Tahu-tahu, sudah seharian berada di Taman Mini. Â Sampai sekarang pun, ternyata belum seluruh anjungan,museum, atau taman rekreasi pernah saya didatangi.
Agustinus Wibowo, travel writer yang ikut serta mengatakan, berkunjung ke anjungan-anjungan tradisional cara mengetahui pesona suatu daerah.
Biasanya, ada pertunjukan asli daerah, seperti tari-tarian. Selain jadi tahu, juga lebih mengenal kebudayaan dan kekayaan suatu daerah. Menyaksikan gerakan tari, mendengarkan musik, melihat pakaian, menyimak bahasa daerah, hingga mencicipi kulineran menjadi suatu pengalaman berharga. Bisa ikutan menari, juga!
Ah ya, saat mengunjungi anjungan Sumatera Barat, sebuah keluarga sedang mencoba pakaian adat Sumatera Barat berwarna kuning. Padahal, bukanlah berasal dari ranah Minang. Kata si ibu, ingin punya kenangan foto baju adat yang menarik saat mengajak berlibur keponakannya yang sedang liburan kuliah.Â
Baju adat memang bisa disewa di rumah adat tradisional. Biaya sewanya tidak mahal. Menurut Jumat Santoso,pemandu anjungan Sumatera Barat, baju adat bisa disewa Rp 50.000 untuk setiap pengunjung. Tidak ada batas waktu peminjaman. Namun, biasanya hanya sejam atau dua jam untuk berfoto-foto.Â
"Mereka bisa berfoto-foto sepuas hati di berbagai lokasi anjungan yang disukai," kata Jumat. Â
Saat berada di anjungan Papua, tulisan Papua Tanah Damai dan I Love U Papua langsung terpampang. Tanah Papua memang masih sering bergejolak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menebarkan teror. Ada juga patung Yesus yang melambangkan mayoritas agama disana. Patung-patung orang Papua laki-laki dan perempuan  seakan sesungguhnya disini.Â
Meski sudah dimekarkan menjadi enam provinsi dengan penambahan Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Pegunungan, dan Provinsi Papua Barat Daya, baru ada dua anjungan yakni Papua dan Papua Barat.