Mohon tunggu...
Richard Jonathan
Richard Jonathan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jika Ku Membelah Nanti

24 September 2017   20:13 Diperbarui: 24 September 2017   20:45 1550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

               Jadi dari penjelasan di atas beserta dengan opini dari penulis dapat dikatakan bahwa jaringan permanen adalah jaringan yang bersifat nonmeristematik, yang berarti tidak aktif dalam melakukan pembelahan. Tetapi itu hanya arti jaringan permanen secara umum. Jika kita telusuri lebih dalam lagi, ketika kita melihat jaringan gabus, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jaringan permanen masih dapat melakukan pembelahan, namun hanya sebagian kecil saja dan pada waktu yang tidak tentu. Hal ini karena jaringan gabus masuk ke dalam jaringan permanen. Sebagai contoh ketika tumbuhan melakukan penutupan luka atau regenerasi sel, bagian jaringan yang bekerja adalah jaringan parenkim. Jaringan parenkim termasuk dalam kelompok jaringan permanen. Kegiatan pernutupan luka atau regenerasi sel dapat terjadi dengan cara pembelahan sel. Pembelahan sel ini hanya dapat dilakukan oleh sel --sel yang masih hidup. Sehingga benar adanya karena jaringan parenkim tersusun oleh sel -- sel yang masih hidup dengan kata lain masih aktif dalam melakukan pembelahan.

              Demikian artikel yang dapat penulis buat. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis juga akan membuka kritik dan saran dari para pembaca. Jika ada yang ingin memberi kritik atau saran silahkan ketik di kolom komentar. Kritik dan saran pembaca sangat berguna bagi penulis agar ke depannya artikel yang dibuat oleh penulis bisa lebih berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas perhatiannya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan 

https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_Parenkim

Irnaningtyas., Istiadi, Yossa. 2014. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun