Salut buat para peserta yang tetap bersemangat hadir kala pagi masih gerimis. Acung jempol juga buat Guntur, seorang difabel peserta umum yang sangat semangat ikut kegiatan dan datang paling pagi. Â
Buat Uwan yang sudah memberikan hadiah lukisan. Untuk admin Komik Puspa dan Linda serta admin Ketapels Bude Erni. Â Dari kolaborasi, selalu saja ada yang bisa dipelajari. Â Oh ya, tentu juga buat Muskitnas yang sudah memberikan ruang berkegiatan komunitas.
Jeng Kelin, Kartini, dan Muskitnas
Karakter Jeng Kelin yang populer pada era tahun 2000-an ternyata masih lekat dalam ingatan para peserta workshop dan diskusi bikin skrip film dan karakter ikonik. Jeng Kelin, gambaran perempuan berpenampilan nyentrik dengan dandanan mencolok, yakni gaya rambut yang oendek, blush on pink tebal di pipi kanan dan kiri, rias bibir berbentuk hati, tas besar, dan baju terusan pink pudar, serta bersuara cempreng.
Menurut Yovan Nainggolan sebagai pekerja film yang membidaninya, karakter Jeng Kelin yang kemudian sangat susah lepas dari Nycta Gina pemerannya, sebenarnya merupakan hasil dari Amati Tiru dan Modifikasi (ATM) dari film Hollywood. Nah disinilah, tantangan dan peluangnya terkait penulisan naskah yang masih sangat terbuka kebutuhannya di Indonesia.
Peserta diskusi larut menyimak tayangan slide-slide mengenai naskah film yang disampaikan Yovan Nainggolan. Tanya jawab berlangsung menarik meski kemudian tampaknya melambat karena materi yang bagi awam menjadi semakin berat. Kelak harus benar-benar dipraktikkan!
Dalam hati, sejak lama saya kagum dengan Nycta Gina, pemeran karakter Jeng Kelin, perempyan yang memiliki pendidikan dokter. Diskusi di Muskitnas terasa tepat karena Muskitnas dulunya adalah School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) atau Sekolah Dokter Bumiputra.
Dalam sambutannya, Penanggung jawab unit Museum Kebangkitan Nasional Nur Khozin mengatakan, per STOVIA menjadi lembaga pendidikan pertama yang menjadi tempat berkumpulnya para pelajar dari berbagai wilayah. Dari asrama kedokteran, mereka belajar rasa persaudaran dan persatuan yang tidak dibatasi perbedaan etnis, budaya, dan agama. Â