Mari kita belajar untuk menjadi seorang pria sejati. Bukan untuk memikat hati wanita, bukan juga untuk mencari popularitas dan uang, tetapi, menjadi seorang pria sejati, hanya untuk satu kata yang mahal: kebebasan. Dan darimana kita bisa belajar menjadi jenis 'pejantan' seperti itu? Ya, Ernesto Che Guevara.
###
Tidak mudah menemukan seorang pria sejati yang punya pikiran yang merdeka seperti seorang Ernesto Che Guevara. Saya sengaja menggunakan kata 'merdeka' dan bukan 'bebas' sebab barangkali kebebasan bisa multitafsir. Selain ada dalih; tak ada kebebasan yang betul-betul absolut. Namun, dari seorang Che Guevara, kita bisa temukan inkarnasi dari kemerdekaan yang absolut, merdeka sejak dari dalam pikirannya, bila agak iseng hendak memelesetkan ungkapan Pramoedya.
Ernesto punya cita rasa merdeka luar biasa dan ini merupakan hasil dari tempaan Don Ernesto Guevara Lynch dan Celia, sepasang suami istri yang---tanpa mereka sendiri sadari---telah mendidik seorang revolusioner sejati.Â
Sebelum bertransformasi menjadi seorang 'Che',Ernesto hidup dalam sebuah keluarga yang sangat demokratis yang membuat masa kecil dan masa mudanya penuh dengan petualangan-petualangan luar biasa.Â
Meski ia mengidap penyakit asma yang cukup akut sehingga membuat keluarga Guevara harus berpindah domisili di kota kecil Alta Gracia, itu tidak membuat gelora jiwa mudanya ciut sedikitpun; ia berpetualang mengelilingi Amerika Latin dan menjelajah gunung, danau, lembah, hutan dari satu negara ke negara yang lain.
Tidak hanya itu, ia juga bersenang-senang dengan gadis-gadis yang memesona hatinya di sepanjang perjalanan, minum alkohol dan mengisap tembakau sambil menyaksikan pergolakan-pergolakan kecil revolusi yang terjadi di seluruh negara Amerika Latin.Walau demikian, orang-orang selalu mengenang bagaimana semua petualangan itu bermula dari dalam keluarganya.Â
Ada sebuah petikan cerita yang melegenda tentang itu: sebelum berangkat meninggalkan Alta Gracia, Don Ernesto, ayah Che, pernah berseru, "Maka berangkatlah seorang tentara Amerika." Lalu, seperti yang semua orang tahu, yang puteranya raih kemudian lebih daripada seorang 'tentara'.
###
Suatu hari, Ernesto menghampiri seorang sahabatnya dan mengajak, "bersiap-siaplah, Calica---kita pergi tahun ini."
Tentu saja ajakan ini membuat Calica terkejut bukan main. Ini bukan ajakan atau undangan biasa. Ini lebih sebagai sebuah tantangan---hal yang memang sering Ernesto lakukan, juga bersama teman-temannya. Ia kembali mengajak Calica untuk berkeliling Amerika Latin lagi.Â