Selain menanggulangi Bencana alam peran informasi Geospasial yang lebih penting yaitu "UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK DI ERA INDUSTRI 4.0".
Di era informasi yang serba cepat saat ini, teknologi big data spasial dan kecerdasan buatan atau artifisial intelijen sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kesiapan terhadap teknologi menjadi pondasi bagi pembangunan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan revolusi industri khususnya dalam aspek Geospasial. Masyarakat dalam hal ini adalah subjek atau pelaku dalam bidang Geospasial. Hal ini perlu mendapatkan dukungan berupa peningkatan kapasitas maupun kemampuan adaptif  terhadap tuntutan teknologi Geospasial dalam kesiapan menghadapi era 4.0. Selanjutnya untuk perwujudan dukungan tersebut diawali dengan memberikan pemahaman terkait unsur-unsur utama industri dalam bidang Geospasial diantaranya Big Data, Artificial Intelegent dan Deep Learning.
Berikut penjelasan peran penting Informasi Geospasial bagi Negara Indonesia:
Indonesia adalah Benua Maritim dengan luas 5000km x 2000 km, 8 jam terbang, 3 zona waktu, sebanyak 17.504 pulau, dengan 270 juta penduduk, sebanyak 1340 etnis dan 6 agama utama. Skala Negara Kesatuan Republik Indonesia dari sabang sampai merauke seluas 5146 km. Indonesia kaya dengan sumber daya alam (SDA) hayati dan non-hayati. Oleh karena itu Informasi Geospasial diperlukan untuk mengelola Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu untuk pembangunan berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam, mitigasi dan adaptasi becana, pengayaan khasanah keilmuwan, pertahanan dan keamanan Negara, dan pembangunan ekonomi digital. Volume Informasi Geospasial NKRI akan sangat besar (big spatial data) maka diperlukan kapasitas SDM dan Industri Informasi Geospasial yang baik dan berkualitas.
Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam darat dan laut. Dengan luas daratan 1.900.000 km dan luas perairan Indoensia 6.400.000 km maka luas NKRI (darat + perairan 8.300.000 km. Panjang garis pantai 108.000 km dan jumlah pulau 17.504 sudah di submisi ke PBB sejumlah 16.671 (2018). Maka dari itu data dan Informasi Geospasial diperlukan untuk mengelola alam secara berkelanjutan.
Indonesia memiliki banyak kota yang perlu dikembangkan yaitu dengan merealisasikan program dan aktivitas Kota Cerdas (Smart Cities) karena memiliki wilayah administrasi sebanyak 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7094 kecamatan, dan 83.447 desa/kelurahan. Oleh sebab itu diperlukan Informasi Geospasial agar dapat merealisasikan program tersebut.
Dalam hal bencana alam, Indonesia termasuk negara yang rentan akan bencana alam maka dari itu diperlukan Informasi Geospasial untuk mendukung berbagai tahapan Manajemen Pengurangan Resiko bencana seperti gempa bumi, Tsunami, Erupsi, Tanah longsor dan lain-lain.
Informasi Geospasial juga akan memiliki peran penting dalam mencapai visi Indonesia di tahun 2045 yaitu pilar pembangunan Indonesia antara lain :
- Pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK
- Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
- Pemerataan pembangunan
- Pemantapan ke tahapan nasioan dan tata kelola kepemerintahan
Adapun peran Informasi Geospasial Bangsa dan Negara yaitu sebagai berikut :
- Pembangunan berkelanjutan
- Mitigasi dan Adaptasi Bencana Alam
- Pengelolaaan Sumber Daya Alam (Darat dan laut)
- Penentuan Posisi & Navigasi
- Survei Pemetaan (Darat & Laut)
- Reforma Agraria
- Pemetaan Desa
- Pembangunan Infrastruktur
- Penetapa Batas
- Penetapan Neraca Sumber Daya Alam
- Penataan Ruang
- Pengembangan Smart City
- Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan
- Pengayaan Khasanah Keilmuwan
- Pemberdayaan Location-Based Services
- Pertahanan dan Keamanan Negara
- Pengembangan Ekonomi Digital
Maka dari itu Informasi Geospasial diharapkan mampu menyelesaikan masalah geografi dan berbagai bidang lainnya.
sumber :