Mohon tunggu...
Richard Jonathan
Richard Jonathan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melawan Antigen Itu Tugasku

25 November 2017   15:19 Diperbarui: 25 November 2017   16:14 3047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil gambar untuk gambar diapedesis

                          Selamat datang para pembaca di artikel ini. Di artikel ini kita akan membahas topik tentang "Apakah diapedesis dapat terjadi di leukosit granuler atau hanya dapat terjadi di leukosit agranuler?" sebelum membahas mengenai diapedesis lebih baik kita mempelajari terlebih dahulu tentang leukosit.

               Leukosit atau sel darah putih adalah komponen pembentuk sel darah. Leukosit berfungsi membantu tubuh untuk melawan berbagai penyakit infeksi. Leukosit memiliki karakteristik yaitu :

  • Leukosit di dalam darah manusia berjumlah 5.000 -- 10.000 sel/mm3 darah
  • Leukosit beraktivitas di dalam jaringan darah.
  • Diproduksi di sumsum merah maupun kuning tulang, dan bertahan dalam sirkulasi darah selama 1 hari sebelum masuk jaringan. Beberapa jenis leukosit mampu bertahan selama beberapa hari hingga bulan ketika di dalam jaringan.

Sifat leukosit, yaitu :

  • Diapedesis yaitu kemampuan monosit dari darah menuju jaringan ikat dan menjadi makrofag.
  • Bergerak ameboid yaitu leukosit dapat memanjangkan tubuhnya sampai 3 kali panjang awal sel.
  • Kemotaksis yaitu leukosit bergerak mendekati kemotaksis positif
  • Fagositosis yaitu leukosit mampu menelan mikroorganisme dan benda asing.

Berdasarkan ada tidaknya granula di sitoplasma, leukosit dibagi menjadi granulosit (bergranula) dan agranulosit (tidak bergranula) 

- Granulosit atau sel polimorfonuklear dibedakan menjadi :

  • Neutrofil, berjumlah 60% dari jumlah sel darah putih.
  • Eosinofil, berjumlah 1 -- 3% dari jumlah sel darah putih.
  • Basofil, berjumlah kurang dari 1% dari jumlah sel darah putih.

- Agranulosit dibedakan menjadi :

  • Limfosit, berjumlah 30% dari jumlah sel darah putih. Limfosit dibagi menjadi 2 yaitu Limfosit B dan Limfosit T.
  • Monosit, berjumlah 3 -- 8% dari jumlah sel darah putih.

Setelah kita mempelajari mengenai leukosit sekarang mari kita masuk pada topik pembahasan pada artikel ini yaitu mengenai apakah diapedesis dapat terjadi di leukosit granuler atau hanya dapat terjadi di leukosit agranuler? Melalui penjelasan di atas kita dapat mengetahui bahwa diapedesis adalah kemampuan leukosit untuk menembus pori -- pori membran kapiler dan menuju ke jaringan. Leukosit adalah salah satu contoh hasil dari produksi sel multipoten dalam sumsum tulang merah atau sumsum tulang kuning. Dalam sel darah putih terdapat beberapa kelompok. Kelompok itu dibedakan mulai dari ada tidaknya granula dalam sitoplasma. Neutrofil berfungsi sebagai fagosit yang aktif untuk menyerang virus dan bakteri. Eosinofil berfungsi sebagai fagosit yang lemah dan bertugas dalam pembuangan racun yang menjadi penyebab radang pada jaringan yang cedera. Basofil mengandung histamin yang berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang mengalami luka dan antikoagulan heparin. Antikoagulan heparin berfungsi mencegah penggumpalan darah intravaskuler. Limfosit B menghasilkan antibodi, sedangkan limfosit T berfungsi menonaktifkan sel dengan menekan antigen yang dihasilkan oleh Limfosit B. Monosit merupakan sel darah terbesar yang berfungsi sebagai fagosit yang sangat akrif dan bermigrasi melalui pembuluh darah menjadi makrofag yang berumur panjang di dalam jaringan.

Leukosit hanya memiliki waktu hidup selama 1 hari ketika ada di dalam sirkulasi darah, namun leukosit dapat hidup lebih lama hingga beberapa bulan ketika berada di dalam jaringan tergantung dari jenis leukosit. Sehingga leukosit memiliki tujuan yaitu masuk ke dalam jaringan agar dapat berumur lebih panjang. Namun, leukosit sendiri berada di dalam sel darah. Leukosit tidak mungkin langsung berpindah ke dalam jaringan tanpa ada suatu penyebab. Penyebab pindahnya leukosit dari sel darah menuju ke jaringan atau diapedesis antara lain adalah infeksi yang diakibatkan oleh virus atau bakteri, luka, dan benda -- benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Penyebab tersebut juga memiliki hubungan yang erat terhadap proses timbulnya inflamasi.

Misalnya ketika kita terluka maka bakteri yang berasal dari luar akan menginfeksi tubuh kita yang menyebabkan monosit akan menuju ke jaringan yang terkena infeksi dan keluar dari pembuluh darah. Monosit lalu akan menghasilkan sitokin yang akan merangsang sel endotelium pembuluh darah untuk membentuk selektin yang berfungsi menarik neutrofil untuk menempel di dinding sel endotelium. Neutrofil di dalam pembuluh darah bergerak lambat yang menyebabkan terbentuknya integrin yang merangsang pembentukan reseptor integrin di sel endotelium.

Jaringan yang terinfeksi oleh bakteri atau virus akan  menghasilkan zat kimia yaitu bradykinin yang menyebabkan pelebaran lumen pada pembuluh darah atau yang sering disebut dengan istilah vasodilatasi. Vasodilatasi ini membuat cairan dan leukosit dapat dengan mudah masuk ke dalam jaringan. Jaringan yang terinfeksi juga mempengaruhi jaringan ikat terutama sel tiang dalam memproduksi histamin yang berguna meningkatkan permeabilitas darah yang dapat memperluas hubungan antar sel endotelium pembuluh darah sehingga dapat terjadi vasodilatasi. Ini membuat neutrofil dapat keluar dari pembuluh darah menuju jaringan yang terinfeksi untuk memakan bakteri atau virus penyebab terjadinya luka.

Setiap darah yang keluar dari dalam tubuh kita mengandung leukosit yang akan selalu keluar dan diproduksi lagi. Setiap darah itu mengandung leukosit karena seperti yang kita pelajari di atas bahwa fungsi utama leukosit adalah melindungi diri dari bakteri atau virus yang ada. Sedangkan virus atau bakteri tidak hanya ada di satu titik saja melainkan bisa ada di seluruh tubuh kita. Oleh karena itu leukosit harus berada di setiap bagian dari tubuh kita.

Di dalam leukosit granular dibagi menjadi 3 yaitu eosinofil, basofil, dan neutrofil. Dari ketiga jenis granular tersebut, granular yang memiliki berfungsi paling utama adalah neutrofil. Hal ini dikarenakan jumlah leukosit sebagian besar terdiri dari neutrofil yaitu sebanyak 60%. Semakin banyak neutrofil maka semakin banyak juga bakteri atau virus yang dapat dibunuh atau dimakan oleh neutrofil. Alasan yang lainnya adalah karena neutrofil adalah bagian pertama dari leukosit yang akan menuju ketika ada jaringan yang terkena infeksi dan juga karena di dalam granula neutrofil memiliki antimikroba efektor yang dapat membunuh atau merusak mikroba.

Sebagai contoh, ketika kita terluka akibat duri atau pecahan kaca yang tertancap pada tubuh kita akan menyebabkan masuknya bakteri yang berasal dari benda itu atau dari lingkungan sekitar masuk ke dalam tubuh kita dan bakteri itu akan menginfeksi jaringan yang ada di sekitar luka pada tubuh kita. Tubuh kita akan merespon kejadian itu dengan mulai timbulnya inflamasi atau peradangan di sekitar luka tersebut. Kemudian tubuh akan memberi respon lagi dengan datangnya monosit dari dalam sel darah yang mengalami diapedesis menuju ke jaringan yang terkena luka itu yang nantinya akan menjadi makrofag. Setelah berada di jaringan yang terinfeksi oleh bakteri, makrofag akan mulai bekerja dengan cara memakan bakteri asing (fagositosis) yang menjadi penyebab luka tersebut.

Lalu pertanyaannya apakah semua jenis leukosit yaitu eosinofil, basofil, neutrofil, limfosit, dan monosit dapat melakukan diapedesis? Menurut penulis, semua jenis leukosit memiliki kemampuan yang sama untuk dapat menembus dinding kapiler menuju jaringan atau dengan kata lain diapedesis. Hal ini dikarenakan diapedesis pada sel darah putih sangat diperlukan. Sebagai contohnya, ketika kita terluka maka akan banyak virus atau mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh kita. Kita bisa melawan virus yang masuk dalam tubuh kita jika sel darah putih mengalami diapedesis. 

Jika sel darah putih tidak melakukan diapedesis maka kita akan mudah terserang berbagai macam penyakit karena virus atau mikroorganisme yang masuk dalam tubuh kita tidak ada yang melawannya atau dengan kata lain tidak ada yang melindungi tubuh kita dari virus tersebut. Leukosit yang sangat berperan dalam melawan virus atau mikroorganisme dalam tubuh adalah leukosit jenis granular yaitu neutrofil dan limfosit. Neutrofil disini bekerja dengan cara fagosit atau menelan antigen yang berada dalam jaringan yang terluka sedangkan limfosit terbagi menjadi 2 yaitu limfosit B dan limfosit T. 

Seperti yang sudah kita pelajari di atas limfosit B berfungsi untuk menghasilkan antibodi. Dalam Limfosit T terbagi menjadi 3 yaitu limfosit T memory, limfosit T natural killer, dan limfosit T suppressor. Limfosit T memori berperan untuk mengingat penyakit yang timbul oleh antigen atau dengan kata lain merekam kerja penyakit tersebut. Limfosit T natural killer berfungsi untuk menyerang dan membunuh antigen yang ada dengan cara mematikan sel yang berada di sekitar antigen tersebut. Limfosit T suppressor berfungsi untuk menonaktifkan kerja dari limfosit T natural killer, karena jika kerja dari limfosit T natural killer tidak dihentikan akan berakibat fatal yaitu rusaknya sel -- sel yang berada di sekitar antigen yang dapat merusak tubuh kita.

Leukosit sangat berperan dalam pemusnahan antigen. Ada beberapa tahapan dalam pemusnahan antigen yang menjadi penyebab luka.Tahapan pemusnahan antigen yaitu neutrofil -- monosit -- basofil -- limfosit -- eosinofil. Neutrofil berada di urutan pertama ketika pemusnahan antigen karena sifatnya yang fagosit kuat. Yang kedua adalah monosit, hal ini disebabkan karena monosit memiliki kemampuan yang hampir sama dengan neutrofil yaitu sifatnya fagosit kuat. 

Setelah monosit ada basofil karena basofil memiliki fungsi sebagai penghasil histamin yang berguna dalam pelebaran pembuluh darah. Kemudian limfosit, di limfosit ini dibagi menjadi 4 tahap yaitu limfosit T memory -- limfosit B antibodi -- limfosit T natural killer -- limfosit T suppressor. Setelah basofil lalu limfosit karena limfosit memiliki kemampuan yang kuat untuk melawan antigen seperti virus. Eosinofil berada di posisi terakhir karena eosinofil memiliki fungsi untuk memakan bangkai -- bangkai sisa antigen yang dimusnahkan maupun sel darah putih yang gagal mempertahankan tubuh kita dari antigen tersebut.

Namun ada perbedaan tahapan ketika kita sakit yaitu perbedaan letak urutan basofil. Tahapan permusnahan antigen ketika sakit menjadi basofil -- neutrofil -- monosit -- limfosit -- eosinofil. Basofil kini menjadi urutan pertama karena ketika sakit basofil beguna untuk memperlebar pembuluh darah sehingga leukosit dapat keluar dari pembuluh darah dengan mudah untuk menuju ke jaringan yang terinfeksi.

Jadi kesimpulannya adalah diapedesis dapat terjadi di semua leukosit baik leukosit granuler maupun leukosit agranuler, karena diapedesis itu sangat dibutuhkan dalam tubuh kita untuk melawan antigen atau mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh kita. Leukosit yang sangat berperan dalam melawan antigen neutrofil dan limfosit. Jika sel darah putih tidak melakukan diapedesis maka virus yang masuk dalam tubuh kita tidak akan ada yang melawan dan akan selalu berada di dalam tubuh kita. Hal ini akan menyebabkan kita mudah terkena berbagai macam penyakit karena tidak ada pertahanan dalam tubuh kita untuk melawan antigen yang akan masuk ke dalam tubuh kita.

 Cukup sekian artikel yang dapat penulis buat. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan artikel ini. Jika ada kritik maupun saran silahkan dituangkan dalam kolom komentar yang ada di bawah ini. Terima kasih atas perhatiannya.

Daftar Pustaka :

https://id.wikipedia.org/wiki/sel_darah_putih

Irnaningtyas., Istiadi, Yossa. 2014. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

https://www.deherba.com/sistem-kekebalan-tubuh-bagaimana-caranya-sel-darah-putih-melindungi-anda.html 

https://id.wikipedia.org/wiki/Makrofaga 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun