Biaya yang Meningkat Tuntutan Upah Mendesak: Seiring dengan naiknya harga, pekerja membutuhkan upah yang lebih tinggi untuk mempertahankan daya beli mereka.
Kenaikan Upah Meningkatkan Biaya Produksi: Pengusaha menaikkan harga untuk menutupi biaya kenaikan upah, yang mengarah pada inflasi lebih lanjut dan tuntutan upah yang lebih tinggi.
4. Inflasi Moneter
Inflasi moneter didorong oleh peningkatan berlebihan dalam pasokan uang, sering kali diakibatkan oleh kebijakan moneter ekspansif. Ketika lebih banyak uang beredar, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara pasokan uang dan barang/jasa yang tersedia. Penyebabnya termasuk:
Suku Bunga Rendah: Bank sentral mungkin menurunkan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, yang mengarah pada lebih banyak pinjaman dan pengeluaran, berpotensi mendorong kenaikan harga.
Pelonggaran Kuantitatif: Selama penurunan ekonomi, bank sentral dapat menyuntikkan sejumlah besar uang ke dalam perekonomian dengan membeli aset keuangan, yang dapat meningkatkan pasokan uang dan menyebabkan inflasi.
Pencetakan Uang Pemerintah yang Berlebihan: Jika pemerintah mencetak uang untuk membiayai utang atau pengeluaran, nilai mata uang dapat menurun, yang mengarah pada inflasi.
5. Inflasi Impor
Inflasi impor terjadi ketika harga barang dan bahan baku impor naik, terutama ketika suatu negara sangat bergantung pada impor. Ini bisa disebabkan oleh:
Depresiasi Mata Uang: Jika mata uang lokal melemah, barang impor menjadi lebih mahal, sehingga meningkatkan harga secara keseluruhan.
Masalah Rantai Pasokan Global: Masalah seperti tarif perdagangan, pembatasan impor, atau krisis internasional dapat membatasi pasokan barang, yang menyebabkan kenaikan harga.
Kesimpulan
Inflasi memiliki banyak penyebab yang kadang-kadang dapat tumpang tindih atau saling memperkuat. Inflasi tarikan permintaan dan dorongan biaya sering kali berakar pada aktivitas ekonomi, sementara inflasi bawaan, moneter, dan impor dapat berasal dari keputusan kebijakan atau faktor global.Â
Dengan memahami penyebab-penyebab ini, ekonom dan pembuat kebijakan dapat lebih baik menangani inflasi, menjaga stabilitas dan pertumbuhan dalam perekonomian.