Mohon tunggu...
Rick Papua
Rick Papua Mohon Tunggu... -

hitam kulitku, keriting rambutku. AKU PAPUA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

OPM Ciptakan Konflik untuk Memperkeruh Suasana Menjelang Pemilukada Kab Kep Yapen 2017

24 Maret 2016   17:02 Diperbarui: 24 Maret 2016   17:20 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah beredar isu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenaran nya yang telah diliput oleh salah satu media sosial yakni: tabloid sentral intelejen melanesia  

Sebuah berita yang sangat ceroboh menghadirkan informasi yang sangat dangkal jauh dari fakta, terkesan sangat mengada ada dan tanpa fakta yang kuat sebagai pendukung. Berita tersebut hanya sekedar ungkapan pribadi dari pihak OPM saja yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tujuannya hanyalah untuk membuat resah dan kacau masyarakat di wilayah Papua.

Yang digembar gemborkan oleh OPM saat ini adalah bahwa mereka mendapat banyak dukungan dari internasional untuk melepaskan diri dari NKRI.

Kekuatan internasional mana yang mendukung OPM untuk melepaskan diri dari NKRI..?

Justru yang dipahami oleh dunia internasional adalah Papua bagian dari NKRI, tidak ada dunia internasional mendukung kemerdekaan Papua. Papua Merdeka itu hanya keinginan dari pihak OPM sendiri yang hanya terdiri dari beberapa kelompok saja untuk lepas dari NKRI.

Bohong sekali kalau mereka ingin membagun Papua..!! Kapan OPM bekerja untuk membantu masyarakat Papua..?? Kapan mereka membangun Papua (Gedung Sekolah, Puskesmas, Gd. Pemerintahan, Jalan Raya), Siapa yang menjadi guru dan mengajari anak-anak di sekolah..??

Apakah dari OPM..??????

Yang terjadi bahkan sebaliknya, OPM untuk mencari makan saja dengan menyusahkan masyarakat yang ada di sekitarnya. Contoh yang belum lama terjadi yaitu penembakan karyawan PT Modern yang sedang mengerjakan jalan Sinak-Mulia oleh OPM di Sinak, sehingga timbul korban jiwa empat orang meninggal, tiga diantaranya adalah penduduk asli Papua. Ini membuktikan bahwa OPM sendiri tidak menghendaki Papua menjadi lebih baik, mereka tidak menghendaki adanya pembangunan demi kemajuan Papua. Mereka tetap ingin pakai koteka dan terisolir.

Apa sebenarnya tujuan mereka..???

OPM bisanya hanya menuntut tanpa mampu berbuat yang lebih baik. Mereka lebih suka merusak ketenteraman dan kedamaian serta mengacau tatanan yang sudah bagus serta menghambat program pemerintah dalam mewujudkan pembangunan di Papua.

Yapen sebentar lagi akan mengadakan Pemilukada. Bercermin dari pengalaman pelaksanaan Pemilukada serentak yang telah dilaksanakan di seluruh wilayah Papua dan sudah  berlangsung dengan aman dan tertib maka untuk Pemilukada wilayah Yapen juga diterapkan perlakuan yang sama, yaitu dengan menerjunkan sejumlah aparat TNI/Polri untuk mempersiapkan pengamanan pada pelaksanaan Pemilukada. Pada pelaksanaan nantinya aparat akan ditempatkan di setiap titik dimana TPS berada, untuk membantu tim khusus yang sudah dibentuk untuk pengamanan di Pemilukada tersebut. Dan untuk keberadaan aparat hanyalah berjaga-jaga disekitar/diluar TPS karena di dalam aturanya aparat dilarang berada di TPS-TPS.

Jadi apa yang di beritakan oleh OPM bahwa ada penyisiran oleh pihak aparat di Distrik Kosiwo dan Yapen Barat adalah tidak benar sama sekali, apalagi sampai menakut-nakuti dan membuat warga trauma sehingga mereka melarikan diri kehutan adalah berita bohong saja. OPM tidak senang dengan adanya Pemilukada tersebut sehingga berusaha untuk menggagalkannnya dengan membikin kekacauan di Yapen.

Mulai saat ini marilah kita bersama-sama menyikapi dan menghadapi semua isu permasalahan yang selalu ada  dan berkembang di Papua dengan bijak dan cerdas. Mari kita bangun Papua agar kedepan mampu berkembang dengan lebih baik.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun