Dengan simbol-simbol bahasa, sebuah bangsa bisa menyusun ilmu pengetahuan dan mengembangkan teknologi. Dengan simbol-simbol bahasa, sebuah bangsa pun maju dalam segala bidang, terutama dalam budaya literasinya.
Tetapi, agaknya kegemilangan itu akhirnya pudar. Banyak faktor yang menyebabkannya. Tetapi, hal yang paling terasa kini adalah aksara Jawa yang telah mengalami proses perjalanan panjang itu hampir-hampir hilang dari ingatan kolektif sebagian masyarakat Jawa. Aksara itu bagaikan benda yang dimuseumkan, dikenang sesekali untuk selanjutnya hanya dilupakan.
Kita hanya mudik sebentar untuk mengenang jejak lampau yang samar-samar. Kita hanya menengok kampung halaman yang sebenarnya tak banyak kenangan yang bisa kita ingat betul-betul. Lalu, saatnya kembali ke peradaban masa kini, kita terjerumus dalam cangkang modernisasi yang kita masuki dengan perasaan asing.
Aksara Jawa telah tergantikan fungsinya oleh aksara Latin, yang kita sendiri tidak pernah tahu makna di balik setiap hurufnya. Bagaimana asal-usulnya, bagaimana ia menjadi. Agaknya, kita mesti belajar lagi dari masa lampau untuk mengerti bagaimana mestinya, bukan sekadar mencari tahu bagaimana caranya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H