Mohon tunggu...
Ricko AlexCandra
Ricko AlexCandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BTV 3 UENJ Mengajak UMKM Tumbuh dan Berkembang di Tengah Pandemi Melalui Strategi Digital Marketing

30 Agustus 2021   14:15 Diperbarui: 30 Agustus 2021   15:31 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wilayah Kecamatan Kaliwates merupakan salah satu wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Jember. Pembentukan wilayah kecamatan ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 1992 tentang pembentukan Kecamatan di wilayah-wilayah Kabupaten DATI II.

Kelurahan Mangli merupakan salah satu wilayah dari Kecamatan Kaliwates yang terletak di sebelah barat. Kurang lebih 20 km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Jember. Kelurahan Mangli Untuk wilayah kelurahan Mangli khususnya memiliki batas wilayah dengan Kelurahan/Desa sebagai berikut:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi.
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ajung Kecamatan Ajung.
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sempusari Kecamatan Kaliwates.
  • Sebelah barat berbatasan dengan Desa Jubung Kecamatan Sukorambi.

Sasaran program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid-19 adalah Mie Lidi cap Bogarasa. Bogarasa merupakan usaha kecil yang menjual berbagai macam camilan hasil produksi sendiri. Bogarasa terletak di Jalan Udang Windu, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. 

Tempatnya yang sedikit tersembunyi, membuat tidak terlalu banyak orang yang mengetahui tentang Bogarasa. Tetapi tidak sedikit pula orang yang datang untuk membeli camilan di Bogarasa, walaupun kebanyakan dari mereka adalah warga setempat. Bogarasa juga menjadi tempat distributor snack untuk membeli dan kemudian menjualnya kembali kepada para pelanggannya dengan kemasan yang berbeda. 

Tetapi semenjak pandemi Covid-19 menyerang, pemasukan/keuntungan/omset yang diterima pihak Bogarasa menjadi menurun. Banyak toko-toko atau warung-warung yang biasanya menjadi tempat menitipkan produk Bogarasa tutup karena pandemi, sehingga membuat pendapatan yang diterima Bogarasa juga berkurang. 

Pihak Bogarasa juga kurang paham mengenai pemasaran online, sehingga membuat promosi produk mereka kurang maksimal, dan masyarakat kurang mengetahui keberadaannya. Maka dari itu, saya memutuskan untuk membantu pihak Bogarasa mengembangkan dan meningkatkan nilai jual produknya di tengah pandemi Covid-19 ini. Dan salah satu camilan Bogarasa yaitu Mie Lidi menjadi titik fokus yang akan dikembangkan.

Kegiatan pemberdayaan wirausaha yang akan dilakukan dengan tujuan meningkatkan nilai jual produk Mie Lidi cap Bogarasa di tengah pandemi covid-19, yakni melakukan branding. Branding sendiri dilakukan sebagai pencitraan agar suatu produk dapat menarik dan melekat dalam benak konsumen. 

Branding akan dilakukan dengan cara memperbarui logo, dan juga desain kemasan produk agar menjadi lebih menarik, yang nantinya akan berguna untuk menarik perhatian konsumen. Selain itu, saya juga akan membantu membuat dan mengembangkan akun media sosial untuk produk Mie Lidi cap Bogarasa, sekaligus memasarkannya. 

Cara yang akan saya gunakan untuk memasarkan produk yaitu membuat konten promosi melalui video maupun foto, dan meng-upload-nya di akun media sosial yang telah dibuat sebelumnya. 

Foto yang akan di upload berupa foto produk dengan desain yang baru dan video promosi yang berfokus pada kenikmatan Mie Lidi-nya. Tidak lupa, saya juga akan menggunakan template yang dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli Mie Lidi cap Bogarasa.

Dokpri
Dokpri

Pada minggu pertama, saya melakukan survei sasaran terlebih dahulu. Setelah itu saya memutuskan untuk memilih Bogarasa sebagai sasaran, dan mengobservasi-nya. 

Di minggu ini saya juga melakukan wawancara dengan pemilik usaha, untuk menganalisis masalah yang nantinya akan menjadi bahan rencana program kerja saya. Setelah semua bahan terkumpul, saya mulai merencanakan program kerja seperti apa yang akan di lakukan kedepannya. 

Lalu lanjut pada minggu kedua, saya akan meneruskan pekerjaan yang telah diselesaikan dalam minggu pertama. Di minggu pertama, saya sudah menemukan pemecahan atas masalah-masalah yang dialami Bogarasa di tengah pandemi Covid-19. Lalu pemecahan-pemecahan masalah itu, saya kumpulkan menjadi satu, dan saya diskusikan dengan pemilik usaha. 

Dari diskusi tersebut harapan saya konsep yang akan dilakukan kedepannya menjadi lebih jelas dengan persetujuan pemilik usaha. Setelah itu, saya mulai mengumpulkan apa saja yang dibutuhkan untuk melaksanakan program kerja tersebut. Jadi, pada minggu kedua saya hanya akan mematangkan rencana program kerja yang saya rencanakan bersama dengan pemilik usaha. Selanjutnya, minggu ketiga program kerja mulai terlaksana. 

Sehingga pada minggu keempat hanya tinggal melakukan penyelesaiian dan pembuatan laporan perihal program kerja yang telah dilaksanakan. https://unej.ac.id

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun