Mohon tunggu...
Ricky Saragih
Ricky Saragih Mohon Tunggu... -

Seorang yang selalu ingin berpendapat tentang sesuatu..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sumbanglah Lalu Masuk Tipi...

12 November 2010   02:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:41 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1289530054455338702

[caption id="attachment_74897" align="alignleft" width="243" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock.com)"][/caption]

(Pengantar..)

Tukul Arwana dalam acaranya sering melemparkan joke dengan mendekati beberapa penonton : "Ini namanya siapa?? ayo, masuk tipi.. masuk tipi.. wes kamu itu katrok, ga pernah masuk tipi.. sini saya salamin biar masuk tipi.. ayo.. salam buat orang dikampung.. masuk tipiiii..."

Kira-kira seperti itulah perkataan sang pelawak yang  terkenal dalam acara talkshow di salah satu stasiun televisi

(Beralih ke topik utama..)

Bencana yang bertubi-tubi telah melanda Indonesia. Mulai dari banjir bandang di Wasior, Tsunami di Mentawai dan yang terakhir adalah erupsi Merapi yang telah menewaskan sang juru kunci Mbah Maridjan. Penderitaan demi penderitaan yang dialami oleh masyarakat memang menggelitik rasa kesetiakawanan sosial bangsa ini, sehingga banyak sekali pihak yang menggalang dana dan bantuan untuk disalurkan ke lokasi bencana.

Tentu tidak salah memang dan sudah seyogianya kita mengacungkan jempol buat semua pihak yang mencoba mengakomodir masyarakat yang ingin memberikan sumbangan sebagai bentuk rasa empati terhadap saudara sebangsa. Tidak salah juga apabila Pihak yang mengakomodir sumbangan tersebut adalah media, terutama media televisi nasional yang berkali-kali mengetuk hati nurani masyarakat untuk memberikan sumbangan dan membuat rekening yang khusus untuk menampung sumbangan dari pemirsanya.

Latah menyumbang

Saya bukan dalam posisi untuk menentukan dan menghakimi pihak yang memberikan sumbangan bencana. Karena siapakah saya yang mempunyai wewenang untuk melihat hati? Karena itu maafkan saya atas pendapat pribadi yang kemungkinan besar adalah salah.

Akhir-akhir ini, terutama untuk stasiun televisi tertentu saya melihat banyak sekali orang-orang yang datang untuk memberikan sumbangan. Ada yang dari perkumpulan atau organisasi, ada yang dari komunitas dan ada yang dari sekolah dan dari berbagai elemen lainnya.

Ada satu hal yang menggelitik saya, yaitu kenapa orang-orang tersebut datang ke Wisma Nusantara tempat stasiun televisi tersebut sering melakukan syuting dengan cara berbondong-bondong dan menunggu giliran untuk diinterview? Ada apa? Dilain waktu ada beberapa orang yang datang dengan memakai kaos komunitas/organisasi mereka, lalu sangat banyak berbicara yang terkesan mempublikasikan komunitas mereka?

Saya kira setiap orang juga mengetahui kata-kata bijak yang mengatakan bahwa "apa yang diberikan oleh tangan kanan, tangan kiri tidak boleh tahu?". Apakah kesetiakwanan kita sebagai satu bangsa dilihat dari publikasi di televisi? sehingga harus "latah" dengan datang beramai-ramai ke lokasi syuting agar kelihatan bahwa kita memberikan sumbangan? Bukankah stasiun televisi tersebut sudah memberikan nomor rekening sebagai tempat penampungan sumbangan? Buat apa datang jauh-jauh dari Bogor, Bekasi atau Sukabumi atau daerah lainnya untuk menyampaikan sumbangan yang sebenarnya bisa dilakukan melalui transaksi perbankan di sekitar kita? Jika memang harus mempertanggungjawabkan uang sumbangan, bukankah slip setoran bisa dijadikan alat bukti bahwa sumbangan tersebut sudah ditransfer ke rekening yang dimaksud?

Sekali lagi, saya mohon maaf bagi para penyumbang yang memang sudah ikhlas memberikan sumbangan tersebut sebagai bagian dari aksi solidaritas. Saya hanya sedih melihat bahwa ketika sumbangan itu sepertinya harus dibalas dengan pamrih berupa publikasi dari stasiun televisi yang mengakomodir sumbangan.

Sepertinya tren pencitraan memang sudah merasuki setiap lapisan masyarakat ataukah pencitraan tersebut memang sudah menjadi karakter bangsa ini sejak dulu?

Akhir kata, jika ingin menyumbang maka sumbanglah dengan ikhlas dengan tanpa pamrih dan biarlah Tuhan yang menambahkan berkatnya buat kita semua.

Salam maaf..

-Ricky E. Saragih-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun