Sebagai ibu rumah tangga, saya memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga. Apalagi saat ini saya memiliki bayi berusia 4 bulan yang tentunya butuh pengawasan dan perlindungan ekstra, khususnya dari bahaya gigitan nyamuk.
Ketika bulan-bulan pertama kelahiran anak saya, seringkali saya mendapati kulitnya bentol-bentol merah yang disebabkan karena gigitan nyamuk. Anak saya tidak suka tidur di dalam kelambu, ia juga tidak nyaman ketika ditutup dengan selimut. Alhasil banyak nyamuk yang menggigit kulit si kecil sehingga membuat tidurnya tak nyaman dan rewel sepanjang malam. Bahkan, tak hanya tidur malam si kecil yang terganggu, ketika tidur di pagi hari setelah mandi pagi pun, ia tak dapat tidur nyenyak, dan lagi-lagi bentol merah bekas gigitan nyamuk selalu saya dapati di tubuh si kecil. Â Â
Melihat seringnya anak saya digigit nyamuk, sebagai ibu, timbul kekhawatiran akan bahaya Demam Berdarah yang mengintai. Apalagi menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia berada di urutan ke-2 dengan kasus Demam Berdarh Dengue terbesar diantara 30 negara endemis DBD. Selain itu, Kementerian Kesehatan RI juga mencatat jumlah penderita DBD di Indonesia pada bulan Januari-Februari 2016 sebanyak 8.487 orang penderita DBD dengan jumlah kematian 108 orang. Maka dari itu, sebagai ibu, saya pun melakukan beberapa langkah perlindungan agar keluarga saya terhindar dari gigitan nyamuk:
1. Menguras Kolam
Di sebelah rumah, ada sebuah kolam yang tentunya menjadi salah satu titik tempat nyamuk-nyamuk bertelur. Maka dari itu, saya dan suami sebisa mungkin selalu menguras kolam ini secara berkala agar selalu bersih, selain itu di dalam kolam juga kami beri ikan lele, selain menghasilkan, juga agar jentik-jentik nyamuk dimakan oleh ikan yang ada di dalam kolam sehingga tidak berkembang menjadi nyamuk.
2. Menutup Tempat Penampungan Air
Semua tempat penampungan air di rumah saya tutup dengan baik agar tidak menjadi tempat nyamuk untuk bertelur serta agar air yang kami konsumsi dan dimasak sehari-hari bersih dari kotoran dan jentik-jentik nyamuk.
3. Taburkan Abate
Beberapa waktu lalu, rumah saya dikunjungi oleh perwakilan puskesmas yang melakukan inspeksi terhadap tempat penampungan air, khususnya di kamar mandi untuk mengecek bersih tidaknya air dari jentik-jentik nyamuk, dan setelah diperiksa dipastikan bahwa air kamar mandi di rumah saya bebas dari jentik nyamuk. Meski begitu, pihak puskesmas tetap memberi kami bubuk abate secara gratis untuk ditaburkan ke bak kamar mandi.