Mohon tunggu...
Feizal Karim
Feizal Karim Mohon Tunggu... -

PNS, Menikah/4 anak, S2 Teknik, Suka menulis, Mengisi kolom tetap Makna setiap hari Rabu di Harian Riau Pos. Kunjungi saya di blog http://riau2020.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tradisi Mengusir Hantu di Kota Sagu Selat Panjang, Riau.

31 Maret 2011   04:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:16 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_99234" align="alignleft" width="150" caption="Pelabuhan Selat Panjang"][/caption]

Selat Panjang adalah ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, yang berpenduduk sekitar 105 ribu orang.Kota ini terletak di Pulau Tebing Tinggi, salah satu dari 13 pulau kabupaten baru di pesisir Sumatera atau Selat Malaka ini.Mungkin anda sudah pernah bersinggungan dengan Selat Panjang karena dari sini banyak dikirim tepung sagu (pati dari batang rumbia) dan berbagai hasil laut olahan seperti teri, ebi, terasi, dan ikan asin.

Ibukota kabupaten baru ini bisa dicapai dari Pekanbaru atau Batam dengan speed boat umum dalam 3 jam.Di antara kota-kota yang ada di pesisir Riau, Selat Panjang adalah kota yang relatif ramai dan dinamis secara ekonomi sejak lama.Diantara potensi yang paling unik adalah produksi tepung sagu yang berasal dari pati pohon rumbia (sejenis pohon palm yang daunnya dibuat atap daun).

1301545632825717082
1301545632825717082
Pabrik sagu di Selat Panjang

Tepung sagu ini kebanyakannya dibawa ke luar, antara lain ke Cirebon, untuk digunakan sebagai bahan baku industri hilir lainnya.Di Selat Panjang sendiri juga telah diproduksi secara terbatas berbagai makanan dari tepung sagu seperti mie, bihun, suhun, mie-tiauw, cendol kering, dan sebagainya.Dari etnis Melayu ada makanan khas dari sagu seperti cream sup berisi ebi dan pakis atau kangkung yang namanya sempolet dan bubur sagu seperti pepeda yang namanya kaperun yang dimakan dengan ikan asam pedas.Salah satu makanan yang dapat dinikmati adalah mie sagu goreng dengan rasa yang istimewa karena ada campuran seafood dengan taste Chinese food.

Di kota berpenduduk Melayu ini memang banyak penduduk keturunan yang mempunyai hubungan dagang dan sosial secara luas ke luar negeri.Di kota ini terdapat beberapa kelenteng yang cukup besar dan terawat karena pada waktu-waktu tertentu banyak wisatawan etnis Cina lokal dan mancanegara yang datang ke Selat Panjang.Pada hari raya Imlek kota ini akan penuh sesak sekitar dua minggu sehingga jalan-jalan penuh dan bunyi mercon bisa tak berhenti sepanjang malam.

1301547092975098152
1301547092975098152
Mie sagu yang lezat

Selain untuk mengunjungi keluarga, kesempatan membakar mercon ini lah antara lain yang mengundang para wisatawan itu datang.Tradisi mercon ini dipercaya adalah salah satu cara untuk mengusir hantu yang dapat mengganggu.Makin banyak mercon dibakar seseorang maka akan makin menggembirakannya dan berarti menunjukkan makin tinggi pula kemampuan sosialnya.

1301546970752689110
1301546970752689110
Jalan di pasar Selat Panjang

Tapi mungkin orang itu tidak mau kalau disebutkan bahwa itu berarti makin banyak pula hantu di sekitarnya.Yang jelas, kalau mau tahu keadaan masyarakat Melayu yang Muslim berbaur dengan berbagai suku dan etnis lain yang juga Muslim atau dari berbagai agama secara harmonis dan khas pesisir Riau, datanglah ke Selat Panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun