Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Debat Kandidat

18 November 2024   13:08 Diperbarui: 18 November 2024   13:08 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar YouTube. Ketua KPU Kota Pekalongan, Fajar Randi Yogananda tengah memberi sambutan pembuka pada Debat Perdana Pilwalkot Pekalongan 2024

Berbeda dengan tabiat Pandawa yang ditampilkan sebagai sosok-sosok yang bersahaja. Maklum, mereka pernah mengalami masa pembuangan belasan tahun. Bertapa di hutan, kemudian menyamar sebagai warga biasa dan mengabdi pada raja-raja yang memimpin kerajaan-kerajaan vasal Hastinapura. Bahkan, hampir-hampir menjadi korban pembunuhan yang diskenario Duryodana. 

Singkat cerita, kisah epik ini diakhiri dengan adegan perang besar di padang Kuruksetra. Hasil akhir perang itu adalah kemenangan di tangan Yudhistira. Sayang, kemenangan itu mesti dibayar dengan banyak kehilangan. Tidak terkecuali, saudara-saudaranya sendiri. Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa tewas dalam perang itu. Begitu pula beberapa putra mereka. Sampai pada akhirnya, Yudhistira berketetapan hati untuk meninggalkan dunia para ksatria. Ia mendaki puncak dan mencari makna hidup yang sejati.

Dari kisah ini, serta mempertimbangkan pernyataan Mas Fajar, muncullah sebuah pertanyaan. Apakah hanya dengan cara saling mengungguli dalam debat, sehingga para kontestan ini merasa mendapat perhatian? Tidakkah ada cara lain yang lebih bijaksana? Sebab, arti debat yang sesungguhnya bukan sekadar untuk mengecap gagasan masing-masing. Akan tetapi, ada proses dialog gagasan, pertukaran pendapat dengan menyampaikan alasan yang mendasar sehingga dapat saling mempertahankan pendapat. Bukan semata-mata menjatuhkan pendapat satu sama lain.

Tentu, seperti diucapkan Mas Fajar, kita semua menghendaki tokoh-tokoh pewayangan yang baik. Bukan sebaliknya. Maka, apakah cara Kurawa atau Pandawa yang ingin dihadirkan? Lagi-lagi, itu adalah pilihan. Selamat berlaga para kandidat.

Pekalongan, 18 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun