Dari paparan di atas, konklusi sederhana dapat dijelaskan bahwa silaturahmi bukanlah masalah yang serius dalam masa pandemi yang ditandai dengan social distance. Jika ada kemauan, silaturahmi sesungguhnya boleh dilakukan kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja dengan memanfaatkan teknologi era revolusi industri 4.0. Silaturahmi tak disekati oleh apa pun dan dalam keadaan apa pun.
Pada akhir tulisan ini, penulis ingin menyadarkan satu hal bahwa silaturahmi  yang tanpa sekat dan mudah dilakukan itu tidak bisa dijalankan bila tak ada keinginan dari dalam diri untuk lebih dahulu memulainya. Jangan berharap rekan kerja, kerabat dekat, teman curhat, rekan bisnis dan kenalan lebih dahulu memulai silaturahmi, tetapi berusahalah untuk lebih dahulu memulainya.Â
Tidak ada yang dirugikan bila kita lebih dahulu memulai silaturahmi. Dengan demikian kita telah memastikan bahwa kita telah lebih dahulu berbuat baik. Berlomba-lombalah untuk berbuat kebajikan. Yah, berbuat baik sesungguhnya adalah sebuah ibadah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI