Mohon tunggu...
Richard N.E. Kurniawan
Richard N.E. Kurniawan Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

siswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencegah Perundungan pada "Lizzie"

15 Juli 2023   22:56 Diperbarui: 15 Juli 2023   23:04 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kalian pernah mendengar nama Lizzie Velsquez? Gadis bernama lengkap Elizabeth Anne Velsquez tersebut merupakan seorang motivator, penulis, dan YouTuber. Ia sering berbicara tentang persoalan bullying atau perundungan. Ya, benar, ia pernah menjadi seorang korban perundungan. Lizzie lahir dengan sebuah sindrom penyakit bernama sindrom Marfan. 

Sindrom ini mencegahnya menumpuk lemak tubuh dan menambah berat badan. Ketika di taman kanak-kanak, ia bercerita tidak ada seorang teman pun yang mau bermain dengannya. Dan ketika beranjak remaja, ia menghadapi perundungan siber, dan dijuluki sebagai "wanita terjelek di dunia". Namun tahukah kalian? Hal ini tidak membuatnya kehilangan harapan, melainkan menginspirasinya untuk berbicara mengenai anti-perundungan di depan umum. Lizzie berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang perundungan.

Sayangnya, Lizzie Velsquez hanya merupakan salah satu dari sedikit individu yang berhasil pulih, bangkit, dan menjadi lebih kuat dari pengalaman perundungan tersebut. Banyak korban perundungan lain yang tidak berhasil bangkit dan mengalami trauma berkepanjangan. Padahal menurut data dari PISA (Programme for International Students Assessment) 2018, Indonesia merupakan negara dengan peringkat kelima terbesar dalam kasus perundungan. Di Indonesia, terdapat 41.1% pelajar di Indonesia yang mengaku pernah dirundung. Karena besarnya dampak perundungan, baik terhadap korban maupun pelaku, penulis pun tertarik melakukan riset dan wawancara dengan seorang ahli dalam bidang tersebut.

Berikut adalah wawancara singkat dengan dr. Lidya Heryanto, Sp.KJ. Beliau merupakan seorang ahli kejiwaan yang menempuh pendidikan Kedokteran Umum dan Spesialis Kedokteran Jiwa di Universitas Indonesia, dan sekarang berpraktek di RS Eka Hospital BSD.

Menurut dokter, apa itu definisi perundungan?

Perundungan merupakan suatu bentuk perilaku agresif yang dilakukan seorang individu atau kelompok. Bentuk perundungan bisa agresivitas fisik (memukul, menendang, mendorong), verbal (menghina, mengejek, mengancam), psikologis (gosip, diabaikan)

Apakah penyebab seseorang merundung orang lain?

Penyebab seseorang merundung orang lain bisa dilihat dari faktor keluarga dan lingkungan.

  • faktor keluarga: pelaku sering melihat orang tua melakukan kekerasan, menjadi korban kekerasan, merasa tidak bahagia, melampiaskan ke temannya.
  • faktor lingkungan: kurangnya pengetahuan tentang perundungan itu sendiri, kurangnya komunikasi dan pengawasan dari orang yang lebih dewasa, pertemanan yang suka merundung dan dianggap wajar (social learning, termasuk tontonan dan internet)

Apakah akibat negatif dari perundungan dari sisi korban, pelaku, dan juga saksi?

  • Korban
    • korban memiliki kesulitan untuk berkonsentrasi dengan tugas sekolah dan mengalami penurunan prestasi akademik.
    • korban sering tidak masuk sekolah dan keluar dari sekolah.
    • korban merasa sendirian, kesulitan bersosialisasi, kesulitan menyesuaikan diri denhan lingkungan baru, kesulitan untuk berteman dan mempunyai hubungan yang kurang baik dengan teman sekelas.
    • korban sering dipermalukan, merasa tidak aman, kehilangan kepercayaan diri, merasa takut pergi keluar rumah.
    • dampak negatif dirasakan hingga dewasa, mudah terjadi depresi, cemas, PTSD dan gangguan mental lain.
  • Pelaku
    • menjadi kurang popular dan mempunyai sedikit teman, dijauhi orang sekitar.
    • terlibat aktivitas kriminal dan perilaku antisosial seperti merusak, mencuri, membolos, keluar dari sekolah, berkelahi, penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
  • Saksi
    • merasa lingkungan sekolah tidak aman
    • rasa takut dan cemas menjadi korban selanjutnya
    • merasa guru dan orang dewasa tidak mampu mengontrol perilaku perundungan

Apakah menurut dokter, perundungan siber itu lebih buruk akibatnya daripada perundungan fisik dan verbal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun