Mohon tunggu...
Ribka Elizabeth
Ribka Elizabeth Mohon Tunggu... -

INTJ personality | 20y.o lady | Information system & accounting student | young investor | app.developer&business analyst | writer | AIESECers | passionate in business, tech. , economics, design&Arts, social issues | #CintaIndonesia | Technopreneur and Consultant wanna be *hope* | "having hope produce dreams which equals to work hard plus never give up. but, much more than it.. having love means caring and being an impact for the world ! let me share my world to you" =)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimana Cara Mengoptimalkan Kinerja Otak?

13 Juli 2012   09:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:00 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Untuk hidup dan dapat beraktivitas secara maksimal, kebanyakan orang akan berfikir bahwa kita pasti membutuhkan makanan untuk menunjang tubuh kita. Namun apakah benar makanan itu yang dapat memaksimalkan kinerja tubuh kita untuk dapat menghasilkan energi ataupun menjaga tubuh kita agar tidak dapat terserang dari kuman penyakit? Lalu seberapa besar makanan yang kita makan, mampu menghasilkan kinerja maksimal pada tubuh kita khususnya otak kita? Sebagai seseorang yang hidup, kita harus bekerja maksimal,belajar maksimal. Ya.. kita harus produktif ! Namun, ternyata kekuatan tubuh dan otak kita untuk dapat memaksimalkan kinerja kita sehari-hari tergantung pada NUTRISI yang kita makan sehari-harinya. Lalu dalam kasus lain, yaitu ketika kita sedang dilanda stress, otak kita ternyata membutuhkan nutrisi ekstra untuk dapat bekerja. Lalu apa yang terjadi bila otak tidak memiliki cukup nutrisi untuk dapat bekerja? Ya... akan terjadi defisiensi nutrisi ( kekurangan satu atau beberapa nutrien).

Defisiensi Nutrisi ada dua yaitu defisiensi nutrisi absolut dan defisiensi nutrisi marginal. Defisiensi Nutrisi absolut didasarkan pada ketiadaan nutrien karena nutrien-nutrien ini hampir sepenuhnya absen dari pola makan. Penyebab umum defisiensi absolut adalah kelaparan. Sementara defisiensi nutrisi marginal terjadi karena pola makan tidak menyediakan nutrien-nutrien tertentu dalam jumlah yang cukup untuk menangani "puncak" kebutuhan nutrien-nutrien ini, terutama ketika dilanda stress. Pada tingkat kegiatan dan fungsi yang normal, kadar nutrien yang ada pada defisiensi marginal cukup untuk mendukung fungsi dasar tubuh dan otak. Akan tetapi, ketika tingkat aktivitas atau intensitas fungsi mencapai suatu tingkat tertentu, tubuh atau otak akan kehabisan jumlah nutrien untuk mempertahankan fungsi optimal. Neurotransmiter yang dihasilkan tidak cukup untuk mendukung fungsi otak yang terintegrasi. Penyebab defisensi nutrisi marginal ada 3,yaitu : diet (kekurangan nutrien dalam makanan yang anda konsumsi dan makna sebenarnya), gaya hidup ( pilihan makanan yang anda konsumsi), genetika ( gen yang anda warisi menentukan tingkat efektifitas tubuh untuk menyerap, mengolah, dan menggunakan nutrien-nutrien yang anda miliki dalam pola makan). Lalu bagaimana caranya agar kita tidak dapat mengalami defisiensi dari nutrisi tersebut? Caranya adalah kita harus memasukan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan otak.

Nutrisi dibagi menjadi dua yaitu nutrien makro dan nutrien mikro. Nutrien makro merupakan bahan pembentukan umum tubuh kita seperti protein, lemak, kalsium, dan fosfor. Nutrien mikro merupakan nutrien yang hadir dalam konsentrasi kecil seperti vitamin, mineral ( zat besi, seng, dan tembaga) dan unsur yang hadir dalam konsentrasi yang lebih kecil lagi. Berikut adalah jumlah nutrisi yang dibutuhkan otak untuk dapat memaksimalkan kerjanya :

Vitamin: Vitamin A (5000-25000 IU),Vitamin B1 (50-1000 mg), Vitamin B3 ( 30-200 mg), Vitamin B5 (100-1000 mg), Vitamin B6 (50-200 mg), Vitamin B12 ( 100-1000 mg), Vitamin C ( 500-3000 mg), Vitamin E (100-800 mg), Asam Folat (200-400 mcg).

Mineral : magnesium (100-300mg), kalsium(50-250mg), selenium(50-100 mg), zat besi(10-30mg), seng(30-50 mg), litium (10-30 mg)

Asam Amino : Glutamin (100-250mg), fenilalanina (100-500 mg), tirosina ( 100-1000 mg), tripofan (100-500 mg).

Asam Lemak : DHA/EPA (rasio 3:1) 250-1000 mg

Herba: Ginkgo biloba (50-500mg), bacopa (brahmi) 20-300 mg, ginseng (500-1500mg).

Bila kita melihat perhitungan jumlah nutrisi yang dibutuhkan otak kita untuk dapat bekerja secara maksimal, bisakah anda membayangkan berapa persen makanan yang anda konsumsi sudah sesuai dengan kebutuhan otak anda? Apalagi untuk sebagian besar anda yang sedang mengikuti program diet, yang biasanya makanan yang anda makan, lebih cenderung untuk mengurangi sebagian besar asam amino dan asam lemak.

Dengan keadaan yang demikian, maka perlulah suplemen makanan untuk menunjang kebutuhan otak kita. Suplemen tersebutlah yang mampu mencukupi kebutuhan-kebutuhan nutrisi untuk kinerja tubuh kita. Sumplemen yang saya pilih adalah nutrilite. Mengapa nutrilite? Penelitian yang dilakukan oleh pendiri nutrilite telah dilakukan selama 97 tahun ( mulai dari tahun 1915) dan itu berarti telaah banyak pengalaman dan penelitian yang dilakukan. Nutrilite juga memiliki sertifikat internasional dan Nasional. Beberapa produk Nutrilite adalah Nutrilite Double X, Nutrilite daily, Nutrilite Salmon Omega 3. Keuntungan dari mengkonsumsi produk suplemen dari Nutrilite selain kwalitas yang bermutu adalah kita juga bisa menjual produk ini dan mendapatkan penghasilan juga.

Tulisan oleh Ribka Elizabeth yang dipetik dari buku "Nutrisi Tepat Otak Optimal" by Dr. Charles Krebs

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun