Aktivitas yang membosankan, impian yang sulit sekali diperjuangkan, dan pencarian jati diri yang kadang harus dilewati sendirian.
Tahun 2014 kemarin BTS sempat merilis sebuah album berjudul Skool Luv Affair. Album dengan 10 list lagu ini mengusung tema tentang kehidupan usia 20-an. BTS memang terkenal dengan lagu-lagu yang berkembang sejalan dengan usia para member. Salah satu lagu yang agaknya menarik perhatian di antara lagu-lagu ini adalah lagu Tomorrow.Â
1. Dunia yang Digambarkan
Tomorrow merupakan lagu ciptaan SUGA BTS yang cukup mellow tanpa hentakan-hentakan Hip Hop seperti lagu BTS saat itu.Â
Jelas saja, lagu ini memang menceritakan tentang masalah-masalah usia duapuluhan yang kadang bisa membuat setiap orang merasa berada dititik terendah. Mungkin terlihat sepele bagi orang dewasa, tapi justru di usia dua-puluhan lah dimana masalah-masalah rumit mulai dihadapi untuk pertama kali.Â
Hal ini diceritakan BTS dengan pengalaman mereka sendiri yang alih-alih curhat, malah terlihat nyata --tak terlihat seperti gabungan lirik dan karangan cerita semata.Â
2. Kehidupan yang Monoton
Dibait pertama, SUGA bercerita tentang hidupnya yang hanya terdiri dari ctrl+c, ctrl+v dan download. Hal ini menggambarkan hidupnya yang monoton, tiap hari sama, apa yang dilakukan kemarin akan di "copy" lalu di "paste" lagi jadi jadwal aktivitas hari ini. Terus seperti itu 24/7, hanya mengulang saja.
Hal ini biasanya dialami oleh anak-anak sekolah, mahasiswa atau yang baru saja memasuki dunia kerja. Anak-anak yang memiliki semangat menggebu tentu sangat tersiksa dengan hal itu.
Apalagi untuk orang yang kebetulan memiliki kehidupan yang sulit, tentu jadwal seperti ini hanya seperti memperpanjang penderitaan. Tak ada pergerakan, tak ada perubahan, tak berkesudahan.Â
3. Keraguan Akan Diri SendiriÂ
Di Verse kedua, giliran RM yang seperti menyindir dirinya sendiri dimasa lalu. Hari esok yang diharapkannya tetap akan menjadi hari kemarin pada waktunya, jadi untuk apa memperjuangkan? Jika tak bisa melawan hal yang paling dibenci maka pilihan yang tersisa adalah mempercayainya, jadi untuk apa punya pendirian?.Â
Keinginan terbesarnya adalah menjadi kuat dan bahagia, tapi nyatanya malah jadi semakin lemah. Bahkan mungkin dia telah berjuang kesana-kemari, tapi nyatanya hidupnya tak berubah sama sekali.
Semua pemikiran itu terus berputar dikepala tanpa tahu kapan akhirnya.
4. HarapanÂ
Akan tetapi, seperti lagu-lagu BTS lainnya, lagu ini pun selalu memberikan kekuatan dan harapan.
Di Bridge yang dibawakan J-Hope, ia mengingatkan bahwa dengan semua problematika itu kita tetap harus hidup. Kita terlalu muda untuk berhenti. Mungkin kita terlalu lama terpaku pada pintu yang tertutup, jadi berjalanlah kelain arah dan carilah pintu lain. Masalah akan berlalu dan bahagia pasti menanti, jadi jangan khawatir.Â
Dan di bagian Chorus juga ditegaskan kembali bahwa sesaat sebelum mencapai tujuan memang selalu menjadi tempat yang paling banyak rintangan. Tapi dimanapun kamu berada sekarang --di masa frustasi, depresi, kebingungan atau merasa kesepian-- ingatlah bahwa kamu hanya sedang beristirahat. Bukan berhenti. Jadi tetap ikuti impianmu dan jangan pernah menyerah.Â
Bahkan di masa depan nanti, jangan pernah lupakan siapa kau hari ini Di manapun kamu berada saat ini, kau hanya sedang beristirahat sebentar Don't give up, you know.
(Tomorrow by BTS - Genius Translate)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H