Mohon tunggu...
Ria Wulandari
Ria Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Penimbunan Minyak Goreng dan Dampak Terhadap Pasar Energi Global

15 Oktober 2023   13:33 Diperbarui: 15 Oktober 2023   13:35 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhir bulan 2021-2022 Indonesia dihebohkan dengan adanya kelangkaan minyak goreng yang diakibatkan penimbunan produk minyak goreng dalam jumlah besar dengan tujuan memanfaatkan kenaikan harga di masa depan. Kasus strategi penimbunan minyak terjadi ketika perusahaan atau individu membeli dan menyimpan minyak mentah atau produk minyak (seperti bensin atau diesel) dalam jumlah besar. Penimbunan minyak dapat menyebabkan peningkatan harga minyak dan produk-produk terkait, mempengaruhi konsumen dan ekonomi secara keseluruhan. Kasus semacam ini sering kali terjadi dalam situasi ketidak pastian geopolitik atau saat pasar mengharapkan peningkatan permintaan yang signifikan. Penimbunan minyak dapat mengakibatkan fluktuasi harga yang signifikan, merugikan konsumen dan industri yang bergantung pada minyak. Bagi sebagian orang, keterbatasan satu minyak untuk satu keluarga dapat menjadi beban ekonomi. Harga minyak yang terus meningkat dapat membuat sulit memenuhi kebutuhan memasak, pemanas, atau listrik, terutama jika anggota keluarga banyak. Dari sudut pandang lingkungan, pembatasan satu minyak untuk satu keluarga bisa dianggap positif. Hal ini mendorong penghematan energi dan pengurangan jejak karbon keluarga. 

Keterbatasan minyak dapat memengaruhi hubungan sosial dalam keluarga. Bagaimana keluarga membagi minyak dan mengatur jadwal penggunaannya bisa menimbulkan konflik dan perdebatan. Untuk beberapa orang, keterbatasan minyak mungkin berdampak pada pilihan makanan dan kualitas hidup mereka. Memasak dengan minyak dapat mempengaruhi rasa dan gizi makanan. tingginya harga minyak goreng di dalam negeri mengakibatkan keresahan di masyarakat karena sebagian besar masyarakat bergantung terhadap bahan baku minyak goreng dalam kegiatan konsumsi dan usahanya. Hal tersebutlah yang kemudian mendorong Pemerintah melakukan intervensi ke dalam pasar untuk mendorong harga minyak goreng menjadi turun, yaitu antara lain dengan memberlakukannya Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk penjualan minyak goreng. Namun berhubung HET yang ditentukan oleh Pemerintah tersebut terlalu rendah dan dapat merugikan pelaku usaha, maka kemudian membuat pelaku usaha minyak goreng menahan pasokan minyak goreng di pasaran dalam negeri. Penimbunan minyak, terutama ketika dilakukan oleh negara atau perusahaan besar, dapat memiliki dampak signifikan pada pasar energi global. Ada beberapa strategi penimbunan minyak dan dampaknya yaitu  Penimbunan minyak mengurangi pasokan minyak yang tersedia di pasar, menyebabkan potensi kenaikan harga minyak. Ini dapat mengarah pada kenaikan harga bahan bakar dan produk-produk terkait lainnya. Penimbunan minyak dapat menciptakan volatilitas harga yang signifikan. Pasar minyak yang bergejolak dapat merugikan konsumen dan bisnis yang bergantung pada harga minyak yang stabil. Di suatau negara yang bergantung pada ekspor minyak mentah dapat mengalami kerugian pendapatan jika harga minyak tetap tinggi karena penimbunan.

Strategi penimbunan minyak dapat digunakan sebagai alat politik. Negara-negara atau kelompok-kelompok tertentu dapat menggunakan penimbunan minyak untuk mempengaruhi kebijakan politik atau ekonomi negara lain. Volatilitas harga minyak yang disebabkan oleh penimbunan dapat mengganggu stabilitas ekonomi global. Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, investasi, dan lapangan kerja di berbagai negara. Penimbunan minyak yang menyebabkan kenaikan harga dapat mendorong pengembangan dan adopsi sumber energi alternatif, seperti energi terbarukan, sebagai respons terhadap kenaikan harga minyak.

Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah dan badan pengatur di berbagai negara untuk memantau dan merespons dengan bijaksana terhadap praktik penimbunan minyak untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap pasar energi global dan stabilitas ekonomi. Penting untuk dicatat bahwa strategi penimbunan minyak seringkali kontroversial dan dapat menimbulkan ketidakstabilan di pasar energi global. Regulasi dan kerjasama internasional dalam mengatasi penimbunan minyak dapat membantu mengurangi dampak negatifnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun