Mohon tunggu...
Richa Rahma Jayyida
Richa Rahma Jayyida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Contact Me On WA: 089699439921 IG: 2204_richarj Email: richajayyida@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Pasar Bebas di Indonesia dan Contohnya

4 November 2023   11:11 Diperbarui: 4 November 2023   11:14 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Pasar bebas terjadi karena era globalisasi yang semakin meluas ke seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Secara fisik pasar bebas membawa keuntungan bagi masyarakat Indonesia karena kita dapat dengan mudah memperoleh barang-barang impor. Tetapi pasar bebas juga memiliki dampak negatif bagi Indonesia yang ternyata tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat, yang berdampak bagi perekonomian dan usaha-usaha lokal. 

          Salah satu contoh pasar bebas di Indonesia seperti pada store "Miniso". Miniso merupakan toko retail yang cukup populer di kalangan anak muda, yang menawarkan berbagai produk dari aksesoris, kosmetik, alat tulis, mainan, hingga peralatan rumah tangga pun ada, dan menariknya harga yang mereka tawarkan ini termasuk murah jika dibandingkan dengan produk lokal yang dipasarkan UMKM. Miniso merupakan jaringan retail Tiongkok yang didirikan oleh konglomerat Tiongkok Ye Guofu dengan menggandeng designer dari Jepang Junya Miyake. Walaupun produk-produk Miniso berasal dari China, manajemen brand retail Miniso mengusung Jepang sebagai strategi mereka, karena dengan image Jepang konsumen akan lebih yakin dan percaya bahwa kualitas produk yang ditawarkan baik dan cenderung awet. Bahkan Miniso telah memiliki sekitar 4.200 store di berbagai Negara dalam kurun waktu 4 tahun dan telah memiliki revenue $ 2,5 miliar. 

          Dengan adanya pasar bebas maka perlahan selera masyarakat banyak yang berpindah dari barang-barang dalam negeri ke barang-barang impor, terlebih barang yang ditawarkan di bawah dari harga pasaran. Perpindahan selera masyarakat ini menyebabkan turunnya permintaan konsumen terhadap produk-produk lokal yang pada akhirnya menyebabkan turunnya tingkat produksi dan berakhir pada turunnya tingkat pendapatan. 

          Dalam pasar bebas terdapat etika yang mengatur jalannya pasar agar tidak terjadi penyelewengan. Etika merupakan rambu-rambu yang mengarahkan pada suatu tindakan terpuji yang harus dilaksanakan oleh pihak-pihak yang terlibat. Bisnis yang etis dalam pasar bebas sudah pasti harus memberikan dampak positif bagi semua pihak negara yang bresangkutan sehingga menghasilkan keuntungan dan kerjasama yang baik. Hadirnya "Miniso" di Indonesia ini walaupun secara jangka panjang bisa menimbulkan ketidakstabilan pada produktivitas dan pendapatan dalam Negeri namun mereka menyediakan lapangan pekerjaan dalam berbagai bidang yang bisa diakses oleh masyarakat Indonesia dan tersebar di berbagai wilayah. Hal ini menunjukkan perilaku etika pasar bebas yang bertanggungjawab dan berorientasi pada kesejahteraan dan keadilan masyarakat global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun