Konsep berbagi ini kami ajarkan pada anak saya sedini mungkin, agar ia tahu bahwa memberikan apa yang ia miliki tidak akan membuatnya kekurangan, karena justru akan membuatnya bahagia.
Bermula dari mengajarkannya memberi makan kucing yang setiap hari mampir ke rumah, kemudian mengajarkan ia bagaimana bahagianya memberi makan ayam, kini ia tak segan untuk berbagi apa yang dia miliki.
Saat mengajarkan pada anak konsep berbagi, sebisa mungkin saya menghindari kata-kata yang seharusnya digunakan untuk mengajak berbagi, akhirnya menjadi kalimat bernada ancaman, misalnya "Ayo nasinya dimakan, nanti dimakan kucing, lho."
Kalimat seperti itu, akan membuat anak berpikir kalau kucing tidak boleh dikasih makan, ini akan membuat anak meyakini bahwa tidak memberi makanan pada kucing adalah sikap yang baik. Padahal konsep berbagi harus kita tanamkan sejak dini, bukan hanya terhadap sesama manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya.
Menjadi Ibu yang Seru
Anak-anak senang bermain, maka dari itu saya juga selalu berusaha menjadi ibu yang seru ketika diajak bermain. Meskipun kadang tidak mudah, karena saat anak saya ingin bermain, saya harus memasak atau mencuci.
Jika memang saya sedang tidak bisa bermain, maka saya akan mengatakannya pada anak saya. Biasanya dia akan bisa memahami, meski terkadang ia juga merengek untuk ditemani.
Kemudian dari tempatnya bersembunyi, ia akan keluar sambil berteriak, saya pun pura-pura terkejut, dan di sana saya lihat ia tertawa bahagia. Ya, sesederhana itu kebahagiaannya. Â
Menjadi Ibu yang Mau Mendengar dan Mengapresiasi
"Ma, dengerin aku, dong." Begitu protes anak saya ketika saya sedang sibuk dan tak mendengarkan ketika diajaknya berbicara tentang tokoh kartun kesukaannya.