Mohon tunggu...
Richelle Juliet
Richelle Juliet Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka k-pop dan k-drama. Suka jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memboikot Artis atas Kerja Sama dengan Produk Pro-Israel

11 Juni 2024   20:24 Diperbarui: 11 Juni 2024   20:24 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan BDS Indonesia/ @GerakanBDS_ID

Tindakan memboikot ini adalah bentuk bagaimana penggemar mengekspresikan kekecewaan dan ketidaksetujuan terhadap tindakan sang artis yang dianggap tidak memiliki rasa kemanusiaan, tidak etis, atau merugikan. Hanya saja, perlu dipikirkan juga bahwa artis-artis yang terlibat dalam kerja sama dengan produk yang terafiliasi dengan Israel mungkin tidak sepenuhnya menyadari relevansi politik dari tindakan mereka. Sebagian dari mereka mungkin terikat oleh kontrak atau pertimbangan finansial lainnya.

Tindakan para penggemar NCT dengan memboikot kolaborasi grup tersebut dengan Starbucks telah menjadi perhatian. Penggemar melakukan pemboikotan ini agar para anggota dan agensi SM Entertainment teredukasi mengenai genosida di Palestina dan mengapa Starbucks menjadi salah satu produk yang diboikot. Para anggota NCT mengalami penurunan pengikut pada akun media sosialnya serta mulai mendapatkan komentar-komentar kebencian sebagai konsekuensinya. Dapat dilihat tindakan penggemar dalam memboikot pun tidak sia-sia karena ada beberapa member yang sudah speak up meski tidak terang-terangan, seperti Taeyong yang mengunggah story "Boycott", Renjun yang juga mengunggah story "(emoji hati) peace (emoji hati)" dan dibawahnya ada emoji kopi, emoji patah hati, dan emoji silang, serta Winwin yang memakai emoji semangka yang merupakan simbol dukungan untuk Palestina. Maka dari itu, tindakan memboikot publik figur karena mengonsumsi atau mempromosikan (baik secara langsung maupun tidak langsung) agar mereka teredukasi dan aware dengan genosida yang terjadi di Palestina sangat penting. Hal ini membuktikan pengaruh publik dalam memanfaatkan media massa dan pengaruh publik figur agar lebih banyak orang yang aware dan bergerak untuk memboikot juga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun