Mohon tunggu...
Ribhi AfifWijdan
Ribhi AfifWijdan Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SAIZU PURWOKERTO

saya senang berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bahayakah Media Sosial Bagi Anak-Anak? Lalu Bagaimana Nasib Orangtuanya?

8 November 2023   16:45 Diperbarui: 8 November 2023   17:19 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada era digital saat ini perkembangan zaman semakin cepat dengan adanya teknologi-teknologi yang semakin canggih seperti Smartphone, Laptop, Notebook dll. 

Dengan adanya internet dapat mengaskses aplikasi-aplikasi yang terdapat pada media tersebut seperti whatsapp, instagram, tiktok, twitter dll. Sehingga televisi, radio, dll menjadi kurang menarik dari pandangan khalayak. 

Pada masanya televisi paling banyak diminati oleh khalayak dan memberikan dampak yang besar dibandingkan media massa lainnya seperti radio karena radio hanya mengandalkan audio saja tanpa adanya visual atau gambar yang menjadi menarik.

Perkembangan teknologi saat ini dari kalangan anak-anak hingga lanjut usia tidak bisa lepas dari genggaman teknologi yang secanggih ini, keinginan yang setiap hari harus update kegiatan hari ini atau hal apapun yang ingin dishare, keinginan untuk scroll konten-konten tiktok atau membuat konten dari aplikasi manapun. 

Hal tersebut terdapat sisi positive dan negative apa yang dapat dirasakan oleh khalayak. Namun hal ini dapat berdampak buruk bagi yang tidak bisa mengontrol dirinya untuk membatasi penggunaan media sosial secara terus menerus.

Terdapat 2 dampak yang dialami oleh setiap individual yang dirasakan yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak adalah keinginan untuk mempersuasi, membujuk, mempengaruhi, atau mengesankan orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginan seseorang. 

Sedangkan positif adalah sesuatu yang menentukan atau pasti dan tulus dari sebuah pemikiran, terutama memperhatikan hal-hal yang baik..Positif adalah suasana mental yang mengutamakan aktivitas kreatif dibandingkan aktivitas yang membosankan, kegembiraan dibandingkan kesedihan, optimisme dibandingkan pesimisme.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dampak negatif adalah pengaruh kuat yang menimbulkan akibat negatif. Pengaruh adalah keinginan untuk mempersuasi, membujuk, mempengaruhi, atau mengesankan orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginan seseorang.

Anak adalah amanah yang harus dijaga, bukan hanya menjaganya, tetapi juga memberikan hak mereka untuk berkembang dengan optimal secara mental dan fisik. 

Setiap anak unik. Di antara banyak keunikan yang dimilikinya, salah satu yang paling umum adalah kecenderungan dan kebiasaan yang sama: mereka membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Anak membutuhkan contoh yang dapat mereka tiru dan orang tua yang dapat menjadi panutan bagi mereka. Kedua orang tua seharusnya memberikan semua ini kepada anak-anak mereka. Dalam kedua hal ini, peran ayah dan ibu sangat penting(Marlina 2018).

Jika orang tua membiasakan anak untuk selalu bermain smartphone dari balita maka akan sulit untuk melepaskan kebiasaan tersebut seperti yang biasa dapat kita perhatikan. 

Orang tua pada zaman sekarang ketika anaknya yang masih balita menangis pasti akan diberikan smartphone dengan begitu anak menjadi lebih anteng atau menikmati tontonan yang ada pada smartphone itu. Namun, ketika orang tuanya ingin mengambil secara tiba-tiba anak akan kembali menangis dengan histeris. Maka dari itu kebiasaan-kebiasaan yang kurang bagus dapat digantikan oleh kebiasaan yang positif.

farmaku.com
farmaku.com

Anak yang sudah mulai meranjak remaja harus diberikan pengawasan lebih dari orang tua. Anak remaja dapat sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan, media sosial, dll. Media sosial sangat mudah untuk mempengaruhi anak remaja hingga dewasa dari segi apapun itu salah satunya yaitu gaya hidup. 

Pada media sosial semua orang ingin berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik namun pada kenyataannya bukan menjadi yang terbaik tetapi menjadi miris melihat orang-orang yang belum mampu memiliki kemampuan untuk menjadi apa yang diinginkan. 

Oleh  karena itu, orang tua perlu meningkatkan pemahaman dan kebijaksanaannya agar anak tidak menghadapi dampak negatif akibat penggunaan media sosial yang sembarangan. Selain itu, perlu juga dilakukan edukasi  kepada orang tua agar terhindar dari dampak negatif  penggunaan jejaring sosial. Peran orang tua dalam hal ini sangat penting, karena orang tualah yang mempunyai otoritas terhadap anaknya dalam menggunakan jejaring sosial di keluarga(Kadir dan Hidayat 2019).

Orang tua kita ingin sekali melihat kita sukses dengan cara tersendiri jika kalian sukses melalui media sosial orang tua akan ikut senang bahkan orang tua bisa mensupport usaha kalian. Jika orang tua kalian bangga kepada anda maka lanjutkanlah usaha atau karirmu itu. Kesempatan tidak datang kedua kalinya. Namun, jika faktanya terbalik media sosial mempengaruhi anda tidak maju atau berkembang maka berhentilah untuk melakukannya. Hanya saja ada batasan pada diri kalian masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul, dan Arif Hidayat. 2019. "Peran Orang tua Dalam Pemanfaatan Media Sosial Terhadap Pendidikan Anak." http://hdl.handle.net/11617/11172.

Marlina, Marlina. 2018. "Pengaruh Media Sosial Terhadap Intensitas Hubungan Komunikasi Orang Tua Dan Anak Usia Dini." 1.

Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun