Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Istiqlal", Hangatnya Pesan Toleransi dan Relasi Ayah-Anak

7 April 2024   00:35 Diperbarui: 7 April 2024   00:47 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Razny Mahardhika, sutradara Istiqlal (dok.windhu) 

"Istiqlal" merupakan film pendek yang menang pitching dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta, jadi film ini sangat lekat dengan simbol-simbol Jakarta.  Sepanjang perjalanan menuju Istiqlal, penonton diajak melihat Jakarta oleh Babe dan Sobari, seperti Persija. Istana Merdeka, Taman Suropati.

Oh ya, gang-gang sempit yang bisa dengan mudah dilalui di antara kemegahan Jakarta juga diperlihatkan. Termasuk terdapatnya logo Persija yang merupakan kesebelasan Sepakbola kebanggaan warga Jakarta. Juga, pangkalan ojek online tempat bertistirahatnya para tukang ojek online yang kini jadi trasnportasi pilihan.


Dua Versi "Istiqlal"

Saat ditayangkan di Muspen, dalam film pendek "Istiqlal, tujuan utama untuk mencapai masjid tidaklah tercapai. Namun, menurut Razny, sebenarnya ada versi lain film pendek "Istiqlal" yang benar-benar sampai ke Masjid Istiqlal.

Dalam versi film pendek "Istiqlal" yang ditayangkan, Taman Suropati dianggap sebagai titik nol Jakarta. Di Taman itu tempat bertemunya beragam bentuk toleransi, salah satunya toleransi beragama. Disitulah Babe dan Sobari akhirnya harus berbuka puasa dengan takjil yang dibagikan secara gratis oleh pemuda pemudi gereja.

Razny Mahardhika, sutradara Istiqlal (dok.windhu) 
Razny Mahardhika, sutradara Istiqlal (dok.windhu) 

Dengan Kesederhanaan, "Istiqlal" Berjaya 

Saat menyaksikan film pendek "Istiqlal" , film yang berhasil meraih sejumlah prestasi ini menyajikan dengan apik kisah berlatar Jakarta dengan pesan toleransi. Ide cerita "Istiqlal" berasal dari  Rasyid Baihaqi yang juga kameramennya.

Bermodalkan kamera A7 dan dana yang diberikan ini jalan ceritanya cukup sederhana. Lebih kepada hubungan antara orang tua dan anak. Razny mengatakan, hal itu didasarkan pada pengalaman seorang anak hidup dalam suasana patriarki. Seorang ayah akan bertindak keras dan memiliki "gengsi" pada anaknya.  

Motor bebek butut dihadirkan sebagai sosok Engkong dalam wujud berbeda. Gunanya, untuk menghadirkan relasi antara orang tua dan anak. Selebihnya jalan-jalan yang dilalui merupakan jalan yang sudah dikenal Razny sejak kecil.

Koleksi Bagian Film. Muspen(dok.windhu) 
Koleksi Bagian Film. Muspen(dok.windhu) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun