Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Istiqlal", Hangatnya Pesan Toleransi dan Relasi Ayah-Anak

7 April 2024   00:35 Diperbarui: 7 April 2024   00:47 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Razny Mahardhika, sutradara Istiqlal (dok.windhu) 

Menyebut kata Istiqlal, yang langsung terbayang adalah masjid termegah se-Asia Tenggara yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Saat bulan suci ramadan tiba, masjid yang didirikan sejak zaman Presiden Soekarno ini selalu menjadi salah satu tujuan tempat ibadah, termasuk mencari takjil! 

Tentu tidak salah. Berbuka puasa dengan menikmati takjil di Istiqlal merupakan impian banyak orang dari berbagai penjuru negeri. Rela datang dan antri meski rumahnya tak berlokasi di Jakarta. Tidak berkeberatan menginap selama ramadan ataupun sekedar datang pergi untuk iktikaf sepuluh hari terakhir.

Lantaran pernah juga menikmati takjil sekaligus merasakan beribadah bulan ramadan di Istiqlal, senyum langsung muncul saat menyaksikan langsung film pendek Istiqlal yang diadakan komunitas penggemar film Kompasiana (KOMiK).


Sabtu 30 Maret 2024 bertempat di Museum Penerangan (Muspen TMII), berkaitan dengan peringatan Hari Film Nasional, pandangan mata tertuju pada tayangan film pendek "Istiqlal". Deretan penjual takjil di pinggir jalan Ciputat, Tanggerang Selatan, membuka adegan film pendek yang berdurasi 15 menit.   

Menggunakan sepeda motor bebek tua punya engkong, Babe mengomentari wajah anaknya Sobari. "Sob, kenapa muka lo dilipat aje kayak dompet nggak ada isinya lo, Heran, Babe. Senyum dong, kan kita mau bukber di Istiqlal," ucap Babe.

Masjid Istiqlal merupakan tujuan Babe Sukri dan Sobari untuk berbuka puasa. Babe yang dulunya warga Jakarta dengan penuh semangat mengajak Sobari untuk berbuka puasa di Istiqlal.

Sepanjang perjalanan menuju Istiqlal, Babe bercerita mengenai masa lalu. Saat Babe tinggal di Pecenongan, Jakarta Pusat, Engkongnya Sobari sering pergi ke Istiqlal. "Tapi Babe nggak pernah diajak kecuali kalau Babe dapat nilai bagus," kata Babe.   

Dengan penuh senyum, Babe bilang kalau Engkong jago untuk ngumpetin makanan berbuka puasa. Niatnya, buat disimpan makanan sahur. "Kalem sob, ntar buka puasanya di Istiqlal mantap," kata Babe.

Sobari hanya mengangguk-angguk dan mengiyakan perkataan-perkataan Babe. Namun, perjalanan menuju Istiqlal dari Tanggerang Selatan ke pusat kota Jakarta memiliki kisahnya sendiri.

Diskusi 
Diskusi  "Istiqlal "

Pesan Toleransi "Istiqlal"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun