RIBKA ZEFANIA OKOSERAY/191241192Â
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATÂ
UNIVERSITAS AIRLANGGA
   Mpox, sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus Orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 di kalangan monyet percobaan di laboratorium, namun kasus pada manusia pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Selama beberapa dekade terakhir, penyakit ini menjadi perhatian global, terutama karena peningkatan jumlah kasus yang terjadi di luar wilayah endemik, yakni Afrika Tengah dan Barat.
   Penularan mpox terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau droplet dari orang atau hewan yang terinfeksi. Selain itu, barang-barang yang terkontaminasi oleh virus, seperti pakaian atau permukaan yang telah bersentuhan dengan lesi kulit penderita, juga dapat menjadi sumber infeksi. Meskipun tingkat kematian dari mpox relatif rendah dibandingkan dengan penyakit zoonosis lainnya, dampaknya pada kesehatan masyarakat tetap signifikan, terutama dalam hal transmisi lintas spesies dan potensi penyebaran internasional.
   Upaya pencegahan dan pengendalian mpox memerlukan pendekatan yang komprehensif dan multidisiplin, terutama dalam konteks kesehatan masyarakat. Pendekatan ini melibatkan deteksi dini, pengendalian penyebaran melalui isolasi dan karantina, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya perilaku higienis dan pencegahan kontak dengan sumber infeksi. Kedua, respons kesehatan masyarakat yang kurang optimal, terutama di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah, dapat memicu wabah lebih besar yang berpotensi membebani sumber daya kesehatan secara signifikan.Â
   Selain itu, dalam konteks pencegahan, masih terdapat kesenjangan pengetahuan mengenai efektivitas langkah-langkah kesehatan masyarakat, seperti pelacakan kontak, isolasi, dan penggunaan vaksin. Dengan munculnya varian baru dari virus mpox serta risiko adaptasi virus yang lebih cepat di lingkungan baru, kajian ini menjadi sangat penting untuk merumuskan strategi yang tepat guna memitigasi penyebaran penyakit ini.
  Oleh karena itu, kajian ini penting untuk mendesain ulang pendekatan kesehatan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian mpox yang lebih efektif dan berbasis bukti ilmiah. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi para pemangku kebijakan, tenaga kesehatan, serta masyarakat umum dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh penyakit zoonosis ini.
   Pendekatan kesehatan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian mpox memerlukan sinergi antara berbagai langkah strategis dan kolaborasi multisektor. mpox, yang menyebar melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi, memiliki risiko penyebaran tinggi, terutama di wilayah dengan sistem kesehatan yang terbatas. Salah satu langkah krusial dalam mencegah penyebaran mpox adalah memperkuat sistem deteksi dini melalui surveilans epidemiologis yang efektif. Selain itu, kebijakan karantina harus dilaksanakan dengan pendekatan yang humanis dan sesuai dengan hak asasi manusia.
   Vaksinasi terhadap kelompok berisiko tinggi merupakan salah satu strategi yang telah terbukti efektif dalam pengendalian penyakit-penyakit zoonosis, termasuk mpox. Vaksin yang digunakan, seperti vaksin smallpox dapat memberikan perlindungan terhadap virus Orthopoxvirus. Namun, cakupan vaksinasi perlu diperluas dan didukung oleh kampanye vaksinasi yang terorganisir dengan baik. Selain itu, penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas dan ketersediaan antiviral, seperti tecovirimat perlu terus dikembangkan untuk penanganan kasus-kasus yang lebih berat.
   Salah satu pelajaran penting dari pandemi global sebelumnya adalah pentingnya penguatan sistem kesehatan untuk menghadapi wabah penyakit menular. Kesiapsiagaan pandemi harus mencakup penataan ulang kebijakan, infrastruktur kesehatan, serta pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam menangani penyakit-penyakit baru dan yang muncul kembali seperti Mpox.
KATA KUNCI : Sehat,Masyaratak,Mpox
 DAFTAR PUSTAKA
Bunge, E. M., Hoet, B., Chen, L., Lienert, F., Weidenthaler, H., Baer, L. R., & Steffen, R. (2022). The changing epidemiology of human monkeypox---A potential threat? A systematic review. PLOS Neglected Tropical Diseases, 16(2), e0010141. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0010141
Nguyen, P. Y., Ajisegiri, W. S., Costantino, V., Chughtai, A. A., & MacIntyre, C. R. (2021). Re-emergence of human monkeypox and declining population immunity in the context of urbanization, Nigeria, 2017--2020. Emerging Infectious Diseases, 27(4), 1007-1014. https://doi.org/10.3201/eid2704.203174
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H