Mohon tunggu...
Rina Wijaya
Rina Wijaya Mohon Tunggu... Penulis prasasti online -

Perangkai kata, kalimat, dan paragraf.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengembangkan Produk Komersil

29 November 2017   21:13 Diperbarui: 2 Desember 2017   16:56 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhasil dalam usaha mengembangkan produk yang menarik untuk tujuan komersil sering kali membutuhkan lebih dari sekedar ide bagus, sebuah hasrat dan keberuntungan yang kuat. Sebenarnya, ide yang brilian adalah awal dari semua kesuksesan.

Jangan takut membuat kesalahan. Jika Anda tidak mengeluarkan upaya apapun, Anda tidak akan gagal, tapi Anda juga tidak akan berhasil. Meski dengan pelan, peluang akan tetap datang sebagai jalan dari kesuksesan Anda.

Kompetisi bukan hanya semalam

Ini adalah kesalahan jika berpikir bahwa apa pun bisa dibuat dalam semalam. Tidak ada yang semudah yang terlihat. Semuanya memakan waktu lebih lama dari yang Anda kira. Anda akan memenangkan beberapa, Anda kehilangan beberapa, tapi Anda harus bertahan dengan itu.

Jangan menanggapi terlalu serius tiap gagasan yang muncul. Dunia mungkin akan bertahan tanpa ide Anda. Industri mungkin akan bertahan tanpa ide Anda. Tapi Anda mungkin perlu untuk bertahan hidup, dan tidak ada orang lain yang bisa melakukannya selain Anda sendiri.

Anda tak bisa melakukan semua sendiri

Kesuksesan yang terjadi pasti hasil dari mitra dan rekan yang tidak mementingkan diri sendiri, sangat berbakat, dan kreatif yang bersedia menghadapi frustrasi, penolakan, dan sabar dalam pengembangan produk dan hingga mendapat perizinan.

Anda akan beruntung bisa bertemu dan bekerja sama dengan eksekutif perusahaan yang sangat kreatif, mengerti, dan berani yang percaya pada Anda, dan mau berjudi pada konsep yang Anda tawarkan. Saat semua bisa bekerja sama dengan baik, tidak ada yang bisa menghentikan kesuksesan Anda.

Kendalikan ego

Orang kreatif dan inventif, kadang, tidak suka ditolak atau dikritik karena alasan apapun. Meski mereka biasanya kritis terhadap orang lain. Mereka juga sangat defensif jika ciptaan mereka mendapat cercaan. Ego yang tidak terkontrol bisa mematikan lebih banyak peluang daripada apapun.

Padahal seorang penemu membutuhkan ego yang sehat untuk dijadikan pelindung tubuh, dia bisa cepat lepas kendali dan menjadi arogansi meski tidak ada rasa marah. Kesalahan paling besar adalah saat kita merasa tidak bisa dipertanyakan lagi.

Berhenti mengatakan "Tidak"

Jangan mematikan ide dengan kata "Tidak," karena Anda akan lebih sering melakukannya. "Tidak, kita tidak mencari yang seperti itu pada saat ini". "Tidak, Anda harus melakukan lebih baik dari itu agar bisa kita pertimbangkan". "Tidak, idenya tidak asli".

Penolakan bisa menjadi hal positif jika dilakukan dengan cara yang konstruktif. Juga, jangan sampai penolakan menggoncang kepercayaan diri Anda. Pengembangan produk bisa makin baik jika makin sering dipresentasikan. Penolakan adalah penyempurnaan produk sebelum acara besar.

Jual diri Anda sebelum menjual ide

Anda mungkin punya gagasan penting, tapi jika Anda tidak bisa mendapat rasa hormat dan perhatian dari eksekutif perusahaan, rekan kerja dan investor, gagasan produk Anda tidak akan pernah didengar. Dan Anda mungkin tak akan pernah diundang kembali.

Dapatkan rasa respek mereka, dan tunjukkan gagasan baru Anda. Entah itu dengan menerapkan teknologi baru, mengintegrasikan software payroll dan lainnya, atau sekedar memperbarui kemasan produk. Ide Anda akan lebih sering didengar dan pengakuan akan datang dengan sendirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun