Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa Seorang Pendosa

8 Oktober 2021   04:15 Diperbarui: 8 Oktober 2021   04:18 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seseorang melangitkan doa
di sepi malam tanpa hujan
ia mengutuki hidupnya
mengapa begitu hina?

Tetapi, mungkin sudah takdirnya
memerani hidup yang hina
agar ia tak memuja kebenaran
juga tak mudah silau pada kebaikan.

Seseorang melangitkan doa
di sepi malam tanpa hujan
ia tak sedang memohon hujan
tak jua belas kasihan.

Yang ia minta hanya
agar Tuhan menerima
segala kehinaannya
menjadi persembahan.

Seseorang melangitkan doa
di sepi malam tanpa hujan
sambil menutup kedua mata
bagi kebenaran dan kebaikan.

Manusia tak selamanya benar
tak selamanya berlimpah kebaikan
berjalan saja seperti nafas
yang membuat jantung berdetak.

Seseorang melangitkan doa
di sepi malam tanpa hujan
ia tuangkan dosa-dosanya
sambil tersenyum pada Tuhan.

Berkata lirih ia pada Tuhan,
"terimalah persembahan
secawan dosa hamba yang hina,
karena Kau tak mungkin menerima
segala sesal dan airmata."

Pekalongan, 8 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun