Mohon tunggu...
Rina Wijaya
Rina Wijaya Mohon Tunggu... Penulis prasasti online -

Perangkai kata, kalimat, dan paragraf.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jenis Teknologi Filter Air

11 Desember 2017   15:16 Diperbarui: 13 Desember 2017   16:18 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara sederhana, filter air bisa dimaknai sebagai alat penjernih air sehingga air tidak kotor, berbau dan berasa. Filter air bisa memberi solusi cepat penyediaan sumber air bersih, bahkan layak minum. Berbagai macam teknologi filter air sudah diciptakan untuk berbagai kebutuhan, termasuk air minum.

Tidak cuma itu, teknologi filter air untuk mandi dan cuci juga sudah diciptakan untuk mempermudah memperoleh kualitas air bersih. Pada prinsipnya, teknologi filter air bekerja dengan konsep dasar yang sama, yaitu untuk menghasilkan air yang tidak berwarna, berbau maupun berasa.

Karenanya, tak heran jika teknologi filter air untuk mandi dan cuci sama halnya dengan teknologi filter air minum. Bedaanya hanya pada cakupan skala yang lebih besar. Tak semua teknologi filter air langsung cocok digunakan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar pembelian filter air tak menjadi sia-sia.

Memilih filter air

Tes tingkat keasaman air. Membeli filter air, tentu harus sesuai kondisi air. Jika dalam air masih terdapat beragam senyawa kimia, jenis filter air membran tak cocok digunakan. Ini karena filter jenis tersebut tak bisa menyaring senyawa. Cek keasaman dan kadar pH air, baru tentukan jenis filter apa yang cocok.

Tingkat kebutuhan air. Ketahui dulu berapa kebutuhan air. Ini membantu menentukan filter jenis apa dan seberapa besar yang cocok digunakan. Misalnya, dalam satu keluarga butuh air banyak tapi filter yang dipakai terlalu kecil. Ini mengakibatkan filter tak kuat menahan volume air sehingga cepat rusak.

Teknologi yang digunakan. Teknologi filter air untuk mandi dan cuci tak jauh beda dengan teknologi filter air minum, hanya saja ukurannya lebih besar. Selain itu, kapasitas mengalirkan air juga harus besar jika digunakan untuk rumah tangga. Yang harus dipertimbangkan adalah konsumsi energi dari teknologi.

Layanan pelanggan. Ini merupakan langkah penting sebelum membeli. Tanyakan pada pihak penjual tentang layanan pelanggan. Juga, bagaimana mekanisme servis jika ada kerusakan. Layanan pelanggan akan mempermudah melakukan kontrol alat filter air yang digunakan.

Suku cadang. Ketersediaan suku cadang akan mempermudah penggantian jika filter air rusak. Suku cadang yang tersedia bisa mempercepat proses perbaikan filter air yang rusak. Sebelum membeli filter air, alangkah baiknya untuk mempertimbangkan suku cadang beserta harganya dan daya tahan.

Karbonisasi

Karbonisasi merupakan teknologi filter air yang paling sering digunakan sebagai penjernih air sumur. Metode karbonisasi lebih mudah diterapkan dan tak perlu biaya mahal. Beberapa jenis bahan yang sering digunakan sebagai karbonisasi yaitu arang, batu bara, tawas, kapur dan lainnya.

Kekurangan dari filter air jenis ini adalah endapan kotoran dari bahan tersebut lumayan banyak sehingga menyulitkan dalam pembersihan. Saat ini, filter air dengan teknologi karbonisasi manual sudah jarang ditemukan, alasannya karena rumit untuk diaplikasikan.

Destilasi

Secara singkat, destilasi merupakan proses penyaringan air dengan metode penyulingan, dalam hal ini menggunakan pipa dengan penyaring di dalamnya. Filter air ini lebih mudah dalam pemakaian dan perawatan karena tak menghasilkan limbah berupa kotoran seperti karbonisasi.

Cukup dengan membersihkan atau mengganti filter secara berkala. Hal ini akan menjaga filter tetap menghasilkan air jernih yang siap digunakan. Teknologi modern ini sudah banyak diterapkan pada apartemen maupun hunian modern lain karena kemudahannya untuk diterapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun