Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Reza Permadi, Mendigitalisasi Desa Wisata untuk Pariwisata Keberlanjutan Hari Ini dan Masa Depan

6 November 2023   22:17 Diperbarui: 7 November 2023   00:15 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reza Permadi di Alor (sumber IG Repermadi)

Contohnya adalah kalau ada teknologi maka semua transparan, yakni pencatatan keuangan transparan, pencatatan tiket transparan.Nah ada beberapa lokasi yang tidak mau adanya transparansi karena adanya oknum.Misalnya kita ke air terjun atau pantai datang dikasih tiketnya tidak sesuai, sisanya masuk kantong.

"Jadi, membuat tempat wisata transparan masih challenging buat kami, " kata Reza

Hal menantang lain adalah infrastruktur. Masih banyak daerah timur Indonesia yang  blank spot.
Internetnya terutama."Saya bisa bilang daerah timur Indonesia masih jarang internet, terutama di daerah 3 T. Saya pernah ke Pulau Sabu Raijua NTT internetnya beberapa bagus, tapi ada yang blank spot juga, " tutur Reza.

Kolaborasi KBA Desa Wisata Bugisan Klaten dengan Atourin (sumber gambar: Atourin) 
Kolaborasi KBA Desa Wisata Bugisan Klaten dengan Atourin (sumber gambar: Atourin) 

Kolaborasi dengan KBA dan DSA

Sebagai penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards, melalui program AVMS Atourin, Reza telah menjalin kerja sama  dengan Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA)  di  Indonesia.Banyak kampung yang telah didatangi dan kemudian menjadi partner. Hingga tahun 2023 total sebanyak 4 KBA dan DSA yang telah bermitra.

Salah satunya adalah Kampung Berseri Astra (KBA) Bugisan, Klaten, Jawa Tengah dan Desa Sejahtera Astra (DSA) Huta Tinggi,Samosir,  Sumatera Utara yang bergabung dengan Atourin sejak tahun 2021.

Saat berkunjung ke KBA Desa Wisata Bugisan, wisatawan bisa belajar sejarah Candi Plaosan yang juga disebut dengan candi kembar.Wisatawan dapat mengenali seni dan budaya nenek moyang leluhur, serta keahlian yang dimiliki. Bisa tahu toleransi antar umat beragama saat itu, yang dapat menjadi contoh untuk saat ini.

Festival Candi Kembar dan menjadi event tahunan. Selain itu, ada kesenian gejok lesung, tari anoman, bersepeda ontel dengan pemandu lokal keliling candi.

Pertunjukan seni adat di DSA Huta Tinggi, Samosir, Sumatera Utara (sumber foto:Atourin)
Pertunjukan seni adat di DSA Huta Tinggi, Samosir, Sumatera Utara (sumber foto:Atourin)

Sementara di DSA Wisata Huta Tinggi Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir wisatawan bisa memilih paket wisata 2D1N, 3D2N, Half Day Trip, dan One Day Trip.Sesuai dengan paket yang dipilih, wisatawan bisa memerah susu kerbau, kelas kuliner Dali Ni Horbo, memetik biji kopi, berkunjung ke rumah Industri Yosuho, dan menyaksikan pertunjukan seni budaya.

Bahkan, memungkinkan untuk menginap di Rumah Bolon, rumah adat berbentuk panggung yang unik dan mempunyai makna filosofis.

 Tahun 2030, Lebih Banyak Desa Wisata Go Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun