Mohon tunggu...
Ricard Radja
Ricard Radja Mohon Tunggu... -

karyawan swasta, peduli pada masalah sosial, tinggal di Kupang\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mantan Gerilyawan Timor Timur Dilantik Jadi Presiden ke-3 Timor Leste

22 Mei 2012   07:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:58 2327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_189740" align="aligncenter" width="521" caption="Taur Matan Ruak. Foto : easttimorlegal.blogspot.com "][/caption] Taur Matan Ruak, bekas gerilyawan Timor Timur ini, Minggu tengah malam (20/5/2012) di Plaza Tasitolu, Dilli, telah diambil sumpahnya sebagai Presiden Timor Leste ke-3 menggantikan Jose Ramos-Horta. Mantan Kepala Militer Tilos yang berusia 55 tahun ini bersumpah kepada bangsanya akan menghormati konstitusi dan terlibat untuk kesejahteraan warganya.

Hal itu diucapkannya dalam upacara setelah tengah malam atau beberapa jam sebelum perayaan untuk menandai 10 tahun kemerdekaan negara muda itu. Presiden baru itu mengucapkan janjinya pada saat lagu kebangsaan dimainkan. Ruak kemudian menandatangani satu naskah di tengah tepuk tangan rakyat Timor Leste dan para tamu.

Pelantikan itu dihadiri sejumlah tamu penting yang antara lain Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, gubernur jenderal Australia, dan presiden Portugal.

Usai pelantikan, SBY bertemu Presiden Taur Matan Ruak di Istana Presiden Timor Leste Palacio Presidencial Nicolau Lobato, Dili. Pertemuan itu merupakan pertemuan resmi pertama antara presiden Yudhoyono dengan Presiden Taur Matan Ruak.

[caption id="attachment_189737" align="alignright" width="300" caption="Presiden SBY menyalami Presiden baru Timor Leste"]

13376722011003209060
13376722011003209060
[/caption] Sehari sebelumnya, Presiden Yudhoyono dan Presiden Ramos Horta menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama kedua negara di sejumlah sektor, antara lain kepemudaan. Presiden juga menerima penghargaan dari pemerintah Timor Leste yang disampaikan oleh Presiden Ramos Horta, kemudian melakukan pertemuan dengan PM Timor Leste Xanana Gusmao. Pada sore hari, Kepala Negara mengunjungi Taman Makam Seroja dan Santa Cruz.

Tantangan Berat

Presiden Tuar Matan Ruak menghadapi tantangan berat untuk membangun negara kecil bekas propinsi Indonesia itu.

“Di masa lalu kita diminta untuk mengorbankan jiwa dan darah kita, tetapi hari ini kita diharapkan untuk berkeringat dan bekerja keras” tegas Matan Ruak.

“Tradisi kerja keras dan dedikasi kepada bangsa kita harus dilanjutkan, untuk mengangkat rakyat kita dari kemiskinan,” katanya.

Presiden ketiga Timor Leste ini berharap pemilu parlemen mendatang akan menghasilkan pemerintahan yang mampu membangun sektor perminyakan dan pariwisata.

Ucapan Selamat dari AS

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton hari Senin (21/5/2012) mengucapkan selamat kepada Timor Leste atas ulang tahun ke-10 kemerdekannya pada 20 Mei 2012.

Hillary Clinton juga mengucapkan selamat atas pelantikan Presiden baru Timor Leste, Taur Matan Ruak.

Dalam pernyataan yang dirilis hari Senin, Clinton mengatakan Amerika terus berkomitmen untuk memperkuat kemitraan bilateral guna memajukan demokrasi, kebebasan dan HAM dalam dekade mendatang.

Menurut Clinton, banyak sekali yang dirayakan rakyat Timor Leste. Pertumbuhan ekonominya, situasi keamanan yang stabil, dan proses rekonsiliasi yang kini sudah berjalan termasuk didalamnya, kata Clinton.

Clinton mengucapkan selamat kepada presiden baru Timor Leste, Taur Matan Ruak dengan menyatakan kepadanya bahwa dukungan penuh rakyat Amerika selagi ia memulai masa jabatannya yang baru.

Pilpres Damai

Kemenangan Matan Ruak pada pemilihan putaran kedua bulan April lalu, secara luas dipuji sebagai pemilu paling damai dan adil. Dia mengambil alih sebuah negara yang tertatih-tatih oleh kemiskinan, korupsi, dan ketergantungan yang berlebihan pada pendapatan energi. Namun, Manager Bank Dunia untuk Timor Leste Luis Constantio mengatakan,  telah banyak kemajuan yang dicapai Timor Leste dalam 10 tahun ini, termasuk menurunnya angka kematian bayi.

Ke depan, Ruak akan memilih perdana menteri baru untuk membentuk pemerintah dalam pemilihan umum pada 7 Juli 2012 nanti.  Dan di akhir tahun ini, Timor Leste juga akan mengucapkan selamat tinggal kepada pasukan PBB(UNTAET) yang ditempatkan di sana sejak pelaksanaan jajak pendapat (referendum) tahun 1999.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun