Mohon tunggu...
Dapurfit
Dapurfit Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Home of #SmartDieter

Di Kompasiana, kami berkomitmen untuk membuat konten yang 100% informasi, 0% marketing. Semua konten kami 100% evidence-based, dan akan disertai referensi jurnal ilmiah (studi/ penelitian).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diet Detox, Diet untuk Tubuh atau untuk Dompet?

6 Februari 2021   17:52 Diperbarui: 25 Februari 2021   16:18 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bongkar mitos detox (sumber: instagram dapurfit)

Siapa yang tidak pernah mendengar tentang diet dan produk detox? Pastinya, hampir semua orang pernah mendengar, tertarik, atau bahkan pernah menjalankan diet detox. Diet dengan produk detox tanpa konsumsi makanan ini dikenal karena dapat menurunkan berat badan dalam jangka waktu yang sangat pendek. Namun, apakah diet detox ini memberikan manfaat baik bagi tubuh? Yuk, kita bahas mengenai diet detox bersama.

Penjual diet dan produk detox sering kali menggunakan klaim yang sama pada produk-produknya, yaitu klaim "tubuh kita butuh melakukan detox untuk membuang racun di dalam tubuh." Klaim ini 100% mitos! Di tahun 2005, Dr. Dixon Bernard mengatakan dari 8 buku detox terpopuler, tidak ada satupun buku yang menyebutkan nama racun yang di-detox, orang yang menemukan dan mempelajari mengenai racun tersebut, dan cara kerja produk membuang racun tersebut. Hal-hal dasar seperti itu tidak dapat mereka sebutkan karena "racun" yang di-detox oleh produk-produk detox merupakan imaginary toxins, atau hanya khayalan (1).

Tidak hanya itu, di tahun 2009 para scientist dari Voice of Young Scientist (VoYS) juga menemukan 11 perusahaan pejual produk detox tidak ada yang dapat menyebut nama racun yang di-detox oleh produknya sendiri.  Bahkan, mayoritas dari produsen produk detox mengaku menggunakan kata "detox" pada produknya hanya untuk kebutuhan marketing. Seperti yang dikatakan oleh ahli biologi Harriet Ball, "tidak ada bukti bahwa produk detox bisa bekerja, selain untuk memisahkan orang dari uang mereka." Selain tidak ada bukti manfaat, produk detox juga dapat berbahaya bagi tubuh, loh! Beberapa penjual detox memiliki pengertian yang salah total mengenai cara kerja tubuh manusia. Sebagian bahkan tidak dapat membedakan kelenjar dan organ (2-3).

Jus Detox (sumber: silviarita from Pixabay)
Jus Detox (sumber: silviarita from Pixabay)

Detox dan Weight Loss

Alasan terbesar diet dan produk detox "dilirik" oleh banyak orang adalah karena tawaran weight loss yang cepat dengan mudah dari diet detox. Tapi, sebenarnya penurunan berat badan berasal dari penguranan konsumsi makanan ketika diet, bukan dari produk detoxnya. Ketika diet detox, dieter tidak diperbolehkan makan dan hanya diperbolehkan minum produk detox. Secara logika, tentu saja berat badan pasti akan turun karena kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh saat tidak makan. Di tahun 2015, studi oleh Kim Joung et al. menunjukkan adanya penurunan berat badan yang sama antara orang yang diet dengan produk detox dan orang yang diet tanpa produk detox. Hal ini menandakan penurunan berat badan terjadi karena adanya pengurangan porsi makan dari kedua grup, bukan karena konsumsi produk detox (4).

Lagipula, weight loss dari diet detox selalu meberikan hasil yang kembali naik setelah turun. Penurunan berat badan di awal terjadi karena dieter hanya konsumsi produk detox tanpa adanya konsumsi makanan lain. Tanpa mengurangi porsi makan, diet dengan produk detox tidak akan memberikan hasil apa-apa bagi tubuh. Tapi berat badan akan kembali naik setelah itu, karena diet detox tidak mengajarkan pola makan sehat yang sustainable. Atau dengan kata lain, diet detox bersifat sementara dan hasilnya pun juga demikian. Tidak hanya hasilnya sementara, diet detox juga terbukti tidak meng-detox apapun. Sehingga tidak ada manfaat baik untuk berat badan, komposisi tubuh, lingkar-lingkar tubuh, dan marker-marker kesehatan (5-6). Selain itu, penjual detox juga sering kali menjual tentang "cleanse" atau "colonic cleansing". Namun, studi mengenai colonic cleansing menunjukkan colonic cleansing tidak memberikan manfaat bagi kesehatan, bahkan dapat memberikan efek negatif bagi tubuh (7).

Detox dikenal untuk weight loss (sumber:  lloorraa from Pixabay)
Detox dikenal untuk weight loss (sumber:  lloorraa from Pixabay)
Detox untuk Kesehatan

Di tahun 2015, Journal of Human Nutrition and Dietics merilis critical review yang menyatakan penggunaan diet atau produk detox tidak ada buktinya untuk weight loss maupun untuk pembuangan racun dan seharusnya dicegah oleh ahli kesehatan. Hal ini dikarenakan diet dan produk detox menggunakan klaim yang tidak benar dan dapat memberikan resiko kesehatan bagi konsumennya. Diet yang bersifat ekstrim seperti diet detox dapat menyebabkan kekurangan protein dan vitamin, electrolyte imbalance, lactic acidosis, dan bahkan kematian (8-9). Seperti yang terjadi pada kasus gagal ginjal akibat 'green-smoothie cleanse' dan gagal hati akibat 'too much detox tea' (10-11). Produk detox juga mungkin mengandung laxatives atau obat pencahar yang dapat menyebabkan diare hingga dehidrasi, sehingga konsumsi produk detox tanpa diikuti dengan makan makanan bergizi dalam jangka panjang dapat menyebabkan electrolyte imbalance yang berbahaya (12).

Seperti yang dikatakan pada critical review di atas, FDA dan FTC telah mengambil Tindakan tegas pada perusahaan penjual produk detox atau cleansing. Selain karena dipasarkan dengan klaim yang tidak benar, beberapa produk detox dan cleansing juga mengandung zat ilegal yang dapat membahayakan tubuh. Ratusan produk detox dan slimming yang dijual secara bebas terbukti mengandung zat berbahaya seperti powerful diuretic, 'sibutramine', dan zat ilegal lainnya yang beresiko menyebabkan stroke, jantung, kejang, bahkan kematian (13-17).

Green Smoothie Detox (sumber: Racool_studio from freepik)
Green Smoothie Detox (sumber: Racool_studio from freepik)

Detox dan Mindset

Selain bahaya bagi tubuh, diet detox juga dapat membahayakan mindset! Diet detox akan membuat orang ada saat untuk diet dan saat untuk tidak diet, sehingga diet jadi terlalu sebentar dan hasilnya hanya sementara. Diet dan produk detox juga dapat menciptakan hubungan yang buruk di antara dieter dengan makanan tertentu karena dieter jadi melihat makanan tersebut sebagai 'racun' yang perlu 'di-detox'. Cara berpikir seperti ini dapat berbahaya bagi dieter karena dapat meningkatkan resiko eating disorder serta weight gain/ regain (8, 18-19).

Jadi, sebenarnya detox itu ada apa tidak? Ada, dong! Detox yang sebenarnya adalah detox yang dikerjakan oleh organ tubuh kita setiap hari. Seperti kulit mengeluarkan toxin lewat keringat, paru-paru lewat pernafasan, dan hati membuang zat berbahaya lewat urine dan feses (3, 20-21). Maka dari itu, tubuh kita membutuhkan energi dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi dengan baik ketika melakukan detox. Tanpa makanan yang cukup dan hanya minum produk detox, tubuh dan organ-organ kita beresiko kekurangan energi dan nutrisi untuk melakukan daily self detoxification (22-26).

Detox yang sebenarnya  hanya butuh nutrisi yang cukup (sumber: schantalao from freepik)
Detox yang sebenarnya  hanya butuh nutrisi yang cukup (sumber: schantalao from freepik)

Sudah banyak studi dan penelitian yang membuktikan diet dan produk detox tidak bermanfaat bagi weight loss maupun bagi kesehatan. Meski diet ini sangat menarik karena tawaran hasil yang cepat, perlu diingat bahwa tidak ada jalan yang mudah untuk mendapat tubuh yang sehat dan ideal. Lebih baik menjalankan diet yang sulit dengan hasil yang tahan lama, dibandingkan dengan diet yang cepat tapi isi dompet juga ikut terkuras cepat karena hasil yang sementara!

Referensi:

1. Dixon Bernard. Lancet Infect Dis. 2005 May.

2. VoYS. The Detox Dossier. Sense About Science. 2009.

3. Sense About Science. Debunking Detox.

4. Kim Joung Mi et al. Nutr Res. 2015 May.

5. Jonathan Obert et al. Curr Gastroenterol Rep. 2017.

6. Jonathan Obert et al. Curr Gastroenterol Rep. 2017.

7. Acosta D Ruben et al. Am J Gastroenterol. 2009 Nov.

8. Klein A V et al. J Hum Nutr Diet. 2015 Dec

9. W K Stewart et al. Postgrad Med J. 1973 Mar.

10. Makkapati Swetha. Am J Kidney Dis. 2018 Feb.

11. Kesavarapu Keerthana et al. Case Rep Gastrointest Med. 2017.

12. NCCIH. "Detoxes" and "Cleanses": What You Need To Know. Last Updated: September 2019.

13. FDA. Beware of Products Promising Miracle Weight Loss. 2015.

14. FDA. Public Notification: GoLean Detox contains hidden drug ingredients. 2019.

15. FDA. Public Notification: Lingzhi Cleansed Slim Tea Contains Hidden Drug Ingredient. 2015.

16. FDA. Court Orders Internet Marketers of Acai Berry Weight-Loss Pills and "Colon Cleansers" to Stop Deceptive Advertising and Unfair Billing Practices.

17. FDA. Tainted Weight Loss Products. 2019.

18. Stewart M Tiffany et al. Appetite. 2002 Feb.

19. Palascha A et al. J Health Psychol. 2015 May.

20. Margaret E Sears et al. J Environ Public Health. 2012.

21. D M Grant. Review J Inherit Metab Dis. 1991.

22. Hodges E Romilly et al. J Nutr Metab. 2015.

23. Yu Jinsheng et al. Review Gastroenterol Res Pract. 2016.

24. Besten den Gijs et al. Review J Lipid Res. 2013 Sep.

25. Kikuchi Masahiro et al. World J Gastroenterol. 2015 Nov.

26. Ferramosca Alessandra et al. World J Gastroenterol. 2017 Jun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun