Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

La Rose, Perempuan Pengarang Asal Pekalongan yang Terlupakan

26 Mei 2023   03:28 Diperbarui: 26 Mei 2023   03:41 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wah, kiriman pesan WA itu makin menambah saya bergairah. Tetapi, juga penasaran. Siapa sebenarnya Pak Ipung? Betapa beliau mengenal betul sosok perempuan pengarang yang semasa hidupnya pernah pula menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Pertanian saat dijabat oleh Bungaran Saragih itu. Meski begitu, saya mesti berusaha menetralisir rasa penasaran saya. Acara masih menyisakan waktu cukup panjang. Saya alihkan perhatian pada wawancara saya dengan Kang Maman S. Mahayana via telepon.

Bagi saya, wawancara itu sungguh sebuah momentum yang sangat berharga. Apalagi mengingat kesibukan Kang Maman yang mungkin saja nyaris tidak memiliki waktu untuk bersantai-santai. Wawancara yang saya lakukan malam itu juga diawali dari sebuah ketidaksengajaan.

Kamis siang, ketika saya mengunggah selebaran di facebook, yang mengumumkan topik bahasan untuk siaran Kojah Sastra edisi 147, saya dapati Kang Maman adalah orang pertama yang memberi respons. Kang Maman menjempol postingan saya.

Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, saya lantas menuliskan pesan di kolom komentar: "Kang Maman S Mahayana pastinya cukup mengenal beliau". Beliau membalas, "Ya, dia salah satu penulis perempuan yang prolifik. Awal 1970-an ditandai dg munculnya para penulis perempuan". Lantas saya kembali membalas, "nanti malam bisa ikut gabung ya Kang?"

Tak cukup di situ. Saya pun lekas-lekas menjapri beliau via WA. Meminta kesediaan waktu beliau untuk saya wawancarai via telepon saat acara berlangsung. Beliau pun tak keberatan. Malah, sangat antusias. Dilanjut pula dengan diskusi kecil via WA. Beliau memberikan beberapa catatan kecil tentang perihal yang akan disampaikan saat wawancara.

Ya, begitu istimewanya malam itu. Saya mengangkat topik tentang tokoh perempuan pengarang asal Pekalongan yang masyhur di negeri orang, La Rose. Tetapi, namanya tak terdengar di kota kelahirannya. Selain itu, saya juga mendapatkan kesempatan emas berdiskusi dengan seorang senior, Kang Maman S. Mahayana. Semuanya, di luar ekspektasi! Lalu, seperti apa hasil wawancara saya dengan Kang Maman S. Mahayana? Akan saya sambung ke tulisan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun