Mohon tunggu...
Riche Ayu Mayasari
Riche Ayu Mayasari Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 5 Surabaya

Membaca sesuatu yang berguna

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kreativitas Siswa SMK Negeri 5 Surabaya dalam Pembuatan Minyak Atsiri dalam Mapel Proses Industri Kimia dengan Model PJBL

4 Agustus 2024   19:30 Diperbarui: 4 Agustus 2024   22:35 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan minyak ttsiri dari daun serai dengan destilasi uap/ vakum di SMK Negeri 5 Surabaya (Dokpri)

6. Rencana tindak lanjut

Adapun model pembelajaran yang saya gunakan yaitu model pembelajaran Project Based Learning  (PJBL) dengan metode ceramah, diskusi, praktikum, penugasan dan presentasi. Model pembelajaran Project Based Learning  (PJBL) ini menekankan pada proses pemecahan masalah sebagai usaha kolaboratifnya. Menurut Kemdikbud (2013), peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembuatan Minyak Atsiri dari daun serai dengan Destilasi Uap/ Vakum di SMK Negeri 5 Surabaya (Dokpri)
Pembuatan Minyak Atsiri dari daun serai dengan Destilasi Uap/ Vakum di SMK Negeri 5 Surabaya (Dokpri)
(Project Based Learning ) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media.

Langkah-langkah (sintaks) pembelajaran berbasis proyek terdiri atas, (1) mengajukan pertanyaan esensial kepada siswa, (2) mendesain rencana proyek, (3) menyusun jadwal kegiatan, (4) memonitoring aktivitas siswa, (5) menilai keberhasilan siswa, dan (6) mengevaluasi pengalaman siswa.

Menurut Sunismi dkk (2022), Kelebihan dari model pendekatan Project Based Learning  (PjBL) ini adalah sebagai berikut :

  1. Memotivasi peserta didik dengan melibatkannya di dalam pembelajarannya, menjawab pertanyaan dan untuk membuat keputusan dalam proses belajar.
  2. Menyediakan peluang unik karena pendidik membangun hubungan dengan peserta didik, sebagai pelatih, fasilitator, dan co-learner.
  3. Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
  4. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
  5. Memberikan pengalaman pada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasikan proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
  6. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran

Hasil dari langkah nyata yang telah saya lakukan adalah motivasi belajar siswa meningkat pada pembelajaran Proses Industri Kimia dengan melaksanakan praktikum pembuatan minyak atsiri. Hal ini dikarenakan penerapan model pembelajaran Project Based Learning  (PjBL) mudah dipahami oleh peserta didik terutama pembuatan minyak atsiri Peserta didik dapat mengembangkan ketrampilan 4C (creativity, critical thinking, collaboration, dan communication). Keempat elemen tersebut bertujuan untuk membentuk pribadi peserta didik yang cerdas dan berkualitas. Meningkatnya motivasi belajar siswa diiringi dengan meningkatnya hasil belajar siswa (pretest dan postest). sehingga peserta didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran Proses Industri Kimia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun