Tanaman kedelai pada perjalanan sejarahanya memang bukan merupakan salah satu tanaman endemic dari Indonesia. Pada perjalananya, tanaman kedelai merupakan tanaman yang berkembang di daratan tengah dan utara Negara China pada 11 SM. Kemudian persebaran kedelai ke dalam Negara Asia dimulai pada sekitar abad 15 -- 16, termasuk pada Indonesia.Â
Pertama kalinya ditengarahi hadirnya kedelai di Indonesia adalah melalui publikasi Rumphius dalam Herbarium Amboinense yang menyebutkan bahwa kedelai ditemukan di tanah Ambon. Berlanjut dari publikasi tersebut, kemudian beruntun ditemukan kedelai di Jawa Tengah, tepatnya di gunung Gamping, di Jawa Barat di dekat Bandung hingga akhirnya pada tahun 1935 hampir seluruh wilayah Jawa sudah terjangkau oleh tanaman kedelai.
Perjalanan kedelai menjadi begitu terkemuka setelah ditemukannya keterampilan mengolah tahu dan tempe oleh Geerlings pada 1895 silam. Tahu dan tempe merupakan hidangan yang hampir tidak terlewatkan di setiap masakan di seluruh wilayah Indonesia. Pengeleolaan nya yang mudah dipelajari dan potensi khasiatnya membuat makanan yang dikenal "sederhana" ini diminati oleh banyak masyarakat Indonesia.Â
Memang, kita ketahui bersama bahwa temped an tahu terkenal pula di pasaran dengan harga yang sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, akan tetapi perlu diperhatikan juga apabila pada kenyataannya bahan baku untuk pembuatannya haruslah bergantung pada Negara lain. Sektor agraria Indonesia tidak pernah diragukan kapasitasnya, baik dari penyediaan alam maupun dari usaha SDM terbaik yang ada di Indonesia. Cukup bertanya-tanya sekali apabila ternyata bahan makanan yang mayoritas memenuhi dapur masyarakat Indonesia seperti tahu dan tempe, merupakan kedelai yang mana kita harus berebut dalam usaha mengimpornya dari Negara lain. Semoga bermanfaat.
Sumber :
Pertanian.go.id
Kompas.comÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H