Perbedaan fisik yang ada tiap orang pun tak sepantasnya diperdebatkan. Kita semua tahu bahwa tiap manusia terlahir dengan kulit yang berbeda. Ada yang sawo matang, ada yang kuning langsat, dan ada juga yang putih. Ada yang tinggi dan ada yang pendek. Ada yang kurus dan ada yang gemuk. Hal tersebut bukanlah pembatas konkret bagi kita dalam menghargai pendapat oranglain. Inilah waktu yang tepat bagi seluruh khalayak Indonesia, untuk berhenti menghujat manusia berdasarkan fisik yang dimiliki, serta menghilangkan sifat rasisme yang masih terjadi di sekitar kita.
Sudah saatnya untuk menghilangkan berbagai stereotype yang ada di sekitar kita akan manusia yang berketurunan cina dan pribumi. Mari kita bersatu untuk merawat perbedaan yang ada di Indonesia, dan membuat generasi penerus bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi sehingga dapat mengharumkan nama Indonesia.
Perbedaan sejatinya yang timbul di masyarakat dunia, khususnya di Indonesia mengajarkan kepada kita untuk bertukar pikiran, dan melihat segala sesuatu berdasarkan sudut pandang yang berbeda. Dengan begitu, kita dapat belajar menghargai pendapat yang dikemukakan setiap orang berdasarkan interpretasinya masing-masing, tanpa memilah dengan berdasarkan aspek suku, ras, dan agama.
Sebagai generasi muda dan calon penerus harapan bangsa, penting bagi kita untuk menerapkan nilai-nilai pluralisme dalam kehidupan masyarakat. Kita merupakan pokok dari Bangsa Indonesia, yang mengemban tugas untuk menghilangkan sikap egoism yang ada dalam diri kita, dan menghargai opini yang diberikan oleh oranglain.
Mari, kita #bersamamerawatperbedaan
Penulis: Richard Lee Steven, Pelajar SMA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H