Mohon tunggu...
Richa Miskiyya
Richa Miskiyya Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Perempuan biasa dengan kehidupan biasa, namun selalu menganggap jika kehidupannya itu luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dini Hajarrahmah, Membingkai Mimpi Membangun Negeri

20 Mei 2015   23:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“I addicted to dream since I knew the great feeling when we can realize our dream.”

(Dini Hajarrahmah)

 

Dini Hajarrahmah. Perempuan berusia 25 tahun yang selalu setia dengan mimpi-mimpinya, ia begitu erat menggenggam mimpinya dengan kepercayaan penuh bahwa mimpi-mimpinya itu akan terwujud. Bersama dengan semangat yang terus ada, meski harus berkali-kali jatuh, Dini, begitu sapaan akrabnya, akhirnya berhasil menunjukkan pada dunia bahwa ia berhasil menggapai mimpi-mimpinya itu.

Sejak kecil, Dini memiliki mimpi untuk bisa berkeliling dunia. Ia pun mengawali langkah untuk menggapai mimpi itu dengan mengikuti berbagai macam seleksi untuk pertukaran pelajar ke luar negeri saat SMA, percobaan pertama belum berhasil, akhirnya saat duduk di bangku kuliah, lagi-lagi Dini mencoba untuk mengikuti beragam seleksi exchange student, tak hanya sekali, tapi berkali-kali, namun hasilnya nihil.

Akhirnya, kesabaran dan usaha gigihnya mulai menampakkan hasil, Dini berhasil menjadi salah satu dari 15 mahasiswa delegasi yang mewakili Universitas Diponegoro untuk mengikuti “Harvard National Model United Nations” di Boston,USA pada tahun 2010.

Sejak perjalanan awalnya ke Boston, USA inilah Dini percaya jika di kemudian hari, ia akan benar-benar berhasil mewujudkan mimpinya untuk keliling dunia, sebagaimana quote favoritnya, “A Thousand Miles Journey Must Begin With The First Step”.

Siapa yang menyangka, jika keteguhan hati Dini untuk menjaga api mimpinya itu telah berhasil mengantarnya ke 13 negara di dunia dalam kurun waktu tahun 2010 – 2014. It was amazing! Ya, 13 negara telah dijelajahi oleh seorang Dini Hajarrahmah, bukan hanya sekadar menjelajah, tetapi Dini juga membawa nama Indonesia ke kancah dunia.

 

[caption id="attachment_366846" align="alignnone" width="300" caption="Dini Hajarrahmah (Sumber : Dokumentasi Pribadi)"][/caption]

Setelah menjadi delegasi untuk mengikuti ‘Harvard National Model United Nations’ di Boston, USA tahun 2010. Kemudian, pada Juni 2011, ia terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti World Leadership Conference di Singapura. Lalu pada September 2011 –Maret 2012 terpilih mewakili Indonesia untuk program Indonesia-Canada Youth Exchange Program / Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada.

Tahun 2012, di usianya yang baru 22 tahun, setelah lulus dari kuliahnya di Sastra Inggris, Universitas Diponegoro, Dini berhasil diterima bekerja di sebuah perusahaan multinasional, Danone dan menjadi seorang Human Resources Executive. Dari posisinya sebagai Human Resource Executive ini, Dini berhasil menjadi project leader di beberapa program di perusahaan tempatnya bekerja dan mewakili perusahaannya ke berbagai Negara seperti Thailand, Malaysia, dan Perancis. Bahkan, dengan passionnya dalam hal travelling, saat melakukan perjalanan ke Perancis, ia extend ke negara lain di Eropa seperti ke kota Roma, Florence, Venice di Itali lalu ke Berlin, Jerman dan ke Amsterdam, Haarlem, dan Leiden di Belanda.

Beragam prestasi yang dimiliki oleh Dini pun mengantarnya meraih penghargaan “Young Caring Professional Awards” pada tahun 2013. Dan tak berhenti di situ saja prestasi yang dimiliki oleh Dini, pada bulan Agustus 2015 ini, Dini akan berangkat untuk melanjutkan S2 di Boston University selama 2 tahun mengambil Master of Science in Economic Development & Tourism Management dengan beasiswa full dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) – Republik Indonesia.

 

Travelling adalah Sekolah Kehidupan

Tak hanya menjelajah dunia dengan prestasi yang dimiliki, Dini pun menjadi seorang backpacker untuk menjelajah dunia sebagaimana mimpinya.

Ketika pertama kali keluar negri, saya merasa belajar banyak sekali dari perjalanan saya dan mendpatakan banyak teman-teman baru dari seluruh dunia. Dari situlah saya merasa bahwa setiap orang itu harus merantau atau mengunjungi negara lain untuk belajar dari negara yang kita kunjungi. Traveling adalah sekolah kehidupan yang sebenarnya bagi saya. Keinginan yang kuat untuk terus belajar dengan melihat dunia dan menjalin network di seluruh dunia itulah yang membuat saya melakukan semua perjalanan itu,” tutur Dini ketika ditanya mengenai motivasinya melakukan perjalanan keliling dunia.

Sebagai backpacker, Dini tak hanya menjelajah Negara lain, tapi ia juga menjelajah ke berbagai tempat di Indonesia, seperti Baduy Dalam, Pulau Sempu, Kampung Badui, Kampung Dukuh, Pulau Karimunjawa, Kepulauan Seribu, Anak Gunung Krakatau, Pulau Komodo, Waerebo dan Flores, Bali, Lombok, Ujung Kulon, Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran, dan lain sebagainya. Ya, meskipun telah menjelajah dan melakukan perjalanan ke berbagai Negara, bagi Dini, Indonesia tetaplah Negara yang terindah.

Namun, seringkali ketika melakukan perjalanan di Indonesia, ada hal-hal yang membuat Dini sedih dimana ia melihat beberapa wisatawan yang membuang sampah sembarangan dan ironisnya, mereka adalah dari negeri kita sendiri. Hal ini membuat Dini berpikir, bahwa para wisatawan tersebut seharusnya ikut mendukung pengembangan daerah yang mereka kunjungi. Hal ini sebagai timbal balik dari apa yang sudah mereka lihat dan jejak yang mereka tinggalkan. Bukan malah mengotori atau merusaknya. Seharusnya setiap wisatawan meninggalkan jejak yang positif.

 

Berwisata dengan Hati

Perjalanan Dini ke berbagai Negara di dunia tak membuatnya jauh dari kepribadiannya sebagai bangsa Indonesia, bahkan sebaliknya perjalanan itu membuat pemikirannya semakin terbuka sehingga ia bisa menjadi lebih peka terhadap ketidakberesan yang ada di sekitarnya, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan masyarakat lokal di sekitarnya.

Kecintaannya terhadap lingkungan, membuat Dini tergerak untuk mendirikan Care Enviromental Organization (CEO) pada 22 April 2011 bersama teman-temannya. Fokus dari organisasi ini adalah untuk menyebarkan gaya hidup hijau untuk orang-orang di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia Bersama organisasi yang didirikannya ini, Dini bersama teman-temannya melakukan Green Campaign di Kota Semarang dengan kebiasaan sederhana seperti mengkampanyekan untuk tidak menggunakan sedotan saat minum atau membawa tumbler yang bisa diisi ulang.

Tak hanya sebatas Green Campaign di area Semarang saja, Dini pun mulai Green Campaign ke area yang lebih luas. Berdasar minatnya dalam hal travelling dan lingkungan, akhirnya Dini beserta dua temannya menginisiasi sebuah bisnis sosial bernama “Wanderlust Indonesia”.

[caption id="attachment_366847" align="alignnone" width="960" caption="Kegiatan-kegiatan Wanderlust Indonesia"]

14321409771344053664
14321409771344053664
[/caption]

Wanderlust Indonesia memiliki visi untuk menciptakan pengalaman traveling yang unik & bertanggung jawab melalui interaksi antara para traveler dengan penduduk lokal di lokasi wisata. Wanderlust Indonesia dibentuk dengan landasan Voluntourism, yang mana kami menggabungkan konsep jalan-jalan dengan volunteering atau melakukan kegiatan kerelawanan sosial di lokasi wisata untuk mengembangkan potensi masyarakat lokal. Saat ini, kami membuka destinasi wisata ke Krakatau, Ujung Kulon, Labuan Bajo (Komodo Island), Tanjung Puting (Orang Utan), Desa Cisompet Garut, Baluran-Ijen, dan lainnya. Kami juga mempunyai program “Weekend Series” di Jakarta yang menawarkan konsep jalan-jalan inspiratif di Jakarta pada hari Sabtu/Minggu dengan tema yang berbeda-beda. 10-15% profit yang kami dapatkan akan digunakan untuk pengembangan masyarakat lokal dan tempat wisata dalam hal pendidikan, lingkungan, dan ekonomi,” tutur perempuan kelahiran 21 Maret 1990 ini.

Sejak pertama didirikan pada 31 Desember 2013, Wanderlust Indonesia telah melakukan 20 volunteering trip ke berbagai destinasi di Indonesia. Mengajak sekitar 200 Traveler untuk melakukan kegiatan responsible travel atau jalan-jalan yang bertanggung jawab. Memberdayakan masyarakat lokal untuk menjadi aktor dalam bisnis pariwisata seperti menjadi guide, menyediakan catering selama wisata, menyewakan rumah mereka menjadi homestay, menyewakan kapal mereka menjadi transportasi, menyewakan alat-alat traveling seperti snorkeling, diving, dll.

Wanderlust Indonesia tak berjuang sendiri, mereka juga melakukan kerjasama dengan para tokoh-tokoh pendidikan di desa melalui program-program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah sekitar lokasi wisata seperti mengadakan kelas tambahan di hari weekend dan melibatkan volunteer Wanderlust untuk mengajar pada weekend, mendirikan perpustakaan di sekolah-sekolah, pengadaan komputer dan buku-buku dari donasi para supporter Wanderlust. Wanderlust Indonesia ini juga melakukan kerjasama dengan tokoh-tokoh lingkungan penjaga pariwisata di daerah dengan melakukan penanaman terumbu karang secara rutin, bersih-bersih tempat wisata dari sampah dan lainnya.

Untuk itulah, melalui kontribusi kecil yang kami lakukan di Wanderlust Indonesia, ke depannya saya ingin mengembangkan lebih banyak masyarakat lokal di tempat-tempat terpencil di Indonesia yang memiliki potensi wisata sehingga mereka bisa mandiri, sejahtera, dan mengembangkan daerahnya sendiri. Dengan dimulai dari membangun masyarakat lokal, insyaallah kita akan bisa membangun bangsa ini menjadi lebih maju. Saya ingin menjadi seorang social entrepreneur yang memiliki The Leading Responsible Travel Enterprise in Indonesia & Asia. Ke depannya, saya juga memiliki mimpi untuk bisa expand Wanderlust menjadi sekolah alam juga dimana murid-muridnya akan belajar langsung dari alam & akan lebih sering jalan-jalan untuk belajar dari alam dan orang-orang yang ditemui,” tutur Dini menjelaskan mimpi dan harapannya.

Ya, Dini Hajarrahmah adalah citra cantik perempuan Indonesia yang tak hanya mandiri, namun juga peduli pada lingkungan sekitarnya. Dini juga citra cantik perempuan muda Indonesia yang berani bermimpi dan berani untuk mewujudkan semua mimpi-mimpinya untuk membangun bangsanya. Dini mempunyai mimpi besar untuk Indonesia yaitu menjadi negara yang maju dan disegani oleh bangsa lain tidak hanya dari segi perkembangan ekonominya tetapi juga dari potensi sumber daya manusianya. (*)

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun