Mohon tunggu...
Richardus Beda Toulwala
Richardus Beda Toulwala Mohon Tunggu... Penulis - Dosen STPM St. Ursula, Pengamat Politik dan Pembangunan Sosial

Menulis dari Kegelisahan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Fakta Antagonisme Politik dalam Debat Capres III

13 Januari 2024   07:59 Diperbarui: 13 Januari 2024   08:10 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fakta antagonisme politik semacam ini diharapkan tidak mendapat tempat lagi di debat berikutnya. Agonisme politik hadir menjadi keniscayaan di debat berikutnya. Masyarakat di negara ini membutuhkan hidangan pemandangan debat yang menghadirkan akal sehat. Masyarakat mendambakan edukasi politik yang melibatkan nalar dan argumentasi yang bersumber dari akal budi. Hal ini mestinya hadir di atas panggung debat Capres. Perdebatan yang membahas kebijakan, kinerja, rekam jejak, visi-misi, kapasitas moral kepemimpinan dan kemampuan manajerial adalah kerinduan publik, dan karena itu harus dipertontonkan di hadapan publik.

Semuanya ini dapat terwujud hanya bila antagonisme politik diganti dengan agonisme politik oleh ketiga Capres di debat berikutnya. Agonisme politik adalah antitesis antagonisme politik. Hasil dari agonisme politik dalam debat politik adalah pemimpin yang dipilih nanti merupakan buah dari proses demokrasi yang sehat, rasional, kualitas, dan etis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun