Penyair terkenal berkebangsaan Amerika Serikat, Robert Frost menulis sepenggal puisi terkenal yang menggambarkan keindahan 'jalan sunyi' Puisi itu berjudul 'The Road Not Taken'.
Two roads diverged in a yellow wood,
And sorry I could not travel both
And be one traveler, long I stood
And looked down one as far as I could
To where it bent in the undergrowth
Berhenti sejenak dan memilih jalan sunyi bukan laku hidup melawan arus. Laku hidup ini hanya mengabaikan riuhnya kemajuan dan segala kenikmatan yang berkelindan dengannya dan melihat ke dalam jiwa kita sendiri. Sepanjang zaman, laku hidup macam ini selalu relevan dan punya tempatnya sendiri dalam sejarah. Ribuan tahun yang lalu, Kaisar Romawi, Markus Aurelius, seorang pemikir filsafat stoa, menulis dalam bukunya 'Meditations' (Perenungan), sesuatu yang membuat kita selalu merasa cemas.
"Apakah hal-hal eksternal di sekitarmu cenderung memecah konsentrasimu? Beri dirimu waktu untuk belajar sesuatu yang baru dan baik, lalu berhentilah mengembara dan berputar tanpa henti. Namun kau juga perlu menghindari terbawa ke jalan orang lain: mereka yang terlihat sibuk tapi tidak melakukan apa-apa, yang membuat mereka lelah menjalani hidup, dan tidak memiliki tujuan dalam mengarahkan setiap gerakannya dan semua pikirannya," tulis sang Kaisar bijaksana itu.
Kepada semua kalian yang sedang berjuang, lelah, nyaris putus asa, cemas dan merasa kalah dalam hidup, berhentilah sejenak, tengoklah ke dalam jiwa kita sendiri, pilihlah jalan yang sunyi, karena kita tidak sedang ada dalam lintasan lari maraton. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H