Apakah pernah kalian melihat atau membayangkan sebuah perusahaan yang kapitalisasi pasarnya setara dengan GDP ( Gross Domestic Product ) suatu negara sebesar Indonesia bahkan 3 kali lipat lebih besar kapitalisasinya dari GDP ( Gross Domestic Product ) negara Republik Indonesia. GDP ( Gross Domestic Product ) atau yang kita kenal PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi suatu negara (bps.go.id, 2022). Indonesia dikenal sebagai negara yang masuk dalam peringkat ke - 15 daftar negara terbesar di dunia (kontan.co.id, 2021). Melalui hali ini kita tentunya dapat berfikir bahwa GDP yang dimiliki Indonesia pasti cukup besar bukan?
Tentu kalian tidak salah membaca, Apple Inc merupakan perusahaan teknologi asal negara Amerika yang masuk dalam daftar perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar sekarang. Melansir dari (marketeers.com, 2022) kapitalisasi perusahaan Apple menyentuh US$ 3 triliun, setelah nilai saham mereka menyentuh angka US$ 182,88 per lembar pada awal pekan. Kapitalisasi ini melebihi GDP Indonesia yang sebesar US$ 1 triliun bahkan 3 kali lipat melansir dari (cnbcindonesia.com, 2022). Tentunya kalian pasti berfikir bagaimana caranya sebuah perusahaan bisa memiliki valuasi yang melebihi sebuah negara bahkan hingga 3 kali lipat. Nah, melalui artikel ini akan saya bahas mengenai salah satu strategi Apple dalam membuat pertumbuhan valuasi perusahaannya melebihi GDP suatu negara.
Sumber gambar: (Apple Inc, 2022)
Apple Inc setiap tahunnya mulai dari perilisan produk pertama mereka hingga sekarang selalu mengeluarkan lebih dari satu varian tipe pada setiap lini produk mereka. Mulai dari Iphone 3G - 3GS, Iphone 4 – 4S, Iphone 5- 5C – 5S, Iphone 6- Plus – 6S Plus hingga Iphone 13 Mini, Iphone 13, Iphone 13 Pro dan Iphone 13 Pro Max. Bukan hanya pada lini Iphone mereka melainkan juga dilakukan oleh hampir seluruh lini produk yang dimiliki Apple seperti produk IMac, Airpods, Headphone, Mac book. Pasti kalian sekarang sadar dengan strategi Apple ini. Tapi strategi apakah yang dilakukan Apple ini ? Mengapa hal seperti ini dilakukan Apple ? Apakah dengan strategi ini Apple dapat menjadi perusahaan besar seperti sekarang ?
Strategi yang dilakukan Apple ini dikenal dengan sebutan Line Extension, strategi ini berdasarkan (Trout, 2017) merupakan sebuah strategi dalam bentuk produk baru yang diluncurkan di pasar oleh perusahaan dengan merek mapan dalam kategori produk yang sama. Mereka dirancang untuk menantang pesaing dengan tawaran nilai atau pemosisian unik, melindungi merek unggulan dari menipiskan premium mereknya. Line Extension adalah strategi produk yang menggabungkan sedikit sentuhan pada merek yang sudah mapan. Hal ini menggunakan nama dan citra merek induk dan biasanya dalam kategori produk umum yang sama tetapi tidak menyimpang terlalu jauh. Strategi Line Extension ini mengurangi risiko produk daripada sebuah perusahaan meluncurkan produk yang sama sekali baru atau menjalankan perluasan merek. Konsumen sudah terbiasa dengan produk yang ada dan lebih cenderung mencoba lini produk baru (Duckler, 2021). Mungkin keuntungan yang paling jelas dari Line Extension adalah memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan. Line Extension dapat bermanfaat bagi sebuah merek, tetapi hal ini tidak dengan menawarkan terlalu banyak opsi produk (Odjick, 2021). Memastikan ekstensi yang direncanakan untuk dibuat berdasarkan pada riset, tren audiens, dan selaras dengan apa yang sebenarnya diinginkan orang – orang pada saat ini.
Bagi perusahaan Apple, Line Extension adalah strategi berisiko rendah yang secara umum memperpanjang siklus hidup produk atau layanan. Hal ini memungkinkan Apple untuk memanfaatkan apa yang diketahuinya tentang pelanggan setia mereka, apa yang mereka ketahui dengan baik, atau kekuatan yang mereka miliki, dan jaringan pemasok dan distributor yang telah mereka bangun. Memiliki lebih banyak pilihan dalam kategori produk tertentu memberi Apple Inc keunggulan kompetitif karena pelanggan mereka memiliki lebih banyak pilihan produk untuk dipilih. Walaupun strategi ini tidak berarti bebas dari risiko. Melakukan kesalahan berarti membuang - buang uang, sumber daya dan berpotensi merusak citra dan reputasi merek Apple. Penelitian dari Harvard Business School menunjukkan bahwa masalah terbesar yang dihadapi perusahaan saat meluncurkan produk baru adalah kurangnya persiapan seperti Research and Development.
Strategi Line Extension berdasarkan hasil diskusi (Bruce G.S Hardie, Business Harvard Review) menerangkan terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan mengandalkan Line Extension sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka seperti: Line Extension sebagai cara penghematan biaya produksi dan memiliki risiko rendah untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen pelanggan, Line Extension dapat memuaskan keinginan konsumen dengan menyediakan berbagai macam barang di bawah satu merek dan tentunya hal ini sering digunakan sebagai senjata kompetitif jangka pendek untuk meningkatkan kontrol merek atas ruang rak yang terbatas. Tujuan utama dari Line Extension adalah untuk meningkatkan ekuitas merek inti dengan meluncurkan produk baru yang memiliki nama merek yang sama hanya saja tipe dan varian berbeda (Boisvert & Ashill, 2018).
Produk Line Extension di klasifikasikan dalam dua jenis, yaitu:
1. Horizontal
Produk Line Extension secara horizontal adalah perluasan yang mencocokkan standar harga barang dan kualitas barang baru dengan barang yang sudah ada, tetapi mengubah faktor-faktor tertentu yang mungkin tidak penting untuk membedakan barang baru dari merek saat ini atau produk pesaing. Produk yang memiliki rasa atau warna baru dapat menjadi contoh perluasan lini produk horizontal. Seperti: yang terjadi pada lini produk Iphone dimana Apple setiap tahunnya merilis perangkat pintar mereka iphone dalam beberapa varian Iphone 13 mini ( Iphone dengan ukuran yang kecil ), Iphone 13 ( Iphone dengan ukuran standar ), Iphone 13 Pro ( Iphone berukuran standar ditambah dengan fitur ala profesional ), dan yang terakhir Iphone 13 Pro Max ( Iphone dengan ukuran besar ditambah dengan fitur ala profesional ) hal ini lah yang disebut sebagai Line Extension horizontal.
2. Vertikal
Produk Line Extension secara vertikal adalah dengan menaikkan atau menurunkan harga serta kualitas produk baru agar terlihat lebih mewah atau lebih mudah dijangkau oleh calon pelanggan. Meskipun produk ini masih berhubungan erat dengan produk lain yang diproduksi oleh merek tersebut, produk tersebut dibuat untuk menargetkan konsumen tertentu. Produk yang datang dalam bentuk alternatif, dengan bahan tambahan atau dalam ukuran kemasan baru dapat menjadi contoh perluasan lini produk vertikal. Seperti: Apple yang dikenal merilis perangkat pintar dengan harga tinggi alias jauh diatas kompetitor mereka, akhirnya pada tahun 2021 kemarin Apple merilis produk Iphone yang disebut sebagai Iphone budget alias Iphone SE ( Iphone yang memiliki harga lebih ekonomis dibandingkan varian standar mereka ) hal ini disebut dengan Line Extension vertikal.
Sumber gambar: (databoks, 2022)
Walaupun banyak perusahaan smartphone yang kerap kali merilis perangkat pintar mereka lebih dari 1 kali dalam satu tahun tepatnya pada tahun kemarin 2021, perangkat pintar Apple tetap menduduki peringkat nomor 1 hingga 5 dengan total menyentuh 13,9 % terbukti dengan suksesnya strategi yang diterapkan oleh Apple dalam memasarkan produk, walaupun yang kita ketahui bahwa produk milik Apple memiliki jangkauan harga yang lebih tinggi dibanding dengan produk smartphone sekelas lainnya. Bahkan melalui presentasi yang mereka lakukan setiap tahunnya, kita dapat menyadari betapa pentingnya mempromosikan ulang produk lama mereka dengfan strategi lowcost yang membuat seakan - akan produk yang lama masih terlihat worth it untuk dibeli. Dengan cara ini tentunya terbukti Apple bahkan yang masih menjual produk tipe Iphone 11 tahun 2019 masih menduduki posisi ke - 5 diantara smartphone yang dirilis pada tahun 2021. Sehingga dengan strategi tersebut mereka tetap menjadi penguasa pangsa pasar smartphone hingga akhir tahun 2021.
Perilaku konsumen sekarang lebih berharap memiliki banyak pilihan yang tersedia bagi mereka saat berbelanja (Odjick, 2021). Dalam “ TED Talk ” sebuah organisasi nonprofit yang bertujuan untuk berbagi dan menyebarkan ide. Barry Schwartz dalam “ TED Talk ” menjelaskan bagaimana orang-orang yang diberi serangkaian pilihan dasar sering kali membuat keputusan lebih cepat dibandingkan serangkaian pilihan yang luas. Konsumen dengan pilihan terbatas biasanya lebih puas dengan keputusan mereka dibandingkan mereka yang memiliki pilihan tanpa batas. Tentunya strategi Line Extension bukan menjadi satu – satunya cara agar Apple bisa menjadi penguasa pangsa pasar smartphone. Berbagai strategi seperti berinovasi, branding, experience hingga feedback dari pelanggan juga merupakan indikator keberhasilan suatu perusahaan dalam menciptakan suatu produk.
Oleh karena itu, Line Extension ini bisa disimpulkan sebagai bumbu tambahan atau pelengkap dalam sebuah produk yang dirancang untuk menantang pesaing dengan tawaran nilai atau pemosisian unik untuk menjangkau lebih banyak konsumen dari berbagai kalangan yang tentunya meningkatkan loyalitas pelanggan. Mencoba mengggunakan strategi Line Extension dapat memecahkan berbagai masalah tentang merek suatu produk. Ini adalah strategi pemasaran di mana perusahaan membuat produk baru di salah satu kategori yang ada yang menargetkan kelompok pelanggan tertentu. Yang tentunya secara umum memperpanjang siklus hidup produk atau layanan. Hal ini memungkinkan Apple untuk memanfaatkan apa yang diketahuinya tentang pelanggan setia mereka, apa yang mereka ketahui dengan baik, atau kekuatan yang mereka miliki, dan jaringan pemasok dan distributor yang telah mereka bangun. Memiliki lebih banyak pilihan dalam kategori produk tertentu memberi Apple Inc keunggulan kompetitif karena pelanggan mereka memiliki lebih banyak pilihan produk untuk dipilih. Saya berharap dengan penjelasan yang telah saya sebutkan diatas dapat menjadi referensi bagi kalian dalam menjalankan strategi yang cocok dan memadai baik untuk perusahaan kalian atau bisnis yang sedang kalian jalankan. Serta dengan adanya pembahasan ini kita sebagai para mahasiswa dapat terus berkembang mengenal berbagai ilmu pengetahuan baru tentang berbagai strategi - strategi yang dilakukan para perusahaan raksasa dunia. Semoga strategi seperti hal ini juga dapat diterapkan pada perusahaan lokal dalam perkembangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H