Mohon tunggu...
Richa Fitriani Sutisna
Richa Fitriani Sutisna Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penyuka kucing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices

24 Januari 2023   13:47 Diperbarui: 24 Januari 2023   14:00 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Beberapa hal yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya adalah kurangnya kemampuan guru untuk memberikan pertanyaan pemantik yang mampu membuat peserta didik berpikir kritis dan juga memfasilitasi peserta didik ketika ada masalah yang sulit dipecahkan. Kedua, guru belum memaksimalkan penggunaan TPACK di kelas untuk menghasilkan media pembelajaran yang bisa memfasilitasi peserta didik sesuai gaya belajarnya (LKPD yang menarik, power point dan juga video pembelajaran). Ketiga, koneksi internet yang kurang baik ketika dosen dan guru pamong sit in, sehingga pada saat recording zoom, saya sempat terlempar dari zoom sebanyak tiga kali.   Hal tersebut terjadi karena penggunaan HP untuk tathering internet di kelas, sehingga koneksi internet tidak stabil. Serta masalah suara yang harus diperhatikan terutama dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara luring untuk proses perekaman video zoom, karena sempat terjadi kendala suara tidak terdengar oleh guru pamong untuk beberapa saat.

Siapa saja yang terlibat?

            Berdasarkan dari paragraf sebelumnya, di sini ada lima orang yang terlibat dalam proses pencapaian tujuan tersebut. Pertama adalah kepala Sekolah, yang memberi izin pelaksanaan praktik pembelajaran. Kedua adalah rekan sejawat, sebagai observer dan memberikan masukan atau ide untuk keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Ketiga adalah peserta didik, yang memiliki peran aktif  sebagai sentral dalam proses pembelajaran dan sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Serta yang terakhir adalah dosen pembimbing (pak Dhafid) dan guru pamong (bu Rini) selaku pembimbing dalam praktik pembelajaran. Sehingga semua prosesnya dapat berjalan dengan baik.

Aksi

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut :

            Hal pertama yang telah saya lakukan adalah dengan membaca beberapa kajian literatur terkait dengan masalah yang dihadapi, melakukan observasi, dan melakukan wawancara terhadap peserta didik, teman sejawat, wakasek, dan kepala sekolah guna mencari alternatif solusi dari masalah yang dihadapi. Selain itu, saya berkoordinasi dengan peserta didik terkait dengan waktu pelaksanaan praktik baik ini. Serta, menyusun RPP dan perangkat pembelajaran lainnya yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.     Selain itu, saya harus menyediakan empat devices, seperti satu laptop untuk perekaman video full (zoom), satu HP untuk merekam slide PPT, satu HP untuk merekam suara, dan satu HP khusus untuk merekam video 15 menit.

Strategi apa yang digunakan:

            Saya memanfaatkan media yaitu gambar nyata yang ada di sekitar kita dalam proses pembelajaran. Media belajar dengan bantuan power point, video dan picture series sangat membantu peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Saya juga membuat media pembelajaran (LKPD) yang menarik dan belajar menggunakan platform online (quizizz, youtube, google classroom, google form) yang tentunya akan menarik perhatian siswa. Tidak hanya itu, saya juga mengadaptasi rubrik penilaian writing dari Brown guna menunjang proses kegiatan pembelajaran. 

Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat:

             Proses yang saya telah lakukan di awali dengan menyusun desain pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kedua, menyiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan meliputi RPP, LKPD, bahan ajar, media pembelajaran, instrumen penilaian dan platform online yang digunakan. Ketiga, menerapkan LKPD dan bahan ajar yang sudah disiapkan dalam platform yang digunakan pada saat proses pembelajaran. Keempat, menanyakan kondisi peserta didik untuk memberikan semangat, dan juga menanyakan kesiapaan peserta didik untuk menerima pembelajaran. Kelima, memberikan ice breaking kepada peserta didik.  Keenam, memberikan apersepsi pada peserta didik, agar mereka dapat mempunyai imajinasi mengenai materi yang akan dipelajari hari ini, sehingga mereka akan lebih siap dan paham pada materi tersebut. Ketujuh, memberikan pertanyaan pemantik pada peserta didik, mulai dari pertayaan faktual hingga metakognitif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Kedelapan, membimbing siswa baik secara individu maupun kelompok selama proses pembelajaran dalam diskusi kelompok untuk menyelesaikan permasalahan dalam LKPD guna menemukan konsep materi pelajaran yang diharapkan. Dalam hal ini peserta didik belajar untuk meningkatkan kemampuan berliterasi, berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif. Kesembilan, melakukan observasi sikap dan ketrampilan selama proses pembelajaran. Kesepuluh, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas yang nantinya akan ditanggapi oleh kelompok lain. Dalam hal ini peserta didik belajar untuk berpikir kritis dan komunikatif dalam mengemukakan pendapat. Kesepuluh, mengevaluasi hasil diskusi kelompok peserta didik, serta memberikan penguatan terhadap konsep yang telah ditemukan secara mandiri oleh peserta didik sehingga diharapkan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Dan yang terakhir adalah dengan melakukan refleksi masing-masing peserta didik terkait dengan proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Sedangkan yang terlibat dalam proses ini adalah kepala sekolah, wakasek kurikulum, teman sejawat, peserta didik, dosen & guru pamong, serta kameramen.

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun