Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kabar dari Gunung

31 Agustus 2021   01:17 Diperbarui: 31 Agustus 2021   01:53 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut saya, beda antara orang desa dan orang kota terletak pada hakikat kekayaannya. Kekayaan orang kota sangat mungkin bersifat semu. Tetapi, kekayaan orang desa sangat rasional dan hakiki. Mereka mengolah tanah dan menanam. Sekali panen, mereka menyisihkan untuk kebutuhan mereka. Sedang sisanya, dijual untuk mencukupi kebutuhan pangan orang-orang kota. Jadi, beruntunglah mereka yang hidup di desa dan bergaya hidup sebagaimana orang desa. Bertani, berkebun, dan lain-lain. Mereka tak perlu khawatir jika harga beras tiba-tiba naik, karena mereka punya beras dari sawah yang mereka garap.

Sementara orang kota, untuk mendapatkan beras perlu proses panjang. Mereka harus bekerja untuk mendapatkan upah. Begitu upah didapat, mereka harus memperhitungkan berbagai macam kebutuhan. Karena tak punya beras, mereka harus beli. Sedang harga beras kadang naik, kadang turun. Begitu harganya naik, tentu mereka kudu pinter berhitung. Jika sisa uang upah dirasa tak terlalu banyak, maka mesti mengencangkan ikat pinggang. Apalagi kalau tak cukup punya barang-barang yang bisa dijual. Ah, betapa repotnya jadi orang kota.

Meski begitu, menjadi orang desa tak selalu bebas dari masalah. Sebab, ada pula masalah yang mereka hadapi. Tapi, saya belum cukup ngerti masalah-masalah yang mereka hadapi. Dan inilah kebodohan yang saya miliki, saya bukan orang yang hidup di desa dengan gaya hidup ala desa pula. Saya hanya bisa memandang nilai kebaikan pada cara hidup orang desa. Kalau disuruh jadi orang desa beneran, belum tentu saya sanggup. Saya mesti belajar dengan sungguh-sungguh untuk menjadi orang desa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun