin dan perasaan orang lain juga bisa menjadi peluru yang bisa melukai perasaan orang lain, jadi "kurangi kata baper kembalikan kata maaf" . Mohon maaf bila ada kata yanbg kurang berkenan dan yang mungkin tidak setuju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun