Banyak rohaniwan dan kaum religius yang memandang wabah covid-19 ini merupakan hukuman atau ujian dari Tuhan. Bila benar demikian maka semangat Waisak dan Ramadan setidaknya menyadarkan umat di dunia dari kesalahan dan kembali kepada-Nya melalui pertobatan. Pada konteks ini, muncul optimisme dunia.
Di tengah kegelisahan karena ancaman pandemi covid-19, dunia optimis bahwa wabah ini akan berangsur-angsur reda. Waisak dan Ramadan sesungguhnya membangkitkan optimis bagi semua umat di dunia untuk keluar dari ancaman pandemi covid-19.
Dunia yang optimis tak hanya sebatas asumsi abstrak tanpa makna. Optimisme dunia muncul karena pada Waisak dan Ramadan, orang-orang akan berlomba melakukan kebaikan. Maka kemudian bukan tidak mungkin pada bulan suci dan hari raya Waisak ini, banyak orang memberikan bantuan kepada penderita virus corona dan kepada masyarakat yang rentan.
Perbuatan semacam itu merupakan sebuah amal dan ibadah pada hari raya Waisak yang istimewa dan pada bulan Ramadan ini. Bila itu adalah amal dan ibadah, maka marilah kita berlomba-lomba untuk memberikan bantuan kepada sesama yang lemah. Optimisme dunia akan muncul dari hal-hal kecil seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H