Fakta antagonisme politik semacam ini diharapkan tidak mendapat tempat lagi di debat berikutnya. Agonisme politik hadir menjadi keniscayaan di debat berikutnya. Masyarakat di negara ini membutuhkan hidangan pemandangan debat yang menghadirkan akal sehat. Masyarakat mendambakan edukasi politik yang melibatkan nalar dan argumentasi yang bersumber dari akal budi. Hal ini mestinya hadir di atas panggung debat Capres. Perdebatan yang membahas kebijakan, kinerja, rekam jejak, visi-misi, kapasitas moral kepemimpinan dan kemampuan manajerial adalah kerinduan publik, dan karena itu harus dipertontonkan di hadapan publik.
Semuanya ini dapat terwujud hanya bila antagonisme politik diganti dengan agonisme politik oleh ketiga Capres di debat berikutnya. Agonisme politik adalah antitesis antagonisme politik. Hasil dari agonisme politik dalam debat politik adalah pemimpin yang dipilih nanti merupakan buah dari proses demokrasi yang sehat, rasional, kualitas, dan etis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H