Demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Desa Tegal Mijin merupakan salah satu desa di Kabupaten Bondowoso yang memiliki tingkat kejadian DBD yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pencegahan dan penanggulangan DBD. Sebagian besar masyarakat hanya melakukan fogging nyamuk, padahal hal tersebut hanya membunuh nyamuk dan tidak menghambat perkembangbiakannya. Cara yang tepat untuk mencegah penyakit DBD adalah dengan membasmi jentiknya melalui metode 3M (menguras, mengubur, dan menutup). Oleh karena itu, kelompok 17 KKN melaksanakan program kerja di Desa Tegal Mijin untuk memberikan penyuluhan DBD kepada masyarakat mengenai pencegahan demam berdarah yang tepat. Â
Sosialisasi penyuluhan DBD di Desa Tegal Mijin dilakukan dalam beberapa tahapan. Pertama, kelompok 17 KKN melakukan survei awal untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang DBD. Selanjutnya, materi penyuluhan disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Materi penyuluhan meliputi pengetahuan dasar tentang DBD, cara penularan, gejala, pencegahan, dan penanggulangan. Selain secara lisan, materi juga disampaikan secara visual untuk memperjelas informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Tidak berhenti pada penyuluhan, kelompok 17 KKN kemudian melaksanakan pembagian bubuk ABATE atau obat pembasmi jentik nyamuk yang berpotensi membawa penyakit DBD atau malaria. ABATE diberikan tidak hanya kepada peserta penyuluhan tetapi juga kepada warga lainnya untuk memaksimalkan pencegahan perkembangbiakan nyamuk. Kelompok 17 KKN juga melakukan penerjunan ke rumah-rumah warga untuk memastikan kebersihan kamar mandi dan secara langsung memberikan ABATE ke dalam bak mandi yang terkontaminasi jentik nyamuk. "Dari penyuluhan ini saya jadi tau banyak tentang DBD, terutama cara pencegahannya dengan cara 3M, yaitu menutup, menguras, dan mengubur." ucap bu Fatim melalui wawancara dengan salah satu mahasiswa. Penyuluhan merupakan langkah awal yang penting dalam mengurangi jumlah kasus DBD di Desa Tegal Mijin, namun upaya pencegahan harus terus dilakukan secara berkelanjutan oleh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H