Mohon tunggu...
Richard Jonathan
Richard Jonathan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rasa Nyeri yang Menjadikan Besar

25 Oktober 2017   18:23 Diperbarui: 25 Oktober 2017   18:38 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Selamat datang para pembaca di artikel yang ketiga ini, artikel ini akan membahas mengenai pengaruh obat antiinflamasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan jaringan otot. Sebelumnya apa itu inflamasi? Inflamasi (peradangan), dalam bahasa Latin : Inflammo yang artinya "saya dibakar, saya menyalakan". Inflamasi adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera. Inflamasi merupakan satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu inflamasi akut dan inflamasi kronik.

Inflamasi akut adalah peradangan yang terjadi secara cepat dan segera menjadi parah. Gejala dapat dirasakan beberapa hari, dalam beberapa kasus dapat terjadi selama 1 minggu. Contohnya penyakit usus buntu akut, bronkitis akut, tonsilitis akut, dan sebagainya. Inflamasi kronik adalah peradangan jangka panjang yang berlangsung selama beberapa bulan, bahkan sampai bertahun -- tahun. Contoh penyakitnya adalah asma, rheumatoid arthritis, periodontitis kronik, dan lain -- lain. Obat antiinflamasi dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu Anti-Inflamasi Steroid dan Anti-Inflamasi Non Steroid (NSAID).

Jaringan otot sendiri dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Jaringan otot menyebabkan organ -- organ yang berada di luar atau di dalam tubuh dapat bergerak melakukan fungsinya seperti gerakan tangan dan kaki, gerakan memompa darah oleh otot jantung, gerakan mencerna makanan oleh lambung. Jika kita melakukan olahraga untuk membesarkan otot seperti angkat beban, maka otot yang membesar adalah otot lurik. Otot lurik adalah otot yang bekerja secara sadar. Otot lurik memiliki sifat yaitu bergerak dalam waktu cepat dan mudah lelah.

Nah, setelah kita melihat penjelasan di atas mengenai inflamasi dan jaringan otot, kini penulis akan memberikan opini tentang jawaban dari topik tentang "apakah obat antiinflamasi dapat mencegah pertumbuhan dan perkembangan jaringan otot?"

Sebelum menjawab pertanyaan di atas akan lebih baik jika kita mengetahui bagaimana cara otot kita bisa membesar? Otot kita bisa membesar karena kita merusaknya sendiri, sebagai contoh ketika kita melakukan olahraga angkat beban. Di dalam olahraga angkat beban ini akan terjadi kontraksi dan relaksasi. Kontraksi ini terjadi di dalam otot bisep sedangkan relaksasi terjadi di otot trisep. Namun, jika kita mengangkat beban yang berat dan kita belum pernah melakukan hal ini sebelumnya, maka otot kita akan mengalami perubahan akibat dari penggunaan otot yang berelebihan.

Hal ini menyebabkan kerusakan kecil (mikroskopis) pada serat otot kita karena tekanan yang diberikan kepada otot melebihi dari kemampuan otot kita. Kerusakan mikroskopis pada serat otot ini menghasilkan senyawa yang bernama "prostaglandin". Prostaglandin adalah senyawa yang menjadi penyebab munculnya infalamasi atau peradangan. Senyawa prostaglandin ini memiliki peran sebagai mediator timbulnya rasa perih, nyeri, dan panas pada otot yang mengalami kerusakan akibat tekanan yang berlebihan.

Hal ini menyebabkan kita sering merasakan nyeri setelah  melakukan latihan fisik. Senyawa prostaglandin berfungsi seperti senyawa sinyal tetapi hanya bekerja di dalam sel tempat mereka tersintesis. Prostaglandin sendiri tersintesis dari asam lemak dan asam arakidonat. Pada saat merasakan sakit atau nyeri, otak akan mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan kekebalan tubuh dan mengobati otot yang rusak tadi. Sinyal yang diberikan otak mendorong tubuh kita untuk menghasilkan sitokin.

Apa itu "sitokin"? Sitokin berasal dari bahasa Yunani yaitu cyto yang berarti  sel; dan kinos yang berarti gerakan. Sitokin adalah sejumlah senyawa organik hasil sekresi sel yang berpengaruh pada sel lain atau berfungsi sebagai sinyal komunikasi antar sel-sel sistem kekebalan tubuh yang memiliki fungsi untuk mengatur respon tubuh terhadap penyakit dan infeksi. Sitokin memiliki beberapa bentuk yaitu protein, peptida atau glikoprotein. Sitokin memiliki peran dalam mengaktifkan sitem kekebalan tubuh untuk memperbaiki otot yang rusak tadi akibat tekanan yang berlebihan.

Sitokin akan berperan dalam memberikan rangsangan kepada otak kita sehingga otak akan menyuruh sistem imun tubuh atau sistem kekebalan tubuh untuk memperbaiki sel otot yang mengalami kerusakan sebelumnya. Semakin banyak kegiatan yang kita lakukan atau semakin berat beban yang kita berikan kepada otot kita, maka akan semakin besar juga kerusakan yang terjadi pada otot. Kerusakan yang besar pada otot memerlukan waktu yang cukup lama agar tubuh kita dapat memperbaiki diri sendiri.

Jika di dalam tubuh kita terjadi kerusakan otot dan perbaikan otot yang berulang -- ulang, maka ini dapat menyebabkan otot kita menjadi lebih besar dan tebal. Otot yang tebal ini membuat otot kita menjadi semakin kuat. Protein dan hormon yang ada di dalam tubuh kita dapat menjadi penentu seberapa besar otot yang akan dibentuk kembali.

Dalam proses pembentukan otot kembali, bagi orang yang ingin mempertahankan konsistensi agar otot tetap besar dan tebal diperlukan adanya latihan beban pada bagian otot yang ingin dibentuk seperti otot bisep maupun otot trisep. Tetapi jika ingin otot tetap besar dan tebal tidak cukup jika kita hanya melakukan latihan beban, melainkan juga harus didukung oleh tidur yang cukup dan protein serta nutrisi dalam tubuh kita yang cukup. Karena jika otot kita tidak rutin dilatih akan menyebabkan otot kita mengalami atrofi. Atrofi adalah penyusutan yang terjadi di dalam otot secara perlahan -- lahan.

Setelah kita mengetahui lebih dalam mengenai materi kerusakan dan perbaikan otot yang ada di dalam tubuh kita. Sekarang kita lebih baik mengetahui tentang otot lutik, karena otot lurik adalah otot yang membesar ketika kita melakukan olahraga untuk membesarkan otot. Otot lurik atau dengan kata lain otot rangka adalah otot yang memiliki ciri ciri antara lain : memiliki 1 buah inti yang ada di tengah, cepat lelah, bekerja secara sadar, dan sebagainya. Otot rangka atau otot lurik memiliki sifat secara umum yaitu hanya bisa melakukan proses regenerasi atau pembelahan terbatas atau sedikit, hal ini dipengaruhi karena inti sel yang ada pada sel otot tidak dapat bermiosis, sehingga menyebabkan sel otot tidak dapat melakukan proses pembelahan atau yang sering disebut dengan regenerasi.

Otot kita yang mengalami kerusakan lalu akan diperbaiki dan menyebabkan pertambahan besar. Lalu mengapa ini dapat terjadi? Hal ini disebabkan karena di dalam otot terdapat sel satelit. Apakah sel satelit itu baik? Jawabannya adalah iya, karena sel satelit adalah sel yang berfungsi sebagai sumber utama untuk kegiatan regenerasi yang terjadi dalam jaringan otot. Sel satelit adalah sel mononukleus yang memiliki  bentuk gelendong dan mengelilingi setiap serat otot (miofibril) matang serta berada di dalam lamina basalis.

Sel satelit bisa kita anggap sebagai sel mioblast yang tidak aktif dan menetap setelah otot mengalami diferensiasi. Namun ketika otot tersebut mengalami kerusakan lagi, maka sel satelit yang pada awalnya diam atau tidak aktif akan menjadi aktif, berpoliferasi, dan pada akhirnya akan bergabung untuk membentuk otot lurik yang baru. Ini membuktikan jika kita sering merusak otot dengan cara latihan maka otot yang terbentuk nantinya akan semakin besar.

Selanjutnya, bagaimakah cara kerja dari obat antiinflamasi? Obat antiinflamasi seperti yang telah dikatakan di atas dibagi menjadi dua yaitu Anti-Inflamasi Steroid dan Anti-Inflamasi Non Steroid (NSAID). Obat antiinflamasi steroid adalah obat yang kuat atau poten, karena dalam obat antiinflamasi steroid menghambat enzim phospholipase A2 yang membuat asam arakidonat tidak terbentuk. Dari penjelasan sebelumnya kita tahu bahwa prostaglandin berasal dari asam arakidonat, hal ini menunjukkan jika kita menggunakan obat antiinflamasi steroid maka prostaglandin kita tidak akan terbentuk. Obat ini memiliki efek samping yang berbahaya seperti hipertensi dan osteoporosis.

Obat antiinflamasi non steroid bekerja di otot dengan cara menghambat enzim siklooksigenase (cox-1 dan cox-2) dan secara efektif obat ini hanya menghambat cox-2 sehingga tidak terbentuk senyawa prostaglandin dan tromboksan. Senyawa ini adalah penyebab timbulnya rasa nyeri. Meskipun obat antiinflamasi non steroid terlihat lebih aman, tetapi obat antiinflamasi juga memiliki efek samping yaitu yang pertama meningkatkan kekambuhan pada penderita asma, hal ini disebabkan karena penghambatan siklooksigenasi. Efek yang kedua adalah pendarahan pada tromboksan yang terbentuk dari COX akan terhambat, sehingga darah tidak mengalami pembekuan.

Kini kita telah memiliki pengetahuan yang cukup karena kita telah mempelajari tentang cara kerja obat antiinflamasi, cara otot bisa membesar, dan mengenai otot lurik. Penulis memiliki opini yaitu obat antiinflamasi dapat menghambat perkembangan dan pertumbuhan jaringan otot. Hal ini disebabkan karena obat antiinflamasi dapat menghambat pembentukan enzim phospholipase A2. Di mana enzim phospholipase adalah enzim yang membentuk  yang membuat asam arakidonat.

Asam arakidonat adalah asam yang memproduksi prostaglandin. Dengan kata lain obat antiinflamasi dapat menghambat terbentuknya prostaglandin. Prostaglandin bisa dikatakan sebagai orang yang bermuka dua. Ini ditunjukan dengan prostaglandin di dalam tubuh kita berfungsi untuk memberi rangsangan pada otak agar otak mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan kekebalan tubuh dan mengobati otot yang mengalami kerusakan. Tetapi di balik itu prostaglandin menutupi keadaan asli otot dari otak.

Inflamasi dapat kita cegah dengan mengonsumsi minyak ikan. Di dalam minyak ikan terkandung DHA. DHA ini memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi yang alami. Menurut seorang peneliti dari Harvard, sel darah putih atau makrofaga menggunakan DHA untuk memproduksi maresin yang berfungsi untuk menghentikan inflamasi. Selain minyak ikan kita juga dapat mengonsumsi jahe. Hal ini dikarenakan jika kita mngonsumsi jahe secara rutin akan berguna bagi tubuh untuk mengurangi dan bahkan menyebuhkan inflamasi yang terjadi baik di dalam atau luar tubuh.

Menurut penelitian, jahe mampu mengatasi inflamasi yang ada di bagian usus sehingga dapat mengurangi timbulnya kanker usus. Jahe memiliki kandungan gingerol yang merupakan senyawa aktif yan membuat aroma alami jahe memiliki sifat antiinflamasi. Kacang juga dapat mencegah inflamasi. Hal ini  disebabkan karena kacang -- kacangan mengandung serat, kalsium, dan vitamin E. Nutrisi ini memiliki sifat antiinflamasi. Dalam kacang walnut mengandung asam alfa linoleat yang dapat membantu tubuh kita untuk melawan adanya kerusakan yang disebabkan oleh munculnya inflamasi.

Demikian essai yang dapat penulis buat. Semoga essai ini dapat diterima oleh para pembaca sekalian. Semoga essai yang penulis buat ini dapat berguna bagi kalian para pembaca. Mohon maaf jika ada kesalahan baik penulisan, ejaan, dan kata -- kata yang tidak formal dalam essai ini. Jika ada kritik maupun saran silahkan ditulis dalam kolom komentar. Terima kasih atas perhatiannya.

Sumber :

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-inflamasi-dan-tujuannya/

http://necturajuice.com/pengertian-inflamasi-serta-jenis-makanan-pereda-inflamasi/

http://www.kerjanya.net/faq/4914-inflamasi-peradangan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Radang

https://id.wikipedia.org/wiki/Obat_anti-inflamasi_nonsteroid

https://id.wikipedia.org/wiki/Prostaglandin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun