Salah satu alasan diet gagal adalah karena dieter terlalu fokus hanya pada BB. Bahkan mungkin saja dieter secara tidak sadar menjadi terobsesi pada angka timbangan. Obsesi ini membuat diet selalu gagal karena dieter menjadi tidak sabaran dan menyebabkan dieter kembali ke diet yang instan.
Suatu penelitian dilakukan pada orang-orang overweight yang sudah sering diet tetapi selalu gagal. Subjek diberikan diet sehat dan diminta untuk tidak fokus pada perubahan BB, melainkan pada olahraga sesuai kesukaan mereka.Â
Hasil yang mereka dapatkan ketika tidak fokus pada timbangan adalah mereka menjadi lebih sadar, tidak takut terhadap makanan, dan tidak kembali ke diet yang instan. Akhirnya mereka bisa sabar dan menjalankan program hidup sehat ini selama 2 tahun dengan penurunan BB secara rata-rata 42 kg pada subjek pria dan 25 kg pada subjek wanita (9).
Penelitian tentang HAES (Health at Every Size) menemukan bahwa ketika orang overweight/ obese diminta untuk fokus pada kesehatan bukan pada BB, diminta untuk belajar mencintai diri sendiri, dan diet dengan fleksibel (santai), mereka justru berhasil menurunkan BB, tekanan darah, kolesterol, dan gula darah secara signifikan.Â
Mereka juga mendapatkan manfaat bagi kesehatan mental mereka (body image, self-esteem) dan healthy behaviour (hidup lebih aktif, lebih suka makan sehat).
Diet, dengan tujuan appaun, tidak seharusnya menjadi penyebab stress dan merusak kesehatan diri sendiri baik itu mental maupun fisik. Oleh karena itu, dieter perlu memperhatikan diet yang mereka jalankan. Jangan sampai diet terlalu menyiksa dan tidak menyenangkan bagi dieter.Â
Selain itu, dieter juga perlu menerapkan mindful eating ketika berdiet, supaya diet tidak hanya untuk mengejar goal, tapi juga menjaga kesehatan fisik dan mental dieter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H