Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Jendela Seribu Sungai, Kisah Seru dan Haru Petualangan Anak Banjarmasin Kejar Cita-Cita

21 Juli 2023   23:08 Diperbarui: 21 Juli 2023   23:12 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produser, sutradara, dan anak-anak pemeran film Jendela Seribu Sungai saat gala premier di Plaza Senayan, 17 Juli 2023 (dok. windhu) 

 Anak-anak memiliki impian masa depan. Cita-cita menjadi dokter, penari, seniman atau apapun saat dewasa disampaikan. Namun, perjalanan menggapainya tak selalu mulus. Rintangan harus dilalui. Kecewa, rasa takut, dan faktor ekonomi kerap menghantui. Belum lagi, izin orang tua, hingga tantangan alam saat bersekolah.

"Akan selalu ada celah bagi air untuk mengalir, Arian. Bahkan ketika kita menyangka saluran telah buntu. Mimpi juga begitu. Selalu ada jalan selama kita memperjuangkan," kata Sheila (Agla Artalidia) kepada Arian (Bima Sena), murid yang diajarnya di sebuah SD di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.  

Salah satu adegan yang juga menjadi trailer film Jendela Seribu Sungai garapan sutradara Jay Sukmo, yang tayang di jaringan bioskop Indonesia mulai 20 Juli 2023, menyambut Hari Anak Nasional (HAN) 2023 ini, tentu sangat menginspirasi.

Dalam film yang diproduksi Radepa Studio dengan menggandeng Pemerintah Kota Banjarmasin ini, bu guru Sheila sangat menyadari rintangan-rintangan yang harus dihadapi oleh anak muridnya dalam mencapai cita-cita. Tekad dan semangat yang besar harus dimiliki murid-muridnya.

 Arian, anak seorang seniman kuriding (alat musik tradisional Banjarmasin) yang ingin mengikuti jejak ayahnya (Ariyo Wahab) tapi tidak disetujui. Begitupun halnya dengan Kejora (Halisa Naura) yang sangat ingin menjadi dokter. Ayah Kejora (Ibrahim Imran) lebih senang Kejora menjadi balian (dukun) yang mampu mengobati masyarakat Dayak.

Kedua teman sekelas ini dekat dengan Bunga (Sherryl Drissana), seorang anak penderita Cerebral Palsy, yang tinggal tak jauh dari rumah Arian. Gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh itu membuat orang tua Bunga yang kaya raya menentang keinginan Bunga menjadi penari.

Jendela Seribu Sungai (sumber: IG @jssmovie) 
Jendela Seribu Sungai (sumber: IG @jssmovie) 

Namun, ketiganya tak ingin menyerah. Ketiganya tetap berjuang agar bisa meraih impian, selain berusaha meyakinkan orang tua dengan bantuan ibu guru Sheila.  Perjuangan yang juga mereka tempuh bersama Ganang (M.Dhiki Syafi'i), teman sekolah mereka yang lucu dan mempersilakan jukungnya untuk dinaiki bersama-sama sampai sekolah.

Kepada aliran sungai Martapura, mereka menitipkan cita-citanya dengan melemparkan benda-benda yang sangat disayangi. "Ibu Sungai Martapura, bawalah pensilku menjemput impianku," kata Kejora sambil melemparkan sebuah pensil yang langsung larut dibawa laju air Sungai Martapura.


Sungai adalah Ibu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun