Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Legitnya Dodol Betawi, Hangatnya Es Bir Pletok, dan Humanisnya Wajah Ondel-Ondel

10 Juli 2023   11:43 Diperbarui: 16 Juli 2023   18:00 1637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toko ondel-ondel dan makanan khas Betawi Setu Babakan (dok.windhu(

Menyebut Betawi, suku yang tinggal di kawasan Jakarta dan sekitarnya, tak cukup hanya mengetahui ondel-ondel dan mencicipi kerak telor. Ada kekhasan lainnya mulai dari pakaian, adat kebiasaan, tradisi, norma, kuliner, hingga bentuk rumah tinggal. Perkampungan Betawi Setu Babakan merupakan sebuah kawasan menarik untuk mengenalnya.

Seorang ibu bersama tiga anak lelakinya memasuki toko rumah produksi ondel-ondel Setu Babakan, akhir Juni 2023. Anak terkecilnya yang masih berusia sekitar 6 tahun ribut meminta sebuah boneka ondel-ondel untuk dibawa pulang. Dua kakaknya sibuk melihat-lihat ondel-ondel laki-laki dan ondel-ondel perempuan dengan pakaian berwarna-warni dan beda ukuran.

Ibunya sedang menawar harga ondel-ondel kepada penjual agar bisa membeli lebih murah. Beda ukuran ondel-ondel, beda juga harganya. Untuk satu ukuran yang besar bisa mencapai jutaan rupiah, sedangkan yang ukuran sedang ratusan ribu saja sudah bisa dibawa pulang.

Kalau untuk ondel-ondel kecil ataupun gantungan hiasan jauh lebih murah dalam harga puluhan ribu rupiah. Anak kecil itu memegang, mencoba menyeret ondel-ondel yang besarnya sama dengan dirinya. "Yang ini saja, yang ini saja...," katanya merengek.

Membeli Ondel-Ondel (dok.windhu)
Membeli Ondel-Ondel (dok.windhu)

Tak lama, sebuah boneka ondel-ondel yang harganya tak sampai dua ratus ribuan itu pun sudah dalam dekapan ibunya, yang segera mengajak anak-anaknya pulang. 

"Ini boneka ondel-ondelnya buat mainan anak-anak di rumah," katanya.

Boneka ondel-ondel bukanlah suatu hal yang baru saya ketahui. Sangat mudah ditemui di mana-mana. Di berbagai kawasan wisata hingga kantor-kantor pemerintahan, umumnya ada sepasang boneka ini. Banyak yang ingin berfoto-foto dengan ondel-ondel.

Sebuah acara Betawi tanpa ondel-ondel seakan kurang lengkap. Saat melihat keceriaan anak-anak bertemu dengan ondel-ondel, terasa betapa menarik dan berharga boneka yang dibuat dari bambu dan berambut ijuk ini sebagai ikon budaya yang mampu memberikan hiburan.

Menurut Siril, lelaki yang juga memproduksi ondel-ondel, pembeli boneka ondel-ondel selalu ada saja. Untuk acara pernikahan, kegiatan seni budaya, anak-anak dan orang dewasa yang suka ondel-ondel, hingga yang membelinya sekadar untuk cenderamata ataupun hiasan.

Toko ondel-ondel dan makanan khas Betawi Setu Babakan (dok.windhu(
Toko ondel-ondel dan makanan khas Betawi Setu Babakan (dok.windhu(

"Pengunjung Setu Babakan sampai kantor pemerintahan biasanya beli," katanya, sambil menyebut Juni yang menjadi bulan teramai pembelian karena peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta. Di belakang tempat menjual ondel-ondel, yang di belakangnya terdapat bengkel produksi, beragam kulineran khas Betawi juga bisa dibeli.

Ada kue kembang goyang, akar kelapa, biji ketapang, sagon, ceplak, bir pletok dan sirup sarsaparila yang bisa dibeli dengan botolnya, hingga dodol. Siapapun bisa langsung melihat proses pembuatan dodol betawi yang enak, kenyal, dan lengket itu.


Saat datang bersama rombongan DPD HPI DKI Jakarta Biro Kreativitas dan Inovasi, Selasa 27 Juni 2023 siang, seorang lelaki sedang sibuk mengaduk santan di sebuah wajan dengan pembakaran kayu. Maklum, proses pembuatan tradisionalnya sangat lama hingga berjam-jam, lebih dari 5 jam.

Berkantung-kantung gula merah diletakkan tak jauh di dekatnya. Dodol Mpok Nur rasa original ketan hitam menjadi andalan. Namun, rasa durian juga banyak yang mencari. Pilihan dodol ada yang berbentuk kemasan plastik bulat panjang ataupun dalam bentuk besek (wadah).

Museum Betawi Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan (dok.windhu)
Museum Betawi Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan (dok.windhu)

Rumah Produksi Ondel-Ondel, Setu Babakan, Museum Betawi

Sambil menikmati makanan ringan asal Betawi itu, langkah kaki menuju Setu Babakan. Sebuah danau buatan yang di sisi-sisinya, banyak terdapat penjual ragam makanan berat khas Betawi yang pas disantap sambil menatap danau. Sambil bercanda gurau dengan teman-teman di pinggir setu alias danau, sangat menyenangkan.

Jika tersedia waktu sesuai, dapat mengikuti workshop pembuatan batik Betawi yang punya corak khas ikonik Jakarta. Pewarna batiknya menggunakan bahan alam. Siapapun bisa mencoba untuk mencanting di bawah bimbingan sanggar batik Betawi Setu Babakan.

Untunglah, sebelum ke rumah produksi ondel-ondel dan Setu Babakan, sudah singgah dan menerima penjelasan di Museum Betawi terlebih dulu. Jadi, mengenal Suku Betawi, tepatnya datang ke Perkampungan Betawi Setu Babakan lebih lengkap dan tepat.

Koleksi Museum Bewati. Sejumlah koleksi adalah hibah (dok.windhu)
Koleksi Museum Bewati. Sejumlah koleksi adalah hibah (dok.windhu)

Menuju ke Perkampungan Betawi Setu Babakan yang terletak di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan ini dapat dengan menggunakan angkutan umum Commuter Line turun di Stasiun Universitas Pancasila lalu naik Jak Lingko 46 angkot rute Pasar Minggu-Jagakarsa, atau kalau mau gampang, turun Stasiun Lenteng Agung lanjut ojek online dengan tarif yang terjangkau.

Angkot ini melintas tak jauh dari Museum Betawi. Hanya jalan beberapa meter saja. Ya, jika ingin ke Perkampungan Betawi, langkah pertama yang paling tepat adalah ke Museum Betawi, rumah produksi ondel-ondel dan oleh-oleh, baru ke Setu Babakan untuk menyantap kuliner khas Betawi di depan Setu. Bisa lesehan, lho!

Perkampungan Budaya Betawi sendiri, tidak dimaksudkan untuk sekadar keperluan wisata atau menjaga kelestarian orang Betawi. Namun, untuk lebih mengembangkan, melestarikan, dan meningkatkan budaya Betawi.

Ondel-ondel, rumah Betawi, dan Bang Zack dari Museum Betawi Setu Babakan (dok.windhu)
Ondel-ondel, rumah Betawi, dan Bang Zack dari Museum Betawi Setu Babakan (dok.windhu)

Ih jadi ingat lagu Si Doel Anak Sekolahan. Siape bilang anak Betawi nggak berbudaye? Siape bilang? Siape yang bilang? Anak Betawi ketinggalan zaman. Katenye.... Anak Betawi nggak berbudaye, katenyeee...

Padahal, orang Betawi punya tradisi, budaya, seni, kebiasaan, dan kuliner yang menarik dan asyik untuk dikenali dan ditelusuri keberadaannya. Budayanya merupakan akulturasi keragaman yang datang melalui pelabuhan Sunda Kelapa dari berbagai kegiatan, termasuk jalur perdagangan rempah-rempah.

Nama Betawi berasal dari nama Jakarta pada masa Belanda, yakni Batavia. Tokoh Betawi Mohammad Husni Thamrin pun mempopulerkannya. Sejumlah seniman seperti Benyamin Suaeb hingga Ismail Marzuki sangat dikenal masyarakat.

Roti Buaya yang biasanya untuk pernikahan. Eh, aku mau :) (dok.windhu)
Roti Buaya yang biasanya untuk pernikahan. Eh, aku mau :) (dok.windhu)

Pengantin Betawi, Budaya Betawi, dan Rumah Betawi

Lalu, apa yang bisa didapatkan di Museum Betawi Setu Babakan, Jalan RM Kahfi, Srengseng, Jagakarsa, Jakarta Selatan? 

Oh ya, tentu saja segala hal mengenai Betawi. Pada museum yang mulai dibangun rentang 2012-2015 dan mulai dibuka untuk umum pada tahun 2017 dan diresmikan Januari 2022 ini, bisa dilihat berbagai hal yang jadi ikon dan mengenal budaya Betawi.

Saat dibuka pertama kali untuk umum, Lebaran Betawi ke-10 dan ke-11 yang merupakan kegiatan silaturahmi setelah idulfitri ini, sempat dilakukan di Perkampungan Betawi Setu Babakan. Presiden RI Joko Widodo menghadirinya.

Museum Betawi Setu Babakan cukup megah. Gedungnya tinggi dengan lahan yang cukup luas. Ada 3 lantai di museum ini yang memamerkan segala hal yang berkaitan dengan kehidupan orang Betawi yang sudah tinggal sejak abad ke-5 Masehi di Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

Batik Betawi (dok.windhu)
Batik Betawi (dok.windhu)

Saat memasuki Museum Betawi, ondel-ondel dan rumah khas Betawi langsung terlihat. Menurut Jaka Y Permana dari Museum Betawi, ondel-ondel Betawi ini dulunya memiliki wajah yang menyeramkan seperti barong dan digunakan untuk menolak bala.

Kini, ondel-ondel lebih merupakan sebuah boneka seni yang biasanya dipadu dengan alunan musik tradisi Betawi. Wajah ondel-ondel kini juga lebih humanis dan dibuat dengan wajah tersenyum. Tidak ada lagi gigi yang mencuat di wajah ondel-ondel. Untuk wajah ondel-ondel laki-laki berwarna merah, sementara ondel perempuan berwarna putih.

"Warna merah melambangkan gagah perkasa untuk laki-laki, sedangkan putih maknanya baik, putih, dan suci," tutur bang Jack, sapaan Jaka.

Ondel-ondel zaman dulu wajahnya lebih seyerem (dok.windhu)
Ondel-ondel zaman dulu wajahnya lebih seyerem (dok.windhu)

Rumah Betawi ada corak menyerupai gigi balang alias gigi belalang yang berbentuk segitiga terbalik berjajar menyimbolkan hidup harus jujur, rajin, benar, ulet, dan sabar.

Ciri khasnya berwarna hijau dan kuning. Wana hijau melambangkan harmoni dari ragam Betawi yang bisa berkolaborasi dengan suku-suku lain. Warna kuning melambangkan kehangatan, cerdik, dan berbakat dalam bisnis.

Menurut Yuliani, pemandu HPI, ada beberapa sebutan untuk Betawi yakni Betawi Pesisir, Betawi Tengah, dan Betawi Udik atau ora yang berada di penyangga Jakarta. 

Semua ini dibedakan atas lokasi tempat tinggalnya. Lafal yang diucapkannya pun berbeda, ada yang 'kemane' dan tidak. Mandra, pesinetron Si Doel Anak Sekolahan termasuk Betawi Ora.

Pembuatan Dodol Betawi (dok.windhu)
Pembuatan Dodol Betawi (dok.windhu)

Bebanci, Sayur Besan, dan Gabus Pucung, Kuliner yang Menggoda

Ikon Budaya Betawi selain Batik Betawi, Kerak Telor, dan Bir Pletok, yang perlu diketahui antara lain Kembang Kelapa, Baju Sadariah, kebaya Kerancang. Cara hidup orang Betawi pun bisa ditemukan dengan ragam transportasi, alas makan yang digunakan, permainan seperti ketepel, hingga alat musik seperti tanjidor.

Kuliner Betawi yang beragam cukup menggoda untuk dicicipi. Nama sayurannya unik-unik. Ada Gabus Pucung yang dibuat dari ikan gabus dengan bumbu berupa pucung atau kluwek sehingga kuahnya berwarna pekat seperti rawon.

Sejumlah menu Betawi Setu Babakan (dok.windhu)
Sejumlah menu Betawi Setu Babakan (dok.windhu)

Ada sayur Bebanci, yang kerap disajikan pada acara tradisional seperti khitanan dan pernikahan. Rasa daging dengan olahan santan dan sering disajikan dengan ketupat ini rasanya lezat. Baru sekali saya merasakannya. Enak juga!

Santapan unik lainnya adalah Sayur Besan, yang merupakan menu hantaran saat calon besan hendak melamar calon menantu pada proses adat Betawi. Untuk pernikahan, besan juga membawa roti buaya yang konon merupakan lambang kesetiaan.

Ada juga pindang bandeng yang sering dijadikan menu sarapan ataupun dimasak sore hari. Pada masyarakat Betawi Tugu, Jakarta Utara, makanan ini disebut juga pindang serani. Kemungkinan karena mayoritas penganut agama disana adalah nasrani.

***

Makan sambil memandang Setu Babakan (dok.windhu)
Makan sambil memandang Setu Babakan (dok.windhu)

Siang itu, sambil menatap danau dari sebuah rumah makan yang menyajikan berbagai makanan Betawi seperti laksa, toge goreng, bandeng, dan lainnnya, saya menikmati legitnya Dodol Betawi. Hangatnya kesegaran es bir pletok juga mengalir. Minum es, hangat? Ya, rasa rempah Bir Pletol terasa.

Sebotol sarsaparila sudah saya simpan di tas. Juga Dodol Betawi rasa duren. Saat hendak pulang, mata saya menangkap penjual kue rangi, yang sudah jarang ditemui. Sayang sedang banyak pembelinya. Baiklah, suatu saat ke Perkampungan Betawi Setu Babakan, lagi. Adakah yang mau ikutan?

---Jakarta,dhu8Juli 2033---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun